Waktu Bersamamu

Hasil Operasi



Hasil Operasi

0"Bagaimana dengan bayinya? Apa berhasil diselamatkan?!" Tiba-tiba Zhuo Yarong berdiri, dia menghampiri kedua orang itu dengan paniknya dan mencengkram jubah putih Kepala RS Lin. Dia yang panik ini tidak seperti nyonya besar yang tidak pernah salah, sekarang dia malah terlihat seperti ibu pada umumnya.     

"Meng Ze, pegangi Nyonya," ucap Lu Yuchen yang melihat kalau Zhuo Yarong lemas dan tak bertenaga. Kalau hasilnya tidak bagus, ibunya itu bisa langsung pingsan di tempat.     

Zhuo Yarong ingin berkata tidak usah, tapi melihat tatapan dingin anaknya, dia akhirnya memilih diam. Dia melepaskan cengkramannya pada Kepala RS Lin, begitu sadar sudah hilang kontrol. Kemudian, dia dipapah ke samping oleh Meng Ze.     

Setelah dilepaskan oleh Zhuo Yarong, Kepala RS Lin menghela napas lega dan melanjutkan, "Tuan Muda Lu, bayi Nyonya Muda sudah berhasil diselamatkan."     

Mendengar bayinya selamat, tidak hanya Zhuo Yarong dan Meng Ze yang menghela napas lega, bahkan Lu Yuchen pun juga merasa jauh lebih lega.     

"Tapi…" Kepala RS Lin melanjutkan.     

Melihat kepala rumah sakit yang gelisah, ketiga orang itu kembali tegang.     

"Tapi apa?" Zhuo Yarong bertanya dengan panik.     

"Ini… Nyonya Muda masih sangat muda dan fisiknya bagus. Saat dia jatuh, dia melindungi perutnya. Tapi sebelum itu, perutnya mengalami benturan keras dari luar, jadi… Walaupun kami sudah sekuat tenaga menyelamatkan bayinya, tapi kehamilan ini sudah terpengaruh, jadi…"     

Tidak perlu diselesaikan, semuanya sudah jelas. Zhuo Yarong gemetar ketika mendengar kalimat, 'perutnya mengalami benturan keras dari luar', dia pun kini sudah mengerti semuanya. Song Xiulan, beraninya dia berbuat seperti ini pada menantuku! Batinnya geram.     

Zhuo Yarong sudah tidak melindungi keluarganya sendiri lagi. Baginya, Song Xiulan sudah bukan kakak ipar yang perhatian dan bisa dipercaya lagi. Sebaliknya, wanita itu menjadi orang jahat yang mencelakai cucunya.     

Sementara Lu Yuchen tidak menghiraukan respons ibunya, dia kemudian bertanya pada Kepala RS Lin, "Aku hanya mau hasilnya. Beritahu aku, seberapa besar keyakinan kalian untuk menyelamatkan anak ini?"     

Setelah berpikir, Kepala RS Lin berkata, "Kalau Nyonya Muda beristirahat dengan baik dan tenang, serta menjaga suasana hati yang gembira. Lalu, ditambah dengan perawatan dari kami, maka keberhasilannya mencapai 50%."     

50% itu saja sudah dilebih-lebihkan, pada kenyataannya, mengalami benturan keras pada perut saat kehamilan usia lima sampai enam minggu disertai dengan gejala sakit dan pendarahan, 95% beresiko pada keguguran. Kalau bukan karena Ci'Ai Hospital memiliki tim medis dan teknik yang paling bagus di seluruh Tiongkok, anak ini mungkin sudah tidak bisa dipertahankan lagi.     

Lu Yuchen menggendong Tang Xinluo sendiri ke rumah sakit, tentu saja dia tahu seberapa bahayanya kondisi istrinya. Dengan darah sebanyak itu, istrinya nyaris hilang kesadaran dan dia masih bergumam kesakitan dalam kondisi yang mengerikan.     

Begitu membayangkan wajah Tang Xinluo yang pucat tadi, Lu Yuchen berkata berat, "Semaksimal mungkin selamatkan bayinya, kalau benar-benar tidak bisa..."     

Tiba-tiba Lu Yuchen berhenti berbicara dan menatap Kepala RS Lin, "...Selamatkan ibunya, jangan biarkan dia terluka."     

Kepala RS Lin tertegun, beberapa detik kemudian dia akhirnya merespons. Dia segera menganggukkan kepala sambil berkata, Tuan Muda Lu jangan khawatir, kami akan memerhatikan kondisi Nyonya Muda sebaik mungkin. Kami tidak akan membiarkannya..."     

Belum selesai dia bicara, Lu Yuchen sudah berjalan melewatinya ke arah belakang tubuhnya. Saat menoleh, ternyata Tang Xinluo sedang didorong keluar ruang operasi.     

Lu Yuchen pun mengikuti Tang Xinluo yang didorong dengan wajah suram. Hal itu membuat para tenaga medis yang mendorongnya merasa tekanan besar. Saat mereka mendorong ranjang tersebut ke dalam lift, rodanya terguncang sedikit ketika melewati ambang pintu lift itu. Dan karena guncangan kecil itu, seseorang sudah menatap mereka dingin dan setajam pisau.     

Para tenaga medis itu bahkan tidak berani menghela napas dengan keras. Lalu saat keluar dari lift, mereka mengerahkan seluruh tenaga untuk mengangkat ranjang tersebut ketika melewati ambang pintu lift. Saat meletakkannya, mereka lebih berhati-hati lagi, takut membuat marah seorang pria yang mengikuti mereka.     

Setelah memeriksa kondisi tubuh Tang Xinluo dan mengaturnya di sebuah kamar ICU paling mewah di Ci'Ai Hospital, beberapa tenaga medis itu segera meninggalkan ruangan memberikan privasi pada pasangan tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.