Waktu Bersamamu

Suamiku, Aku Mencintaimu



Suamiku, Aku Mencintaimu

0Lu Yuchen sedang menikmati keaktifan Tang Xinluo. Tapi entah urat mana yang terputus, tiba-tiba wanita yang tidak profesional itu menelantarkannya dan pergi ke pinggir kasur dengan raut sedih. Dia tidak tahan untuk berpikir bahwa wanita itu benar-benar dibesarkan dalam manjaan. Dia jarang sekali menghibur seorang wanita, namun melihat istrinya yang meringkuk di pojok kasur, dia tidak tahan untuk menghampirinya dan menarik pinggangnya untuk masuk ke dalam pelukannya.     

"Kamu marah?" tanya Lu Yuchen.     

Aura kemarahan Tang Xinluo membuat lehernya terasa panas, setelah itu terdengar suara kesalnya, "Siapa yang berani marah pada Tuan Muda Lu. Benar atau tidak semuanya ada di tanganmu kan? Aku hanyalah seorang tokoh kecil."     

Tang Xinluo mengatakan dirinya tidak marah, tapi dari suaranya terdengar sudah hampir menangis. Mendengar penuturannya, Lu Yuchen tidak marah dan malah tertawa. Dia kemudian menundukkan wajahnya ke leher belakang istrinya itu.     

"Masih bilang tidak marah? Tadi kamu berkata ingin menghayati peran, kenapa sekarang memanggilku Tuan Muda Lu?" Ujar Lu Yuchen sambil menghibur dan mencium lembut tengkuk Tang Xinluo di bagian paling sensitif. Kulitnya yang halus bagaikan bayi kini terlihat kemerahan karena ciumannya.     

Tang Xinluo dicium sampai bagian tubuhnya terasa lemas. Dibandingkan dengan ahli seperti Lu Yuchen, dia benar-benar terlalu lemah. Dia mengetahui dengan jelas bahwa pria itu sengaja menggoda dirinya, tapi dia malah tetap tidak melawan. Lagi pula, dia sudah pasti kalah, jadi dia memilih untuk segera masuk ke dalam pelukannya dan mulai mengoceh, "Kalau bukan Tuan Muda Lu, jadi aku harus memanggilmu apa? Tuan Muda Chen?"     

Sebenarnya dalam hati, Tang Xinluo memiliki sebuah pemikiran, tapi dia tidak berani menyentuhnya. Jangan melihat Lu Yuchen yang sekarang sangat baik terhadapnya. Dia sangat paham, walaupun seiring berjalannya waktu mereka semakin dekat dan timbul perasaan berbeda, tapi karena kesepakatan di antara keduanya, batas di antara mereka masih akan terasa jelas.     

Seperti kata Lu Yuchen, dia tidak boleh jatuh cinta padanya. Walaupun pria itu sangat memesona, tapi dia tetap tidak boleh jatuh cinta padanya. Sehingga walaupun mengetahui maksud suaminya, dia tetap berpura-pura bodoh.     

Namun, Lu Yuchen seperti mengetahui rencana Tang Xinluo itu. Dia kemudian berkata, "Anak baik, panggil aku 'suamiku'."     

Walaupun Tang Xinluo sudah mempersiapkan hatinya, namun saat mendengar suara manja Lu Yuchen saat menyebut, 'suamiku', dia tetap merasa terkejut. Perjalanan cintanya sebelumnya pernah menukar kesungguhan hatinya dengan pernikahan, tapi malah berakhir tragis. Mantan suaminya dulu tidak pernah berbicara padanya dengan nada seperti ini.     

Dan inilah yang paling menusuknya. Sampai hari ini, sudah jelas kalau semua yang mereka lakukan adalah palsu, tapi Lu Yuchen malah sangat lembut terhadapnya dan menggunakan nada semanja ini padanya.     

Tiba-tiba Tang Xinluo seolah menyadari sesuatu, walaupun semuanya adalah mimpi, anggap saja ini sebuah mimpi indah. Dia juga adalah seorang wanita yang ingin dicintai. Walaupun dia mengetahui bahwa semua ini palsu, tapi dia juga ingin waktu satu tahun bersamanya menjadi sebuah mimpi indah yang bisa dikenangnya di kemudian hari.     

Tang Xinluo yang dipeluk dari belakang tiba-tiba membalikkan badannya. Dia sekali lagi menindih tubuh Lu Yuchen, lalu meletakkan tangan kecilnya di kerah baju pria itu. Tangannya bergerak turun dan menarik dasinya, lalu perlahan melepaskannya.     

Dari pandangan Lu Yuchen wajah Tang Xinlu tampak bersemu merah karena malu dan sangat memesona. Tangannya tidak berhenti, sementara mata indahnya yang terlihat berbinar itu terus menatap wajahnya. Kemudian ketika jari-jari kurus itu akhirnya berhasil melepaskan dasinya, dia melihat istrinya merendahkan tubuhnya dan mulai mencium bibirnya.     

"Suamiku, aku mencintaimu..." ucap Tang Xinluo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.