Waktu Bersamamu

Berpura-pura Kaya, Lebih Baik Seperti Orang Biasa Saja



Berpura-pura Kaya, Lebih Baik Seperti Orang Biasa Saja

0Awalnya, Tang Xinluo mengira pelayan tersebut tidak sedang berbicara kepada dirinya. Namun, ketika melihatnya memandang dirinya dengan tatapan merendahkan, dia baru yakin bahwa pelayan tersebut sedang menyindirnya. Apa sekarang aku sedang direndahkan? Batinnya.     

Tang Xinluo pun menatap pelayan itu dan bertanya, "Apakah kamu orang baru? Seingatku pelayanan toko kalian dulu sangat baik, kenapa sekarang sembarangan menerima orang?"     

Walaupun keadaan Tang Xinluo sangat memprihatikan sekalipun, tidak sepantasnya seorang pelayan toko merendahkannya. Lagi pula, sekarang dia adalah Nyonya Lu yang terhormat, walaupun bukan demi keluarga Tang, tetapi dirinya tetap tidak akan merusak nama baik Tuan Lu di luar.     

"Huh, Nona Tang, aku menasehatimu agar kamu tidak usah berpura-pura menjadi pelanggan lama di sini. Dulu kami melayanimu dengan baik karena kamu menyandang status Nona keluarga Tang. Sekarang? Huh, kamu mengira kami tidak tahu bahwa kamu tidak memiliki uang untuk berbelanja di toko kami?"      

Pelayan tersebut tidak merasa bersalah pada Tang Xinluo, justru dia semakin merendahkannya. Menurutnya, Tang Xinluo yang kini sudah terpuruk, tidak dapat melupakan statusnya sebagai Nona keluarga Tang yang kaya raya, sehingga dia tetap ingin melihat-lihat di toko tersebut meskipun tidak sanggup membelinya. Seperti diketahui, Kota A tidak begitu besar, jadi semua berita tentang wanita itu sudah diketahui semua orang.     

Tang Xinluo yang diperlakukan seperti itu oleh seorang pelayan, tentu saja merasa tidak senang. Tetapi dengan statusnya sekarang, dia tidak boleh langsung begitu saja memarahinya. Kalau langsung memarahinya, mungkin dia akan merasa puas, namun hal itu malah akan merendahkan status dirinya. Maka dari itu, Tang Xinluo tidak memperdulikan pelayan muda yang jelas sekali belum berpengalaman tersebut. Dia lalu membuang muka dan berjalan ke kasir untuk melayangkan komplain kepada seorang manajer yang dia kenal.     

Jika seorang pelanggan mendapatkan perlakuan tidak baik di sebuah toko, seharusnya langsung menemui manajer pemasaran untuk komplain. Tetapi, ketika Tang Xinluo berencana untuk mengatakan apa yang dirasakannya kepada manajer di sana, justru manajer tersebut juga menatapnya dengan pandangan meremehkan.     

"Nona Tang, bukan aku mau mengajarimu. Namun, kalau sudah pada tahap seperti ini, kamu tidak perlu berpura-pura lagi. Kalau kamu masih Nona Tang, kami pasti tanpa ragu akan membantumu memecat pelayan tersebut. Tetapi sekarang, kamu lihat..." ujar manajer itu dengan pandangan meremehkan.     

"Dari atas hingga bawah yang paling mahal di tubuhmu hanya scarf merek H. Apa kamu tahu kalau produk termurah dari toko kami harganya sama seperti scarf milikmu," lanjutnya. Tang Xinluo berdiri di area luar kasir sehingga manager tersebut hanya dapat melihat bagian tubuh atasnya. Dia lalu menghitung harga barang yang dikenakan di bagian bawah tubuhnya.     

Awalnya Tang Xinluo tidak begitu marah dan hanya menganggap hal ini sebagai masalah yang ditemui pada saat berbelanja. Tetapi, bahkan penanggung jawab toko bermerek itu pun meremehkannya, kalau dia masih bisa sabar, maka dirinya adalah Bunda Maria.     

Tang Xinluo menyipitkan sepasang mata bunga persiknya dan melihat nama yang terpasang di dada manajer tersebut, "Kamu adalah Manajer Zhang?"     

Mendengar Tang Xinluo berkata demikian, manajer itu menjawab, "Betul, aku adalah Manajer Zhang, pelayan di sana bermarga Zhao, kalau kamu ingin komplain, ya silahkan saja. Huh, lebih baik berlagak seperti orang biasa saja daripada pura-pura menjadi orang kaya. Aku beritahu ya, lebih baik jangan terlalu menganggap dirimu hebat."     

Mendengar perkataan itu, Tang Xinluo membuang mukanya dan mengambil ponsel dari dalam tasnya. Tentu saja dia tidak akan menelepon di hadapan mereka, jadi setelah mengambil ponsel, dia berjalan ke sisi lain. Kemudian, seluruh pelayan di toko tersebut langsung berkumpul di belakang meja kasir, mereka semua membela Manajer Zhang.      

"Kak Zhang, kamu tenang saja, wanita itu sudah putus hubungan dengan keluarga Tang. Walaupun dia komplain, tidak akan ada orang yang peduli," ujar salah satu pelayan.     

"Betul Kak Zhang, kamu masih terlalu berbaik hati. Kalau tahu dia seperti ini, seharusnya tadi pada saat di datang langsung saja usir keluar," tambah lainnya.     

"Hei, tidak boleh seperti itu, dia juga adalah teman Nona Wan."     

"Huh, teman apanya! Status mereka tidak sama, membawakan sepatu Nona Wan saja dirinya tidak pantas."     

Para pelayan tersebut kembali melihat Tang Xinluo. Lalu, tiba-tiba seorang pelayan yang cukup berpengalaman tiba-tiba menunjuk wanita itu dan berteriak, "Tas yang dia bawa… Tas itu, tas itu adalah tas merek C, Diamond Forever?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.