Waktu Bersamamu

Mau Nakal Lagi?



Mau Nakal Lagi?

0Setelah diingatkan oleh istrinya, Su Zheng baru mulai membandingkan wanita pendamping Lu Yuchen dengan anak perempuan Keluarga Tang yang dulu. Walaupun penampilannya sudah berbeda, tapi jika dia bisa melihatnya dengan seksama, wajahnya masih sama seperti dulu. Kalau begitu, kesayangan baru Lu Yuchen benar-benar adalah gadis yang dulu nyaris aku pukul?! Pikirnya.     

"Gawat gawat, ternyata dia adalah teman Su Qing yang itu. Meizhen, bagaimana ini? Waktu itu aku nyaris membuat wajahnya…" Su Zheng benar-benar merasa menyesal. Kalau dari awal dia tahu anak Keluarga Tang itu memiliki peruntungan sebagus ini, dia tidak mungkin berbuat sembarangan saat memberi pelajaran Su Qing saat itu. Karena emosi, waktu itu dia mengambil asbak dan…     

Waktu itu, abu rokok yang ada di dalam asbak semuanya berhamburan di dahi Tang Xinluo. Kalau bukan karena Su Qing mendorongnya, Keluarga Tang dan Keluarga Su mungkin akan saling dendam karena hal ini.     

"Mau bagaimana lagi, dia dan Su Qing berteman baik, dia pasti tidak akan memuji kita di depan Tuan Lu. Ditambah lagi, waktu itu kita nyaris membuatnya marah, mungkin dia sangat membenci kita sekarang. Kamu lihat saja, tadi dia jelas-jelas mengenali kita, tapi malah pura-pura tidak mengenal. Dia juga sengaja menarik Tuan Lu pergi, pasti dia tidak ingin membiarkan Keluarga Su mendekatkan diri pada pria itu."     

"Benar, benar katamu. Dia adalah teman dari Su Qing dan wanita itu pasti mengharapkan kejatuhan Keluarga Su. Tadi dia pasti sengaja melakukannya, melihat Tuan Lu berbincang dengan kita, dia pasti sengaja membawanya pergi."     

Melihat Su Zheng yang mendengarkan perkataannya, Deng Meizhen segera mengungkapkan rencana yang sudah disiapkan dari awal. Tang Xinluo adalah sahabat dari Su Qing, jadi dia tidak bisa membiarkannya menang. Kalau teman dari anak tirinya itu menjadi kesayangan Lu Yuchen, mungkin saja kelak bisa membahayakan posisinya dan anak-anaknya di Keluarga Su.     

"Suamiku, kalau begitu, lebih baik kita meneruskan rencana kita, lebih baik…"     

Su Zheng terkejut setelah mendengar rencana itu, "Ini… Mana bisa begitu… Dia adalah Tuan Lu?!"     

"Apanya yang tidak bisa, sekarang sudah seperti ini, apa kamu masih berharap Tang Xinluo akan membantu kita berbicara? Menurutku, Nona Lin lebih baik. Kamu mengundangnya dan dari awal dia adalah orang dari Tuan Lu. Kali ini kita membantunya, jadi dia akan mengingat kebaikan kita nantinya."     

"Ini…" Su Zheng merasa ragu sejenak, lalu akhirnya menganggukkan kepala. "Baik, kalau begitu kita lakukan saja. Aku akan berunding dengan Nona Lin, jadi kamu pergi bersiap-siap saja."     

Di sisi lain, Lu Yuchen menggendong Tang Xinluo untuk masuk ke ruang istirahat yang kosong. Baru saja dia meletakkan Tang Xinluo di kursi, tiba-tiba terdengar suara manja dari luar, "Kak… Mereka di sini, cepat kemari!"     

Mendengar suara manja itu, Tang Xinluo yang berada di dalam pelukan Lu Yuchen bergerak-gerak tidak tenang dan ingin lepas dari pelukannya. Dia mengenal suara itu. Suara itu milik teman Lu Yuchen, Qiao Yinyin.     

"Jangan bergerak." Merasakan wanita dalam pelukannya ingin melarikan diri, telapak tangan besar Lu Yuchen menepuk punggungnya dengan lembut. "Duduklah dengan baik."     

Setelah menepuk punggungnya, tangan itu tidak hanya tidak berpindah, melainkan bergerak meraba ke bawah. Tang Xinluo tidak bisa berkata-kata. Silakan kalau mau membuatnya malu, tapi apa dia tidak bisa menyimpan cakarnya dulu? Batinnya.     

"Kenapa…" Lu Yuchen menunduk untuk melihat Tang Xinluo, "Kamu mau bandel lagi?"     

Tang Xinluo pun menggelengkan kepalanya karena takut. Tidak, mana mungkin dia berani. Tatapan berbahaya Lu Yuchen membuatnya seolah duduk di atas jarum. Dia berani bertaruh, jika bukan karena dirinya hamil, mereka mungkin akan melakukan hal itu. Suaminya itu pasti tidak akan memedulikan di mana mereka berada sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.