Waktu Bersamamu

Tiba-tiba Teringat Dia



Tiba-tiba Teringat Dia

0Lu Yuchen berdiri di samping ranjang sambil memandang wanita mungil yang tidak sadarkan diri itu. Wajah Tang Xinluo tampak, matanya yang menawan kali ini tertutup, tidak ada kehidupan dan rapuh seolah nyaris hancur. Melihanya yang seperti ini, ada rasa takut kehilangan pada dirinya untuk pertama kalinya. Dia tidak tahan untuk mengulurkan tangan dan meraba bagian tengah alisnya terus turun ke hidungnya sampai akhirnya berhenti di bibir lembutnya. Ibu jarinya yang tebal dan kasar, meraba halus di bibir wanita tersebut, beberapa saat kemudian, dia terkejut menyadari dirinya yang sudah lepas kontrol. Dia segera menarik kembali tangannya dan melihat wanita itu dengan perasaan kacau balau.     

Tiba-tiba, Lu Yuchen tidak memahami hatinya. Walaupun dia tidak mengerti, sebelum dia sadar, tubuhnya sudah memberikan perhatian pada Tang Xinluo. Dia duduk di samping kasur dan memori saat sebelum istrinya tidak sadarkan diri dan sampai tergolek lemas dengan air mata yang terus mengalir di pelukannya terus berputar di kepalanya.     

Dia yang mungil dan kurus… Mengeluarkan darah sebanyak itu… Batin Lu Yuchen.     

Napas Lu Yuchen semakin memberat, tangannya tanpa sadar menggenggam tangan kecil yang wanita tersebut. Dia menunduk sambil menggenggam tangan kecil itu dengan kedua tangannya membuat tangannya beradu dengan dahinya sendiri.     

"Tang Xinluo… Kamu akan baik-baik saja. Aku tidak mengizinkan dirimu kenapa-napa." Suara serak san rendah itu diiringi dengan suara mesin medis.     

Tiba-tiba, mata Tang Xinluo terlihat bergerak.     

Entah dirinya sudah tidur berapa lama, saat tersadar, sakit yang Tang Xinluo rasakan pada perut bawahnya sudah menghilang. Ketika membuka mata, dia mengira bahwa dirinya salah lihat. Sampai-sampai dia mengedipkan mata beberapa kali untuk memastikan kalau dirinya tidak salah lihat. Sesosok pria kelelahan perlahan terlihat jelas di matanya.     

Melihat pria yang ada di samping kasurnya itu, Tang Xinluo tertegun selama dua detik, lalu bergumam, "Lu Yuchen, kenapa dia tidur di sini?"     

Lu Yuchen seolah dibangunkan oleh suara gumaman, dia mengernyit dan membuka mata. Sementara Tang Xinluo menatap pria itu mengernyit dan melihatnya dengan tatapan tajam. Dia tiba-tiba teringat dengan perkataan Paman Meng tentang penyakit 'bangun tidur manja' suaminya yang muncul ketika bangun tidur sendiri. Tapi kalau dia dibangunkan orang lain, nama penyakitnya menjadi 'bangun tidur marah'. Mata dingin tajam itu, menunjukkan kalau dia telah membangunkan suaminya.     

"Itu… Aku tidak sengaja, aku tidak tahu kalau kamu tidur di sini." Tang Xinluo menjelaskan, tapi tidak dihiraukan oleh Lu Yuchen.     

Setelah melihat Tang Xinluo sadar, Lu Yuchen segera mendekatinya. Tangan besarnya memegang dahi istrinya itu dengan menghindari luka di sana. Namun, seolah tidak cukup untuk mengukur suhu tubuhnya, dia menempelkan dahinya ke dahi wanita itu.     

Gerakan yang tiba-tiba ini membuat Tang Xinluo berdebar, dia tidak berani bergerak dan hanya pasrah terdiam di atas ranjang. Sampai akhirnya Lu Yuchen bangkit pergi, dia baru bergerak. Tapi pria itu hanya pergi sekitar 30 detik dan kembali lagi.     

"Aku sudah menyuruh orang rumah untuk mengantarkan bubur untukmu. Kamu baru sadar, jadi tidak boleh makan makanan terlalu berminyak." Sambil berkata, Lu Yuchen sambil memegang lembut tangan Tang Xinluo.     

"Kemarin malam kamu sedikit demam, tapi sekarang sudah membaik. Kamu sudah dua hari tidak makan, nanti makan bubur dulu untuk mengganjal perut, aku akan meminta dokter untuk memeriksa seluruh kondisimu," lanjut Lu Yuchen.     

Perlakuan Lu Yuchen padanya selama ini tidak buruk, tapi jarang sekali melihatnya sehangat ini. Tang Xinluo pun tertegun melihat sikapnya. Wajahnya yang tertegun melihat pria itu seperti binatang kecil membuat orang ingin menindasnya.     

Lu Yuchen yang melihatnya mengulurkan tangan ke dagunya, lalu memanggilnya, "Tang Xinluo…"     

"Hmm?" Tang Xinluo mendongak dengan tatapan mata yang masih terlihat bingung.     

"Bagaimana ini, sepertinya aku… Tiba-tiba ingin mencintaimu," ucap Lu Yuchen dengan pelan.     

"..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.