Waktu Bersamamu

Operasi Selesai



Operasi Selesai

0"Saya telah lancang." Meng Ze pun segera menutup mulutnya dan kembali ke tempatnya semula. Dia ingin sekali menampar mulutnya itu. Tapi dia yang sudah selama bertahun-tahun ikut dengan Lu Yuchen masih tidak bisa memahami kenapa pria itu bisa berubah menjadi seperti ini. Kemeja dan jasnya yang rapi sekarang sudah tidak karuan, kemeja putihnya bahkan dilumuri darah Tang Xinluo. Bekas darah itu sangat menarik perhatian.     

Tuan Muda Lu bukannya sangat menjaga kebersihan? Kenapa dia bisa menahan diri memakai baju seperti itu sambil menunggu di luar ruang operasi yang sampai sekarang sudah satu jam? Tuan Muda Lu… Apa dia jatuh cinta pada Nona Tang? Kalau ini benar, maka bagaimana dengan Nona itu? Apa Tuan Muda Lu masih… Pikir Meng Ze yang lalu menggelengkan kepala dengan keras. Apa yang sedang aku lakukan? Beraninya aku menebak isi hati Tuan Muda Lu! Katanya dalam hati pada dirinya sendiri.     

"Meng Ze..." Tiba-tiba terdengar suara dingin Lu Yuchen.     

"Iya, Tuan Muda."     

"Suruh orang mengambil rekaman CCTV di lokasi pesta. Tidak hanya aula pesta, aku mau rekaman CCTV seluruh vila itu," perintah Lu Yuchen.     

"Baik, saya akan segera memintanya," jawab Meng Ze. Dia kemudian berjalan ke lantai bawah dan bertemu dengan Nyonya Zhuo Yarong yang menyusul ke sana. Dia pun mengantar wanita paruh baya itu ke tempat putranya dulu.     

"Yuchen, bagaimana kondisi Tang Xinluo?" Begitu sampai, Zhou Yarong langsung menunjukkan perhatian yang tidak seperti biasanya.     

Melihat ibunya yang tergesa-gesa, Lu Yuchen menatap dingin dan menjawab, "Di dalam ruang operasi, aku masih belum tahu kondisinya."     

"Kalau begitu, ibu akan menemanimu untuk menunggunya," balas Zhuo Yarong sambil duduk di sana.     

Sikap ibunya yang tidak seperti biasanya ini membuat Lu Yuchen menatapnya. Zhuo Yarong adalah ibunya, jadi dia tentu paham kalau ibunya paling benci datang ke tempat seperti rumah sakit, apalagi dia sama sekali tidak menyukai Tang Xinluo.     

"Ibu..." ujar Lu Yuchen. "Apa benar kamu yang membawa Xinluo ke pesta malam ini?"     

"Iya, benar."     

"Kalau begitu, kenapa dia tiba-tiba bisa jatuh dari tangga?" Tatapan Lu Yuchen mendalam, terasa ada arti dingin mendalam dalam ucapannya.     

Menghadapi Lu Yuchen yang seperti ini, Zhuo Yarong juga merasa takut. Dia lalu berkata, "Itu… Aku datang sebenarnya untuk membicarakan masalah ini."     

Zhuo Yarong memaksakan diri untuk tersenyum. Song Xiulan adalah ipar di keluarganya, memang dalam masalah ini wanita itu sudah keterlaluan, tapi bagaimanapun juga dia juga terpaksa melindunginya. Dia sendiri memang orang yang tidak tegas, ketika pertama kali mendengar apa yang dilakukan iparnya itu, dia sangat marah. Tapi setelah dimarahi, Song Xiulan menangis dan memohon padanya, akhirnya dia tetap ke sana untuk membantunya bicara.     

Lagi pula Tang Xinluo juga salah. Song Xiulan adalah seniornya, keduanya berdebat dan membuatnya mendorongnya karena emosi.     

"Xinluo didorong oleh bibi mu dengan tidak hati-hati, tapi percayalah padaku kalau bibi mu bukan melakukannya dengan sengaja, dia hanya terlalu emosi dan…" Baru bicara setengah kalimat, Zhou Yarong melihat wajah Lu Yuchen semakin dingin, dia pun tidak berani melanjutkan kata-katanya lagi.     

Lu Yuchen menatap ibunya yang duduk di sampingnya dengan anggun. Walaupun menantunya jatuh dari tangga, tapi rambutnya masih terlihat rapi dan tidak berantakan sama sekali, serta gaun yang dipakainya juga masih rapi. Sekali lagi, dia sekali lagi merasa kecewa terhadap wanita di depannya itu. Bibir tipisnya tersenyum penuh arti, lalu sambil melihat wanita yang gelisah di hadapannya itu, dia berkata dengan dingin, "Tidak apa-apa, bibi juga tidak sengaja dan ada kamu yang membantunya bicara, mana mungkin aku mengusutnya? Tapi ada hal yang aku lupa memberitahumu."     

"Masalah apa?" Entah kenapa tiba-tiba muncul firasat buruk pada Zhuo Yarong.     

Kemudian dia mendengar suara berat Lu Yuchen, "Xinluo, tidak jatuh seorang diri. Di dalam perutnya ada cucumu."     

"Apa?!"     

Tepat pada saat itu, ruang operasi terbuka dan Kepala RS Lin akhirnya keluar dari dalam. Lu Yuchen tidak memedulikan Zhuo Yarong yang pucat, dia segera berdiri dan menghampirinya.     

Kepala RS Lin sudah menyiapkan batinnya, namun ketika sepasang mata hitam Lu Yuchen menatapnya seolah ingin melahap dirinya, seketika dia merasa gemetar. "Tuan Muda Lu… Bayinya…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.