Waktu Bersamamu

Lu Yuchen yang Aneh



Lu Yuchen yang Aneh

0Tang Xinluo terkejut dan refleks bangun dari posisinya. Tapi baru saja ingin turun dan lari dari ranjang, dia telah ditarik kembali ke atas kasur dan didekap dalam pelukan Lu Yuchen. Kaki dan tangan pria itu yang panjang membuatnya terkunci dalam pelukan dan sama sekali tidak bisa melarikan diri. Pria yang menyebalkan, tadi bilang tidak akan menyentuhku, sampai-sampai membuatku sedikit terharu, tapi akhirnya pagi-pagi malah begini, pikirnya.     

"Hmm… Sayang, sudah bangun." Tiba-tiba terdengar suara malas seorang pria. Tidak terlihat Lu Yuchen yang biasanya dingin dan angkuh karena saat ini suasana hatinya terlihat sangat bagus. Dia kemudian meletakkan dagunya di atas bahu Tang Xinluo dan juga bernapas di telinganya.     

Sayang? Siapa yang sayangnya?! Batin Tang Xinluo. Dia masih tidak ingin bicara dengan Lu Yuchen, tapi suaminya yang seperti ini benar-benar sangat aneh. Tidak hanya menyebutnya 'sayang', tapi juga menempel erat tidak seperti biasanya.     

Wajah tampan itu terus menggesek di tengkuk Tang Xinluo dan tangannya bergerak ke mana-mana. Sampai akhirnya dia tidak tahan lagi dan menahan tangan besar itu, lalu dia menoleh dan berkata dengan marah, "Lu Yuchen, aku bukan sayangmu. Jangan sembarangan menyentuhku pagi-pagi begini!"     

Baru saja Tang Xinluo memperingatkannya, Lu Yuchen sudah berbalik badan dan menindih seluruh tubuhnya.     

"Kamu..." Tang Xinluo terkejut menatap pria yang menindihnya dengan tidak tenang.     

"Sayang, apa kamu punya kebiasaan marah-marah saat bangun tidur? Kenapa pagi-pagi sudah 'pedas' sekali."      

Wajah Lu Yuchen yang tampan tiba-tiba terlihat sangat dekat di depan mata Tang Xinluo. Dia kemudian melihat Lu Yuchen mencondongkan tubuh dan mencium bibirnya. Teknik mencium pria itu sangat hebat. Dia terus diciumnya dengan ganas sampai bibirnya sedikit bengkak. Pikirannya pun kacau, dia tidak mengerti kenapa suaminya ini tiba-tiba bersikap seperti itu.     

"Harum sekali..." Sambil mencium bibir Tang Xinluo, Lu Yuchen mengeluarkan pujian.     

Tubuh Tang Xinluo menegang, ada ketakutan yang tidak terungkap saat melihat perubahan aneh pada Lu Yuchen. Tapi setelah terus dicium, perlawanan di dalam hatinya perlahan berkurang. Sampai akhirnya di luar dugaan dia menjadi santai dan tenggelam dalam suasana yang tidak bisa diungkapkan itu.     

Tepat pada saat tatapan Tang Xinluo perlahan melayang dan otaknya mulai kekurangan oksigen, Lu Yuchen menghentikan ciumannya. Dia mengangkat separuh tubuhnya, mengangkat dagu wanita itu, lalu mencondongkan tubuhnya dan bertanya pelan, "Kamu menyukainya?"     

Tang Xinluo yang terbaring di bawah tubuhnya menatap kedua mata Lu Yuchen. Saat mendengar nada bicara yang manja itu, jantungnya berdebar kencang. Firasatnya memberitahu bahwa dirinya tidak bisa begini terus, dia harus menjaga jarak dengan pria itu.     

"Aku… Aku..." Tang Xinluo panik ketika ingin menjawab, tapi lidahnya seperti terbelit tidak bisa berbicara jelas.     

Lu Yuchen yang menindihnya malah bangun dari posisinya. Dia tidak keberatan tubuhnya dilihat oleh Tang Xinluo, dia berdiri di pinggir kasur dan menatapnya dari ketinggian. Otot-otot dada dan perutnya terlihat dengan jelas, semuanya terpampang nyata.     

Tang Xinluo tidak berani melihat sembarangan, dia hanya mendongak melihat ke arah sepasang mata hitam Lu Yuchen. Kedua orang itu pun saling bertatapan. Dia tiba-tiba menyadari kalau tatapan memanjakan dan kehangatan dari pria itu sudah lenyap dan digantikan dengan tatapan dingin tanpa perasaan yang selama ini selalu dilihatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.