Waktu Bersamamu

Perlindungannya, Membuatnya Panik



Perlindungannya, Membuatnya Panik

0Begitu Zhuo Yarong memikirkan hal tersebut, tatapannya pada Tang Xinluo semakin menggelap.     

"Bibi Lu Yuchen memang seperti ini orangnya, bicaranya sangat langsung dan tidak berbelit-belit. Nona Tang, jangan dimasukkan ke hati ya," ujar Zhuo Yarong dengan lembut dan ramah, namun perkataannya mengandung banyak jarum tajam.     

Tang Xinluo tentu saja mengerti maksud sebenarnya, dia memikirkan dalam hati tapi tidak bisa membalasnya. Lalu, akhirnya dia berkata, "Tidak masalah, semua adalah keluarga."     

Seolah tidak puas dengan jawaban Tang Xinluo, Lu Yuchen menggantikannya menjawab perkataan Zhuo Yarong berikutnya. "Ibu, Xinluo baru pertama kali bertemu kalian, jangan menakut-nakutinya." Begitu selesai berkata-kata, dia langsung merangkul istrinya mendekat dan duduk di sofa kosong di sampingnya. Sikapnya itu menunjukkan perlindungan dan memanjakan wanitanya.     

"Yuchen, kenapa kamu bicara seperti ini pada ibumu? Ibumu sejak awal tidak berbicara kasar sama sekali, mana mungkin menakut-nakutinya? Dia hanyalah janda yang menikah kedua kalinya, memangnya seberapa tinggi statusnya?!"     

Begitu perkataan ini keluar, suasana di ruangan itu langsung mendingin. Tatapan mata Lu Yuchen pada Song Xiulan pun menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Sementara Song Xiulan yang tidak menyadari kesalahannya sudah bersiap melanjutkan kata-katanya ketika Zhuo Yarong langsung memotongnya.     

"Sudah, sudah… Yuchen kamu juga sudah dewasa, jadi ibu tidak akan mengurus masalahmu lagi. Nenekmu di atas, bawa Xinluo ke atas, dia sudah menunggumu seharian."     

Mendengar perkataan ibunya itu, Lu Yuchen segera menarik tatapan dinginnya dari Song Xiulan dan membawa Tang Xinluo naik ke atas.     

Setelah mereka pergi, Song Xiulan tidak tahan untuk membuka mulut. "Yarong, kenapa kamu… Kenapa kamu tidak membiarkanku melanjutkan kata-kataku? Bukannya kita sudah sepakat untuk memberinya peringatan, melepaskannya begitu saja terlalu enak baginya."     

Zhuo Yarong memandang Song Xiulan dengan muka tidak enak, lalu berkata, "Kamu tidak melihat ini di mana? Walaupun kita mau memberinya pelajaran, tapi tidak dengan cara berkata seperti itu di depan Yuchen, kan?"     

"Aku… Memangnya apa yang aku katakan?" Song Xiulan masih tidak mengerti.     

"Apa yang kamu katakan tadi?" Sebaik apa pun Zhuo Yarong, dia tetap akan dibuat kesal oleh iparnya satu ini. "Kamu tadi secara langsung mengatakan kalau wanita yang dinikahi Yuchen adalah janda di semuanya. Kamu sebagai bibi Yuchen berkata seperti ini, bagaimana aku mau menjawabnya? Mau ditaruh di mana muka Yuchen?"     

Song Xiulan melihat kemarahan Zhuo Yarong. Walaupun merasa dirinya tidak salah, tapi dia tetap tidak berani melanjutkan perkataannya. Meski dirinya adalah saudara ipar Zhuo Yarong, tapi keluarga Song jauh tidak bisa dibandingkan dengan keluarga Lu.     

Song Xiulan awalnya bisa menikah dengan kakak Zhuo Yarong hanya karena keberuntungan. Selama ini dia selalu bergantung pada iparnya itu untuk membuat kedudukannya stabil di keluarga Zhuo, tapi sebenarnya dia bukanlah orang berpendidikan, sehingga perkataan dan kelakuannya terlihat tidak berkelas.     

"Aku tahu, Yarong, benar yang kamu katakan, aku tadi terlalu gegabah. Tapi tenang saja, tunggu dua hari lagi saat Nyonya Besar akan pergi, aku punya cara untuk mempersulit wanita itu sampai mundur dan meninggalkan Yuchen."     

Di sisi lain, Lu Yuchen membawa Tang Xinluo naik ke atas. Kamar Nyonya Besar Lu berada di lantai tiga. Kemudian, saat mereka berjalan di belokan lantai dua, Tang Xinluo menarik Lu Yuchen.     

"Kenapa? Ada apa?"     

Tang Xinluo menatap Lu Yuchen yang menunduk ketika melihatnya. Mata hitam pekatnya sudah kembali terlihat asing dan dingin. Di dalamnya juga tidak ada kemesraan dan kehangatan yang sesaat tadi melindunginya. Karena tatapan ini, dia semakin lama semakin curiga.     

"Lu Yuchen, beritahu aku, kamu tadi sengaja kan Melindungiku di depan keluargamu seperti tad?, Sikapmu kenapa sangat berbeda dari biasanya."     

Lu Yuchen cukup baik ketika mereka berdua bersama, tapi tidak sampai sebaik sikapnya yang tadi. Tang Xinluo tahu kalau dirinya tidak seharusnya bertanya, tapi kalau mengabaikannya dia juga menjadi tidak tenang.     

Mendengar perkataan Tang Xinluo, mata Lu Yuchen yang dingin seolah tertutup selapis es. Dia kemudian mengulurkan tangan, memegang rahang bawah wanita itu dan menariknya mendekat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.