Waktu Bersamamu

Jangan Nakal, Nanti Aku Akan Memberimu Hadiah



Jangan Nakal, Nanti Aku Akan Memberimu Hadiah

0Lu Yuchen yang melihat Tang Xinluo panik seperti binatang kecil, semakin ingin menggodanya. Awalnya dia hanya ingin menakut-nakutinya saja. Namun, siapa sangka, meski mereka sudah beberapa kali tidur bersama, tapi wanita ini tetap saja takut-takut. Mengenai respon tubuhnya pada wanita itu, murni di luar dugaan.      

Suasana intim pun semakin memanas, telapak tangan yang hangat menahan punggung wanita itu dan mendekatkan wajah mereka. Hidung kedua orang itu kini bersentuhan, lalu suara rendah yang memesona itu terdengar dari bibir tipisnya, "Jangan takut, kamu sekarang adalah Nyonya Lu, tak perlu malu melakukan apa pun denganku."     

"..." Tang Xinluo hanya bisa terdiam.     

Melihat Tang Xinluo yang terlihat bodoh dan terdiam, Lu Yuchen tidak tahan untuk mengecup bibirnya. Setelah itu, wanita yang telah sah menjadi istrinya tersebut seperti kelinci ketakutan, membuka matanya yang sedikit merah dan mundur berusaha mengelak.     

Tang Xinluo merasa dirinya sudah akan terperangkap. Jarak sedekat ini, semenjak penglihatannya pulih adalah kali pertama dia bertatapan dengan Lu Yuchen. Dia merasakan detak jantungnya berdebar semakin kencang, jarak sedekat ini membuatnya tidak bisa menghindari tatapan dengan pria itu. Mata hitam pekatnya seperti sebuah lubang hitam tak berdasar yang mengisap dirinya masuk. Pesona yang menyebar di tubuh pria itu tidak hanya membuat wajahnya merah dan hatinya berdebar, tapi juga membuat napasnya tidak karuan.      

Bulu mata lentik Tang Xinluo bergetar lemah, sedetik kemudian dia mendekati bibir Lu Yuchen. "Baiklah…" ucapnya.     

Bibir tipis dingin dan lembut Tang Xinluo menutupi bibir Lu Yuchen. Entah sejak kapan partisi di antara kursi depan dan belakang telah dinaikkan. Suhu di dalam mobil itu mendadak meninggi. Setelah satu kecupan, pria itu terus memeluknya, hanya sekarang tatapan pada dirinya tidak dingin seperti sebelumnya.     

Lu Yuchen menciumnya dengan lembut, lalu berkata, "Nanti setelah sampai di rumah, jangan nakal ya, aku akan memberimu hadiah sepulang dari sana." Suaranya terdengar serak dan jelas sedang menahan sebuah hasrat. Kalau bukan karena melihat sudah akan sampai rumah, dia pasti akan menelan Tang Xinluo.     

Sementara Tang Xinluo tidak tahu apa yang dimaksud dengan 'jangan nakal' oleh Lu Yuchen. Sampai ketika mobil memasuki kediaman keluarga Lu di Di'an Avenue, dia masuk ke dalam kediaman keluarga Lu dengan merangkul tangan pria itu, barulah dirinya mengerti apa yang dimaksud olehnya.     

Pantas saja Lu Yuchen meminta bantuanku. Pantas saja pria itu menyuruhku jangan nakal, batin Tang Xinluo. Melihat anggota keluarga Lu yang duduk angkuh di dalam aula utama kediaman keluarga Lu yang megah itu, dia tiba-tiba merasakan firasat buruk.     

"Hari ini aku hanya membawamu bertemu keluargaku, santai saja." Ketegangan Tang Xinluo rupanya menarik perhatian Lu Yuchen. Dia mendekatkan tubuhnya dan berkata dengan lembut di telinganya untuk menenangkannya. Selain itu, dia juga mencium lembut telinganya.     

Memperlihatkan kemesraan mereka berdua di depan orang sebanyak itu, tubuh Tang Xinluo seketika mengeras. Dia tidak mengerti sejak kapan Lu Yuchen menjadi selembut ini. Dan pemandangan ini tentu saja dilihat oleh semua orang di sana. Entah apa hanya prasangka, namun dia merasa, nyonya yang duduk di sofa utama itu melihatnya seperti ingin memakannya.     

Lu Yuchen kemudian menggandeng tangan Tang Xinluo dan berjalan masuk. Semua saudara yang sedang duduk, melihat kemunculan Lu Yuchen menyapanya dengan sanjungan. Sedangkan Tang Xinluo, mereka sama sekali tidak memandang kehadirannya.     

Sepanjang perjalanan masuk ke dalam, Tang Xinluo mengetahui kalau sebagian besar orang-orang tersebut lebih tua dari Lu Yuchen. Tapi saat menghadapi pria itu, bukan hanya tidak ada wibawa seorang senior, malah lebih terasa seperti menyanjung dengan hati-hati.     

Lu Yuchen sama sekali tidak memedulikan orang-orang tersebut, dia membawa Tang Xinluo terus berjalan ke samping kursi utama.     

"Bu, ini adalah Tang Xinluo, istri baruku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.