Waktu Bersamamu

Kemunculan Teratai Putih



Kemunculan Teratai Putih

0Di waktu yang sama di Negara M, tepatnya senja hari.     

Lu Yuchen memutuskan sambungan teleponnya pada Tang Xinluo. Dia saat ini tengah berdiri di sisi jendela sambil memandang lampu kota di kejauhan yang terlihat seperti bintang-bintang. Di tempatnya berada saat ini adalah kota bagian timur dari Negara M. Kota ini merupakan distrik elit dan bergengsi, kediaman Keluarga Lu juga berada di tempat ini.     

Seorang pria mengerutkan keningnya di ambang jendela dan sisi wajahnya yang tampan terlihat sangat dingin. Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu dari luar ruang kerja.     

Lu Yuchen pun segera menyimpan pikirannya dan menyahut, "Masuk."     

Beberapa detik kemudian, pintu itu didorong terbuka dengan perlahan. Terlihatlah sosok mungil yang berjalan masuk. Sosok itu adalah seorang wanita berambut panjang hingga menutupi bahu dengan kulit seputih salju. Warna kulitnya terlihat jelas jauh lebih putih dari orang biasanya, bahkan terlihat pucat karena sebuah penyakit. Dia memiliki mata sipit dan panjang seperti mata phoenix. Setelah dia masuk ke ruang kerja tersebut, matanya yang berbinar terus tertuju ke wajah pria itu. Dia melihat pria yang sedang berdiri di ambang jendela tersebut berbalik badan dan menatap ke arah pintu. Ketampanannya yang sempurna terlihat jelas di bawah cahaya lampu.     

"Yuchen…" Terlihat seperti ada lapisan kabut di mata Gu Xuan'er, wajah pucatnya tampak menjadi merah merona.     

"Ibu Li bilang kalau kamu datang. Bagus sekali, aku kira mereka membohongiku." Baru berkata satu kalimat saja, mata Gu Xuan'er sudah merah dan berkaca-kaca. Butiran air mata seperti kristal yang mengalir di wajahnya dan ditambah dengan wajahnya yang pucat, membuatnya terlihat sangat menyedihkan.     

Tanpa sadar, Lu Yuchen mengerutkan keningnya. Lalu, dia bertanya, "Bukankah dokter bilang kamu harus mengurangi menangis? Kenapa menangis?"     

Sambil berkata, Lu Yuchen menarik dua lembar tidu dan berjalan menghampirinya. Namun, Gu Xuan'er tidak menjawab, dia semakin merunduk dengan dua bahunya yang gemetaran. Dia terlihat kecil dan mungil, seolah sedang ketakutan. Dia mengetahui bahwa pria itu paling tidak bisa melihatnya menangis. Begitu dia menangis, pria itu pasti mencari segala cara untuk menghiburnya.     

Namun, Lu Yuchen yang malam ini telah membuat Gu Xuan'er kecewa. Pria itu hanya berjalan ke sampingnya dan tidak membantunya mengusap air mata seperti yang dulu dilakukannya. Pria itu hanya memasukkan dua lembar tisu itu ke dalam tangannya.     

"Jangan menangis… Besok kamu akan operasi. Setelah operasi berhasil, kamu akan sembuh," tutur Lu Yuchen.     

Mata Gu Xuan'er merah, tangannya menggenggam erat tisu tersebut, sementara air matanya malah mengalir semakin deras.     

"Yu Chen, aku… Aku benar-benar takut…" Gu Xuan'er tiba-tiba menyerbu ke dalam pelukan Lu Yuchen. Kemudian, dia mengulurkan tangan memeluk pinggang pria tersebut.     

"Rumah sakit berkata kalau kali ini akhirnya mereka menemukan jantung yang sesuai, tapi walaupun begitu, tingkat keberhasilan operasinya sangat rendah. Yuchen, untung kamu datang ke sini… Aku benar-benar takut sebelum masuk ruangan operasi tidak bisa bertemu denganmu. Aku takut aku… Takut setelah masuk ke ruang operasi nanti aku tidak bisa membuka mata lagi."     

Tubuh kecil Gu Xuan'er masuk ke dalam pelukannya. Sebenarnya, ini adalah momen yang sangat menyentuh, tapi Lu Yuchen malah secara alami mendorongnya menjauh. Dia juga tidak mengerti apa yang terjadi padanya. Dulu saat dia dan wanita ini hampir menikah, dia juga bukan tidak pernah memeluknya. Tapi wanita yang dulu terlihat lemah dan membuat orang kasihan itu, malam ini malah terasa menyebalkan. Wanita menangis biasanya membuat orang kasihan, tapi kalau begitu bertemu langsung menangis, malah membuatnya merasa kesal. Dulu dia merasa Gu Xuan'er elegan dan lembut seperti wanita dalam lukisan, tapi sekarang dia juga membuat dirinya merasa kesal dengannya.     

Lu Yuchen mundur selangkah dan menarik jarak antara mereka berdua. Dia berusaha menekan kekesalannya dan menghibur Gu Xuan'er, "Jangan khawatir, tim medis kali ini adalah tim ahli gabungan yang paling handal di Negara M. Besok aku, ayah dan ibumu akan menunggu di luar… Tingkat keberhasilan operasi sangat tinggi, asalkan kamu lebih berani, pasti akan berhasil."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.