Waktu Bersamamu

Pagi-pagi Sudah Semanis Ini



Pagi-pagi Sudah Semanis Ini

0Lu Yuchen terlihat senang mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Tang Xinluo.     

Malam itu, Tuan Lu juga melakukan sesuatu yang membuat Nyonya Lu senang. Hanya saja, kesenangan ini mungkin hanya pikiran Tuan Lu sepihak.     

***     

Keesokan paginya, setelah mereka bangun dari tidur, Tang Xinluo merasa tubuhnya tidak bertenaga. Dia kemudian menyingkirkan tangan besar di pinggangnya. Rasanya, sekarang dia ingin sekali membunuh orang.     

"Hmm, sudah bangun?" Lu Yuchen yang berada di belakang Tang Xinluo itu terbangun karena gerakannya. Tangan besarnya itu pun dengan alami mendekat lagi. Dia membalikkan tubuh istrinya agar berhadapan dengannya, lalu berkata, "Masih pagi, ayo tidur sebentar lagi."     

Suara serak Lu Yuchen yang seolah mengandung magnet terdengar malas karena baru bangun tidur. Dari suaranya saja, bisa ditebak kalau suasana hatinya sedang senang.     

Tang Xinluo mengetahui kalau penyakit 'bangun tidur manja' suaminya itu sedang muncul. Kemudian, dia mendorongnya dengan kedua tangannya dan berkata, "Aku hari ini memiliki janji dengan Pengacara Fan, jadi tidak boleh terlambat. Kamu jangan..."     

Belum selesai Tang Xinluo berkata, Lu Yuchen sudah mendaratkan ciumannya.     

"Tunggu dulu…" Tang Xinluo mendongak dan menolak ciuman dari Lu Yuchen. Dia tidak ingin bermain-main dengan penyakit 'bangun tidur manja' suaminya itu karena hari sudah terang dan dia sudah berkorban banyak. Dia rela berkorban sebanyak ini karena pria itu sepakat untuk membantunya membalas dendam.     

Dan karena sikapnya yang baik, Lu Yuchen sudah menelepon Pengacara Fan langsung untuk membantu Tang Xinluo menyiapkan berkas-berkas. Hari ini, pengacara tersebut akan membantu dirinya naik banding di pengadilan. Tak hanya itu, dia juga sudah bersiap membantunya mencari jalan untuk merebut kembali Keluarga Tang.     

Jadi, sekarang Tang Xinluo hanya ingin cepat-cepat bersiap untuk pergi mengurus urusan-urusan tersebut. Dia tidak ingin meladeni seorang pria yang sedang dilanda penyakit 'bangun tidur manja' ini. Namun terlihat jelas kalau pikiran Lu Yuchen berbeda dengannya. Tuan Lu yang sedang dilanda 'bangun tidur manja' terlihat memberikan ciuman dengan senang hati. Dia pun perlahan menyudahi perlawanannya dan mulai meladeni suaminya.     

Namun, tepat pada saat Tang Xinluo sudah merasa melayang, Lu Yuchen menghentikan ciumannya. "Huff..." Kedua tangannya berpegang pada pria itu sambil menghela napasnya yang mulai sesak.     

Lu Yuchen malah melepaskan tangan besarnya dari tengkuk belakang Tang Xinluo dan wajahnya terlihat seperti menahan tawa menatapnya. Napas Tang Xinluo yang mulai sesak tadi kembali kacau. Senyuman suaminya terlihat seolah tengan mempermainkannya, tidak mirip dengan gejala 'bangun tidur manja'. Dia pun mendongak dan melihat kedua mata pria itu sudah kembali normal, terlihat tajam dan penuh wibawa. Hanya saja, dari tatapannya juga terlihat percikan api yang bersinar.     

Gawat!! Batin Tang Xinluo dengan hati yang bergetar. Menghadapi Lu Yuchen yang seperti ini, dia tidak akan berani menolaknya secara langsung. Setelah berpikir, dia akhirnya memutuskan untuk mencari cara menyelamatkan diri terlebih dahulu. Dia merangkulkan tangannya ke leher suaminya sambil mengusapkan wajah ke wajah pria tersebut.     

Tang Xinluo kemudian berbicara manja, "Suamiku, aku masih harus mengurus urusan penting."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.