Waktu Bersamamu

Dia Adalah Majikan



Dia Adalah Majikan

0Lu Yuchen pun menggendong Tang Xinluo keluar dari lokasi syuting. Seketika, tekanan udara di sekitarnya menjadi rendah. Di dalam lokasi syuting, walaupun sekujur tubuhnya menyebarkan energi dingin yang sangat menekan orang, tapi energi dingin itu mengarah kepada Yue Ze. Paling tidak, saat dirinya menggendong, mencium dan berbisik pada Tang Xinluo, yang ditunjukkannya adalah citra suami yang mencintai dan memanjakan istrinya. Namun, setelah keluar dari lokasi syuting. Sedikit kehangatan yang tersisa di wajahnya tadi, hilang tak bersisa.      

Tang Xinluo bahkan merasa bahwa dirinya memeluk sebuah balok es besar. Di hari yang dingin ini, angin musim bertiup, tapi dia malah berada di pelukan balok es besar. Perasaan ini, jika dipikir-pikir terasa tidak enak. Dirinya tertekan oleh energi dingin Lu Yuchen, hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Dia pun tidak dapat menahannya lagi, terpaksa dia memberanikan diri untuk berkata, "Itu… Bagaimana kalau kamu menurunkanku, biarkan aku…?"     

Belum selesai Tang Xinluo berkata-kata, dia sudah menerima tatapan tajam bagai pisau dari Lu Yuchen. Kemudian, lengan seseorang terasa semakin erat. Suaminya itu menggendongnya lebih erat lagi. Sepanjang perjalanan, mereka tidak berbicara. Lu Yuchen menggendongnya hingga duduk di dalam mobil dan tetap tidak bicara.     

Saat ini, Tang Xinluo akhirnya merasa tidak tenang. Wajah Lu Yuchen tampak dingin, dalam sekali lihat, dapat diketahui bahwa pria itu sedang marah. Dia pun memindahkan pantatnya dengan lembut, membenahi posisinya agar lebih nyaman di dalam pelukan suaminya. Setelah itu, dia menatapnya.     

"Kenapa? Apa kamu marah?" tanya Tang Xinluo. Tangan kecilnya menarik kerah baju Lu Yuchen, terlihat jelas bahwa dia sedang merayunya.     

Lu Yuchen menunduk dan menatap mata Tang Xinluo dengan dingin. Tatapannya itu berhasil membuat istrinya merasa merinding.      

Tapi meskipun begitu, Tang Xinluo tetap memaksakan dirinya memasang sebuah senyuman, lalu berkata, "Aku tadi… Itu hanya kecelakaan. Aku benar-benar menuruti kata-katamu dan berusaha sekuat tenaga menghindarinya."     

Tang Xinluo tidak berbohong, dia benar-benar menghindari Yue Ze sekuat tenaga. Tapi, siapa yang menyangka jika kejadiannya sangat kebetulan seperti ini. Kebetulan sekali Lu Yuchen datang dan melihat adegan itu.     

"Sangat menurut… Benarkah?" Lu Yuchen tertawa dingin.     

Entah kenapa, suara tawa itu terdengar lebih menakutkan di telinga Tang Xinluo daripada wajah dingin dan diamnya. Dia mengerutkan bibir pelan-pelan dan mengangguk dengan keras. "Iya, aku benar-benar menurut."     

Saat mengatakan ini, ada rasa bersalah yang aneh memenuhi hati Tang Xinluo. Dia sendiri tidak mengerti dari mana datangnya rasa bersalah itu. Jelas-jelas dia sangat menuruti kata-kata Lu Yuchen untuk sebisa mungkin tidak berhubungan dengan Yue Ze. Tapi, entah kenapa saat suaminya bertanya, dia merasa sangat tidak tenang.     

"Hmm..." Mendengar jawaban Tang Xinluo, Lu Yuchen tersenyum semakin dalam. Tiba-tiba, dia mengganti posenya. Kali ini, dia menurunkan wanita mungil kesayangannya itu dari pelukannya. Jika bukan karena ada bayi dalam kandungannya, mungkin saja dia sudah melemparkannya ke dalam mobil.     

Tang Xinluo ketakutan akan amarah Lu Yuchen yang tiba-tiba meledak ini. Dia belum sempat memahami apa yang terjadi saat tubuhnya sudah terasa tertarik oleh angin puyuh. Saat dia merespons, tubuhnya sudah melorot ke bawah, berlutut di depan kaki pria itu. Dengan susah payah dia mengembalikan fokus dan mengangkat wajahnya dengan ketakutan. Namun, saat dia bertatapan dengan suaminya, seluruh tubuhnya langsung gemetaran. Dia tidak pernah melihat sorot mata pria itu yang seperti ini. Dingin, kejam, bahkan ada sedikit kebencian. Dia nyaris tidak berani menatapnya langsung, mata hitam ini membuat orang merasakan dingin yang menusuk tulang. Kemudian, dia mendengar suara suaminya yang terdengar tanpa perasaan.     

"Tang Xinluo, kalau tidak ingin orang mengetahuinya, lebih baik kamu tidak melakukannya. Aku, Lu Yuchen, mengeluarkan uang membelimu, sebaiknya kamu mengerti dengan jelas… Siapa majikanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.