Waktu Bersamamu

Tuan Muda Lu Melarikan Diri



Tuan Muda Lu Melarikan Diri

0Tang Xinluo tertegun mendengar kata-kata Lu Yuchen.     

Melihat wajah merah dan tertegun wanita itu, Lu Yuchen tak bisa menahan diri dan mendaratkan ciuman di bibirnya. "Kamu kaget sampai seperti itu?" katanya     

"Kamu, kamu kenapa…" Tang Xinluo membuka mata indahnya lebar-lebar dan berkedip beberapa kali tak percaya. Matanya menatap Lu Yuchen yang tiba-tiba dekat sekali dengan wajahnya. Lalu saat bibir pria itu menyentuh bibirnya, dia terkejut dan membuat bibirnya terbuka sedikit. Pria itu memeluknya dan merasakan bibirnya terbuka, kemudian tubuhnya pun menjadi tegang.     

Tang Xinluo juga tidak mengetahui kenapa Lu Yuchen tiba-tiba menjadi sangat ramah. Sebelumnya mereka pernah berciuman, tapi kebanyakan saat melakukan hubungan intim. Suaminya itu bisa tiba-tiba menunduk dan menciumnya, hingga membuatnya tidak bisa bernapas. Tapi sekarang, jelas-jelas hanya sedang berbincang biasa, tapi pria itu malah tiba-tiba menciumnya dan ciumannya sangat mendalami.     

Ciuman Lu Yuchen semakin menggila dan semakin membuat orang tidak bisa menolaknya. Sampai akhirnya Tang Xinluo tidak bisa menahan mengulurkan tangan dan mencengkram lengannya. Seharusnya ciuman ini sama dengan setiap ciuman sebelumnya. Tapi semakin lama, dia semakin merasakan perbedaannya. Ciuman itu seolah menghisap seluruh jiwanya. Sampai bibirnya terasa mati rasa, baru akhirnya suaminya itu melepaskan ciuman tersebut, walaupun terasa belum puas.     

Tang Xinluo berbaring di tempat tidur dan pandangannya terlihat bingung karena ciuman yang baru dirasakan tadi. Sementara Lu Yuchen menatap ke bawah untuk melihat wajah merah dan mata indah bercahaya istrinya. Sudah susah payah dia menekan perasaannya, namun sekali lagi dibuat terpesona oleh wanita di depannya.     

Sial! Umpat Lu Yuchen dalam hati. Dia kemudian menunduk lagi dan mencium bibir Tang Xinluo.     

"Lu Yuchen… Aku sudah seperti ini, apa kamu masih mau..." Tang Xinluo merasakan wajahnya memerah dan menunduk malu.      

"Lepaskan aku, oke?" gumam Tang Xinluo dengan pelan. Dia mendorong tubuh Lu Yuchen pelan, tapi tubuh besar itu tidak bergerak sama sekali.     

"Tidak mau, biarkan aku menciummu lagi." Lu Yuchen lalu menjamin dengan suara lembut, "Aku tidak mungkin menyentuh seorang pasien."     

Lu Yuchen berusaha menenangkan Tang Xinluo. Gerakannya kali ini terasa lebih lembut dari sebelumnya. Ciuman kali ini lebih terkendali. Dia perlahan menciumnya dan membuatnya merasa napasnya tidak terkendali. Tang Xinluo pun perlahan lemas di dalam pelukan suaminya, wajah pucatnya sekarang bersemu merah muda. Ciumannya ganas dan dahsyat, membuatnya hampir melayang hilang kesadaran.     

Tak perlu waktu lama, Tang Xinluo menyerah. Untungnya, Lu Yuchen masih bisa mengendalikan diri. Dengan kondisinya sekarang, berciuman adalah hal maksimal yang bisa dilakukannya. Dia tidak bisa meneruskannya lagi.     

Kemudian, Lu Yuchen berdiri dan mengatur napasnya. Sementara Tang Xinluo saat ini sama sekali tidak bisa berpikir apa pun, otaknya seperti kekurangan oksigen, dia masih berbaring dalam kondisi bingung.     

Lu Yuchen menatap Tang Xinluo. Rambut panjang istrinya sedikit berantakan di atas bantal, mata indahnya terlihat bingung dan bibir merah yang diciumnya terlihat sangat menawan. Dia kemudian menarik napas panjang, lalu membantu istrinya itu merapikan pakaian pasien yang dikenakannya. Lalu, dia menarik selimutnya ke atas dan bangkit berdiri.     

"Nanti malam aku akan melihatmu lagi, istirahatlah." Setelah selesai berkata-kata, Lu Yuchen segera meninggalkan kamar tersebut.     

Entah kenapa melihat sosok belakangnya, Tang Xinluo tiba-tiba merasa Lu Yuchen seperti melarikan diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.