Waktu Bersamamu

Hanya Memeluknya Tidur



Hanya Memeluknya Tidur

0Tang Xinluo mengenakan baju tidur sutra yang sudah disiapkan di kediaman keluarga Lu. Bahan sutra yang dikenakannya sangat bagus, bahkan seperti tidak mengenakan baju. Lu Yuchen dari tadi sudah melepas jubah mandinya dan memeluknya, sehingga dia bisa merasakan gesekan panas di belakangnya.     

Tang Xinluo juga tidak tahu ada apa dengan dirinya. Mungkin karena dia menolak berbicara, sehingga walaupun Lu Yuchen mendekatinya, dia tidak mau membuka mulut untuk menyuruh pria itu melepaskannya.     

Tiba-tiba Tang Xinluo dan Lu Yuchen masuk ke dalam dunia ajaib. Dia tidak ingin berbicara, dia juga ingin lepas dari pria itu, tapi dirinya tidak berani meronta. Sementara Lu Yuchen memeluk dan mendekapnya menggunakan postur manja. Baru saja dia mengutarakan kalau tidak akan menyentuhnya, tapi sedetik kemudian tubuhnya bereaksi. Suasana di sana pun menjadi sangat canggung.     

Setengah menit kemudian, Tang Xinluo mendengar suara serak dari belakang telinganya, "Cepat tidur, jangan berpikir sembarangan."     

Berpikir sembarangan?! Siapa yang berpikir sembarangan? Orang yang berpikir sembarangan jelas-jelas adalah dia, kan? Gumam Tang Xinluo dalam hatinya. Dia merasa ada yang tidak beres pada dirinya. Kalau tidak, mana mungkin dia nyaris jatuh cinta pada pria seperti Lu Yuchen.     

Tang Xinluo pun akhirnya menutup mata berusaha untuk tidak menghiraukan kehangatan tubuh Lu Yuchen yang terasa di punggungnya. Pria itu bilang tidak akan menyentuhnya, tapi tentu saja dia tidak percaya. Namun, rasa kantuk sudah perlahan menyerang, walaupun ada kewaspadaan, tapi dia sudah pasrah sejak awal. Lagi pula, dalam perjanjian mereka, satu-satunya yang bisa menarik perhatian pria itu hanyalah tubuhnya saja. Kalau pria itu mau melakukan sesuatu, dia juga tidak bisa menghalanginya.     

Karena memahami poin ini, Tang Xinluo melepaskan kewaspadaan pada dirinya. Dia pasrah dalam pelukan Lu Yuchen, kepalanya beralaskan lengannya sebagai bantal dan perlahan masuk ke alam mimpi.     

Mendengar suara napas Tang Xinluo yang stabil, otot-otot punggung Lu Yuchen yang tegang akhirnya bisa santai kembali. Dia tidak menyangka kalau wanita itu benar-benar tertidur. Dia menghela napas kesal karena tadi dia hanya berkata sembarangan dan berjanji tidak akan menyentuhnya. Tak disangka wanita itu benar-benar memercayainya, bahkan tertidur dengan pulas.     

Bagi Tang Xinluo, apa aku adalah orang yang mudah dipercaya? Batin Lu Yuchen. Dia jelas salah paham terhadap Tang Xinluo. Kalau tahu wanita itu pasrah dengan keadaan, dia pasti akan segera menindihnya di bawah tubuhnya.     

Tapi...     

Wanita mungil dalam pelukannya itu terlihat sangat kecil dan hangat, ada sedikit senyuman yang tergantung di ujung bibirnya, bahkan ketika tertidur. Melihat sisi wajahnya yang manis itu, Lu Yuchen menunduk dan mendaratkan satu kecupan di pipinya. Dia yang selama ini tidak memedulikan perasaan orang lain, sekarang malah menekan keegoisannya dan tidur semalaman sambil memeluknya.     

***     

Keesokan paginya, Tang Xinluo bangun lebih dulu dari Lu Yuchen. Saat menyadari baju tidurnya masih rapi di tubuhnya, dia nyaris mengira kalau itu adalah mimpi. Kemudian dia bergerak pelan dan ingin bangun, tapi tersadar kalau dirinya masih di dalam pelukan pria itu.     

Aku tidak menyangka dia benar-benar tidak menyentuhku, bahkan tidur sambil memelukku semalaman. Tak disangka ternyata dia bisa sejantan ini? Pikir Tang Xinluo.     

Saat Tang Xinluo terkejut menyadarinya, tangan besar yang berada di pinggangnya bergerak. Tangan besar itu meraba pinggangnya sebentar kemudian menariknya masuk ke dalam pelukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.