Waktu Bersamamu

Jalan Musuh Sempit (3)



Jalan Musuh Sempit (3)

0Apa dulu aku buta? Kenapa aku bisa jatuh cinta pada orang seperti Lu Qinghao? Batin Tang Xinluo. Tiba-tiba dia merasa sedih ketika teringat dirinya yang dulu. Kemudian, dia menatap Lu Qinghao dan berpikir apakah pria di hadapannya ini adalah pria yang pernah dinikahinya dengan tulus dulu atau bukan. Demi pria itu, dia rela ditindas di kediaman mereka, bahkan berhubungan dengan Nyonya Besar yang licik, serta mertua yang seperti tikus dan adik ipar yang selalu menyerangnya.     

Senyum dinginnya semakin mengembang, Tang Xinluo mengeluarkan tawa kecil. Tanpa adanya kacamata berbingkai hitam, wajah cantiknya terlihat jelas oleh Lu Qinghao. "Kamu ini…" Dia menatap pria itu sambil berbicara dengan menekankan setiap katanya.     

"Sebelum berkata orang lain kotor, tolong berkaca dulu. Sekotor apa pun aku, paling tidak aku tidak membawa pulang pria lain ke kamar pengantin yang bahkan belum pernah ditiduri pasanganku dan melakukan perbuatan kotor itu. Aku juga tidak mungkin sengaja menjebak seorang wanita dan merusak pernikahannya demi lepas dari status anak haram yang mengenaskan. Lu Qinghao…"     

Tang Xinluo menatap tubuh Lu Qinghao dengan mata indahnya, namun ada penghinaan di dalam tatapannya. Ini adalah kali pertama pria itu melihat perasaan seperti ini di wajah Tang Xinluo.     

"Lu Qinghao… Aku memandang rendah kamu!" kata Tang Xinluo.     

"Puih… Dasar tidak tahu diri! Atas dasar apa kamu menghina Qinghao?! Aku tidak akan melepaskanmu!" ujar Gong Xuemei. Lu Qinghao adalah kebanggaannya, hidupnya dan orang penting yang membuatnya bisa merangkak ke kedudukannya sekarang. Mada dari itu, tidak ada orang lain yang bisa menghina kebanggaan dan pegangannya itu.     

Saat Tang Xinluo menuturkan perkataannya itu, tiba-tiba Gong Xuemei menyerbunya. Dia adalah orang desa yang pindah ke kota, jadi tentu saja memaki sudah menjadi kebiasaannya. Walaupun Tang Xinluo sudah memiliki persiapan, tapi tetap saja tubuhnya terdorong dan menabrak ke dinding lift. Belum sempat dia berdiri dengan stabil, dia lalu mendongak dan melihat mantan mertuanya yang ingin mendorongnya lagi dan menarik rambutnya juga. Dia pun segera mengangkat kakinya dan menendang tulang kering kaki wanita tua itu. Tulang kering tidak memiliki daging, sehingga sangat sakit jika ditendang.     

Tendangan itu diiringi jeritan Gong Xuemei sambil merangkul kakinya di lantai. Sementara Lu Qinghao akhirnya bereaksi, ketika melihat ibunya ditendang oleh Tang Xinluo, tanpa berpikir panjang dia segera mengangkat tangannya dan melayangkan tamparan ke wajah wanita itu. Semua prinsip tidak memukul wanita pada saat ini dilupakan olehnya. Tangan kanannya kini sudah terangkat tinggi dan wajahnya terlihat kejam.      

Tang Xinluo terkejut saat melihatnya. Tadi dia melihat kalau lift itu sudah hampir sampai ke lantai 88 sehingga berani berbuat seperti itu. Tapi lift itu malah tidak berhenti-berhenti.     

Ting Tong!     

Tepat pada saat itu, terdengar suara lift dan akhirnya sampai di lantai 88. Pintu lift pun akhirnya terbuka. Di depan pintu lift telah berdiri beberapa orang yang sedang menunggu. Begitu pintu lift terbuka, semua orang yang berada di luar langsung tercengang.     

"Kamu… Apa yang sedang kamu lakukan?! Cepat, cepat panggil keamanan!"     

Terdengar suara tangis keras dari dalam lift. Wanita yang terlihat seperti nyonya kaya tampak sedang memeluk kakinya sendiri sambil menangis terduduk di lantai lift.      

"Aduh, tolong aku… Aku nyaris dibunuh oleh wanita ini!"     

"Benar-benar tidak punya belas kasihan, orang tua pun juga dipukulnya. Nak, cepat periksa apa kakiku patah? Aduh aduh… Dadaku sakit sekali! Apa aku sudah akan mati?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.