Waktu Bersamamu

Menyuruh Bibi Zhang Membersihkan Sendirian



Menyuruh Bibi Zhang Membersihkan Sendirian

0Lu Yuchen tidak dapat menahan dirinya untuk mengerang. Darah di seluruh tubuhnya kini seperti bergejolak. Bibir Tang Xinluo lebih manis dari yang dia bayangkan. Saat ini, jari-jari panjangnya menarik ritsleting gaun istrinya. Telapak tangan yang lebar itu bertumpu pada kulit yang bercahaya dan lembut itu.     

Sampai ketika mobil sudah sampai di Blue Bay Villa dan berhenti di depan rumah, barulah pria dan wanita di kursi belakang itu berhenti bergerak.     

Fiuh… Capek sekali… Batin Tang Xinluo. Dia merasa jika kegiatan ini diteruskan lagi, dagunya mungkin akan lepas. Dia tetap bersandar di tubuh Lu Yuchen, sejak dari hotel hingga ke rumah mereka, kurang lebih menghabiskan 40 menit perjalanan.     

Dalam 40 menit itu Tang Xinluo terus membantu Lu Yuchen. Wajahnya saat ini bersemu merah, mereka telah melakukan hal besar, tapi ini adalah pertama kalinya. Dalam hidupnya, dia tidak pernah melakukan hal itu pada organ pria.     

Lu Yuchen juga tidak lebih baik dari Tang Xinluo. Dia juga pertama kali merasakannya. Melihat wajah istrinya yang cantik, api di dalam matanya bukan hanya tidak menghilang, melainkan semakin terang. Wanita itu terlihat sangat lelah, bahkan tidak memiliki tenaga untuk berdiri. Wajah cantik itu bersandar di lututnya. Wajah putihnya itu, terlihat sangat cantik. Melihat wanita yang begitu memesona ini, hasratnya yang baru saja tenang, seketika kembali terbakar.     

Tang Xinluo terbelalak akan hal ini. "Kamu… Aku tidak bisa, tidak bisa. Istirahatlah sebentar, jangan secepat ini… Ugh…"     

Dengan cepat terdengar lagi suara tidak jelas dari sang Nyonya Muda. Kemudian, sopir dan pria berbaju hitam lainnya akhirnya turun dari mobil. Mereka lalu berdiri di jarak sepuluh langkah, siapa pun tahu kalau saat ini bukan saatnya mendekat ke sana. Kalau sampai Lu Yuchen tahu bahwa mereka tidak sengaja mendengar suara-suara, mungkin saja, dia akan memotong telinga mereka semua.     

Setengah jam sudah lewat, sampai akhirnya pergerakan di mobil itu berhenti. Namun, sopir dan pengawal lainnya tidak berani melangkah maju. Beberapa saat kemudian, pintu mobil pun terbuka. Terlihatlah Lu Yuchen yang menggendong Tang Xinluo keluar dari mobil. Mereka dapat melihat bahwa pakaian Nyonya Muda terlihat aneh. Ehem, bukan aneh, tapi sudah berganti dengan baju lain. Saat berangkat, wanita itu mengenakan gaun merah, namun sekarang telah berganti dengan jas hitam Tuan Lu. Pria itu membungkus istrinya menggunakan jas miliknya dan menggendongnya. Pakaian itu membuat Nyonya Muda hanya memperlihatkan kakinya yang putih saja. Melihat hal itu, semua orang serentak menunduk.     

Bibi Zhang dan pengurus rumah lainnya yang sudah mendapat kabar akhirnya keluar dari rumah. Melihat Lu Yuchen menggendong Tang Xinluo, wajah mereka langsung berubah. Mereka nyaris mengira bahwa sang Nyonya Muda merasa tidak enak badan.     

"Xinluo sedang lelah, jadi aku akan membawanya naik dulu. Barang-barang di mobil, tolong kamu bereskan sendirian," tutur Lu Yuchen.     

Bibi Zhang menganggukkan kepala. Walaupun suara Lu Yuchen sedikit aneh, tapi karena sudah malam, dia tidak menyadari ada warna merah yang tidak wajar pada wajahnya, sehingga dia tidak banyak berpikir.     

Sampai ketika Lu Yuchen sudah membawa Tang Xinluo naik ke atas, Bibi Zhang membuka mobil dan menyadari kekacauan di dalam sana. Dia pun akhirnya mengerti, ternyata, yang dimaksud 'letih' adalah hal ini. Perhiasaan jatuh di kaki kursi, gaun merah yang mahal sobek dan di dalamnya ada celana dalam Nyonya Muda.     

Ehem, pantas saja Tuan Muda menyuruhku membersihkan mobil ini sendirian. Barang-barang ini bukanlah yang bisa dilihat oleh pelayan tukang gosip lainnya, batin Bibi Zhang.     

***     

Malam ini, Tang Xinluo disiksa oleh Lu Yuchen. Entah obat apa yang digunakan oleh Keluarga Su, tapi semalaman, suaminya tidak berhenti sama sekali. Awalnya, dia hanya kasihan dengan pria itu sehingga ingin membantunya. Namun tak disangka ada orang yang tidak tahu diri, sudah dibantu malah memintanya membantu lagi. Dia sekarang merasa dirinya seperti kelinci kecil yang masuk ke kandang serigala. Semalaman tangan dan mulutnya pegal.     

Keesokan harinya, ada orang yang bersemangat pergi kerja. Sedangkan Tang Xinluo harus berbaring di ranjang istirahat selama dua hari dengan menyedihkan, lalu akhirnya mulai pulih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.