Waktu Bersamamu

Tasnya Pasti Barang Palsu



Tasnya Pasti Barang Palsu

0"Apa itu Diamond Forever?" tanya Xiao Zhao. Dia adalah pelayan yang baru saja berbicara dengan kasar kepada Tang Xinluo. Dia adalah pegawai baru sehingga tidak tahu banyak tentang dunia mode.     

"Diamond Forever yang juga dikenal sebagai 'Berlian Abadi' adalah tas tangan klasik dari merek perusahaan C. Tas itu hanya ada 13 di dunia, lima di antaranya ada di negara M, lalu delapan lagi tidak diketahui keberadaannya. Bentuknya sama seperti tas klasik dari merek perusahaan C lainnya, tetapi sebenarnya, tas itu terbuat dari kulit buaya yang dihiasi 334 berlian, bahkan rantainya terbuat dari platinum."      

Manager Zhang adalah pegawai yang paling lama di antara mereka semua. Jadi, dia sudah tidak asing lagi dengan produk terkenal edisi terbatas dari setiap merek terkenal. Sambil menjelaskan, dirinya menatap Tang Xinluo yang sedang menelepon di sana. Jarak mereka cukup jauh dan tas putih di sisi tubuh wanita itu setengah tertutup oleh tubuhnya sehingga dalam keadaan seperti ini, dia tidak dapat melihat apakah tas tersebut adalah asli atau tidak.     

"Pasti salah lihat, tidak mungkin dia mengenakan tas tersebut. Harga tas Diamond Forever kira-kira 1,6 juta Yuan, wanita itu sudah diusir dari keluarga Tang dan juga sudah bercerai dengan Tuan Muda Lu, uang dari mana dia bisa membeli tas seperti itu?" Pelayan yang memperhatikan tas tersebut melihat wajah Manajer Zhang sangat serius, dirinya langsung menyangkal apa yang dia katakan.     

"Betul, Kak Zhang kamu tidak perlu khawatir. Sekarang di luar banyak barang KW, seperti dulu gadis yang membeli barang palsu dan datang kemari membuat keributan, apakah kalian masih mengingatnya? Tas tersebut mirip sekali dengan aslinya, tetapi ternyata tas itu palsu."     

Manager Zhang yang dinasehati beberapa orang di sana pun merasakan hal yang sama. Berdasarkan kemampuan Tang Xinluo tidak mungkin wanita itu mampu membeli produk asli. Walaupun saat ini dia masih berstatus Nona Tang, dia tidak mungkin membeli tas semahal itu.     

Kemudian, Manajer Zhang yang tidak ingin dipandang rendah oleh bawahannya langsung berpura-pura tenang. "Betul, apa yang kalian katakan tidak salah. Wanita yang ingin terlihat kaya ini, pasti karena tidak sanggup membeli tas asli, dia datang kemari dengan membawa tas KW."     

"Huh, sayang sekali, dia salah tempat. Semua yang dijual di Heng Feng Square adalah merek teratas, jadi semua orang tidak bodoh, siapa yang tidak bisa melihat bahwa tasnya adalah tas palsu."     

Selesai berbicara, Tang Xinluo menutup sambungan telepon dan berjalan ke arah mereka.     

"Ckckck, bagaimana, sudah menemukan orang yang bisa menolongmu?" Manajer Zhang menaikkan alisnya dan berkata kepada Tang Xinluo tanpa menutupi pandangan meremehkannya.     

Bibir Tang Xinluo tersenyum datar, lalu berkata, "Kalian tunggu saja."     

Tang Xinluo pun sudah tidak memiliki hasrat untuk melihat-lihat isi toko ini lagi, selesai berbicara dia duduk di sofa menunggu Wan Weiwei keluar. Tak lama setelah itu, temannya itu telah selesai mengenakan gaunnya. Dia keluar mengenakan gaun hitam, tampak pula dua orang pelayan membantunya membawa gaun panjangnya. Dia berjalan keluar dengan gerakan yang menurutnya paling anggun.     

"Ya Tuhan, cantik sekali, aku belum pernah melihat wanita yang secantik Nona Wan!" celetuk seorang pelayan.     

"Betul, betul… Gaun ini sungguh cocok untuk Nona Wan. Membuat dirimu terlihat semakin anggun, elegan dan bermartabat," kata pelayan lainnya.     

Tidak ada satupun pujian dari pelayan di sana yang tidak masuk ke telinga Wan Weiwei. Bibirnya tersenyum dengan bahagia, seolah sangat menikmati saat orang-orang memujinya. Setelah dirinya puas, barulah dia kembali menjaga sikapnya, lalu dengan sengaja berputar menghadap Tang Xinluo.      

"Bagaimana Xinluo, apa ini bagus?"     

Tang Xinluo sebenarnya ingin sekali berkata tidak bagus, tampak tua, tetapi… Dia berpikir bahwa Wan Weiwei kelihatan sangat menyukai gaun itu, jadi tidak ada gunanya menasehati, lebih baik tidak usah membuat sahabat baiknya itu menjadi sedih.     

"Ehm, bagus," puji Tang Xinluo dengan menganggukkan kepala.     

Wan Weiwei dapat melihat Tang Xinluo mengatakannya dengan tidak tulus. Dia merasa kali ini wanita itu merasa iri padanya. Huh, akhirnya kamu, Tang Xinluo bisa juga iri padaku, pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.