Waktu Bersamamu

Di Dalam Perutmu Ada Penerus Keluarga Lu



Di Dalam Perutmu Ada Penerus Keluarga Lu

0"Kenapa makan terburu-buru seperti itu? Pelan-pelan saja." Melihat Tang Xinluo tersedak, Lu Yuchen segera duduk di samping ranjang dan menepuk pelan punggungnya. Dia melakukan semua ini dengan sangat alami, tidak ada rasa angkuh dan asing seperti sebelumnya, seolah seorang suami yang sedang memanjakan istri barunya. Dia berubah menjadi mudah diajak bicara, lembut dan semakin perhatian.     

Tang Xinluo diam-diam mengamati wajahnya. Karena baru tersedak, alis hitamnya terlihat berkerut. Tapi dua mata hitam itu tidak terlihat kesal dan juga tidak terlihat dingin, sebaliknya malah terlihat perhatian yang selama ini jarang ditunjukkan. Dia pun tak bisa menahan diri dan bertanya, "Lu Yuchen, apa kamu sedang… memerhatikan aku?"     

"Iya," jawab Lu Yuchen sambil mengangguk.     

Jawaban itu membuat jantung Tang Xinluo berdebar kencang. Lalu, sedetik kemudian, dia mendengar Lu Yuchen berkata, "Kamu sedang mengandung penerus keluarga Lu. Kalau aku tidak memerhatikan dirimu, lalu memerhatikan siapa?"     

Lu Yuchen menjelaskan dengan sedikit canggung karena tidak ingin membuat Tang Xinluo merasa kalau dirinya sedang memerhatikannya. Wanita itu membuatnya sangat puas. Tak hanya karena sesuai dengan rencana awal, yaitu mengandung anaknya dengan cepat. Tapi juga karena istrinya itu, dari luar dan dalam semuanya membuatnya puas. Puas sampai kalau tidak ada orang itu, dia bahkan bersedia membiarkan Tang Xinluo menduduki kursi Nyonya Lu selamanya.     

"Apa katamu… Aku… Aku hamil?" Tang Xinluo tanpa sadar meletakkan tangan ke perutnya dan bertanya, "Maksudmu saat aku jatuh dari tangga, di dalam perutku sebenarnya sudah ada nyawa kecil?!"     

Tang Xinluo nyaris tidak bisa mencerna berita ini. Terutama begitu memikirkan kalau dirinya didorong dari atas tangga saat mengandung bayi, dia merasa sangat ngeri. Keberuntungannya sangat besar, sudah sampai seperti ini, tapi bayinya masih hidup.     

Lu Yuchen melihat wajah Tang Xinluo yang berubah-ubah dan menenangkannya, "Tenang sedikit, semua sudah tidak ada masalah. Di sini ada dokter terbaik di Kota A yang merawatmu dan yang kamu perlukan hanyalah menjaga kestabilan perasaanmu."     

Lu Yuchen merasa sedikit menyesal. Seharusnya dia menunggu dua hari lagi saat perasaannya sudah stabil baru memberitahunya. Tapi barusan entah kenapa dia melihat mata yang bersinar itu dan tidak tahan ingin memberitahunya.     

"Aku… Aku tahu kalau seharusnya menjaga diri agar tetap tenang." Tang Xinluo segera bersandar dan berusaha mengatur napasnya. Tapi setelah beberapa kali menarik napas dalam, dia masih merasa berdebar.     

"Lu Yuchen, bagaimana ini? Aku… Aku rasa aku belum punya persiapan. Aku… Oh ya, bayiku, dia jatuh dari tempat yang begitu tinggi, dia sehat kan? Apa dia terpengaruh?" Walaupun belum pernah menjadi ibu, tapi saat ada nyawa kecil di dalam perutnya, reaksi pertama Tang Xinluo adalah memerhatikan kondisi bayinya.     

Lu Yuchen menatap Tang Xinluo dengan sangat lembut. Wanita ini benar-benar spesial dan sangat bodoh, tapi juga polos dan baik hati. Dibandingkan dengan kepolosan dan kebaikannya, dia hanya bisa membohonginya, "Tenang saja, anak kita berhasil diselamatkan. Kamu hanya perlu memulihkan diri dengan tenang dan mendengarkan kata dokter."     

Tang Xinluo mengangguk tanpa curiga. "Kalau begitu, bagaimana dengan bibi dan ibumu? Apa rencanamu? Kamu tahu kan, mereka tidak menyukaiku, aku sekarang hamil, banyak hal yang…"     

Tadinya, Tang Xinluo tidak tahu kalau di dalam perutnya ada sebuah nyawa, sehingga dia tidak begitu memedulikan bagaimana cara Lu Yuchen membereskan Song Xiulan dan mertuanya. Tapi sekarang…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.