Waktu Bersamamu

Godaan Yue Ze



Godaan Yue Ze

Setelah mengatakan beberapa kalimat lagi, Lu Yuchen yang sepertinya memiliki urusan memutus sambungan telepon. Tang Xinluo pun meletakkan ponselnya dan menghela napas. Dia merasa bahwa dirinya semakin aneh. Dinas dalam pekerjaan adalah hal yang wajar, suaminya juga baru pergi sehari saja, namun tak disangka dia sudah ingin bertemu dengannya.     

Tang Xinluo menggelengkan kepalanya dan bersiap mengantarkan makanan itu. Saat membalikkan badannya, dia nyaris ketakutan karena orang di belakangnya. Entah kapan orang itu masuk ke dapur.     

Di sana tampak Yue Ze dengan tangan yang dimasukkan ke dalam dua sakunya, dia berdiri dengan cuek di bingkai pintu. Dia menunduk dan mata birunya langsung menatap wajah Tang Xinluo, lalu dia bertanya dengan dingin, "Pacar?"     

"Bukan." Tang Xinluo menggelengkan kepala. Saat dia akan melanjutkan kata-katanya untuk menjelaskan bahwa itu suaminya. Tiba-tiba Yue Ze yang berdiri di bingkai pintu melangkahkan kaki untuk menghampirinya. Pria yang tinggi itu tiba-tiba mendekat dan mencondongkan tubuhnya, seketika wajah tampannya terlihat jelas di depan matanya. Dia pun berjalan mundur, namun kakinya menginjak rak di belakangnya. Seketika, sebuah bayangan menutupinya.     

Yue Ze mendekatkan tubuhnya, lalu bibirnya mendekat ke telinga Tang Xinluo. Dia menunduk dan membuat rambut peraknya memenuhi penglihatan wanita itu. Kemudian, terdengar suara menggoda yang seolah mengandung magnet, "Bukan pacar, kalau begitu cinta bertepuk sebelah tangan?"     

Tang Xinluo seketika merasa kaku dan tegang. Tiba-tiba dia merasa waspada karena rahasianya ketahuan. Perasaannya terhadap Lu Yuchen, dia sendiri pun tidak berani memikirkannya.     

"Hehe." Yue Ze tertawa rendah dan berkata, "Sepertinya begitu."     

Tiba-tiba, Yue Ze mengulurkan tangan untuk memegang dagu Tang Xinluo. Tangannya terasa dingin. "Kalau tebakanku tidak salah, dia masih belum tahu kalau kamu diam-diam menyukainya?"     

Seketika wajah Tang Xinluo berubah menjadi merah. Melihat wajah merah wanita itu, Yue Ze menghentikan gerakannya. Dia tidak menyangka kalau wanita ini mudah sekali tergoda. Tampaknya, wanita dihadapannya ini tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Apa yang wanita itu rasakan bisa dibaca dengan mudah. Apa benar dia seorang pemimpin perusahaan dunia hiburan? Pikirnya.     

Yue Ze tidak bisa menahan pikiran nakalnya, dia pun berniat menggodanya. Kemudian, dia mengedipkan matanya dengan nakal dan berkata, "Sayangnya, di hatinya, mungkin tidak ada kamu."     

Wajah Tang Xinluo yang merah masih tercengang menatap Yue Ze, lalu dia berkata dengan suara yang terdengar malu-malu, "Kenapa?"     

Tang Xinluo sedikit panik. Dia sama sekali tidak menyadari kenakalan yang tersembunyi di balik mata biru Yue Ze.     

"Sederhana." Kedua tangan Yue Ze bertumpu di meja dapur, lalu dia tertawa lirih. "Karena, aku juga pria."     

"Tidak sama." Tang Xinluo menunduk menghindari tatapan Yue Ze.     

"...Dia dan kamu tidak sama," lanjut Tang Xinluo. Walaupun dia selalu merasa Lu Yuchen sok dan arogan, tapi ketika menghadapi keraguan dari orang lain, hal pertama yang dia lakukan adalah melindungi suaminya itu.     

Yue Ze menatap wanita di hadapannya ini sambil tersenyum dengan cuek. "Mendengar pembicaraanmu tadi, dia sedang dinas ya?"     

Tang Xinluo tidak menjawab dan juga tidak menyangkalnya.     

"Sikapnya padamu, apakah lebih baik dari biasanya?" tanya Yue Ze sambil terus menatapnya.     

Saat ini, Tang Xinluo juga balik menatap mata biru itu. Menghadapi wajah yang lugu ini, begitu tidak hati-hati, dia akan berkata jujur.      

"Nada bicaranya… Lebih baik dari biasanya," jawab Tang Xinluo. Lu Yuchen tadi memang terdengar penuh kasih sayang di telepon.     

"Benar kalau begitu." Yue Ze menarik rambutnya dan tertawa percaya diri. "Hanya pada saat merasa bersalah, pria baru akan menjadi lebih baik terhadap wanita."     

"Walaupun kamu bertepuk sebelah tangan, tapi dia juga merasakannya. Sehingga… Agar tidak membuat penggemarnya berkurang, dia bersikap baik padamu. Aku tebak, di sampingnya sekarang ada wanita cantik lainnya, mungkin sedang menikmati."     

"Tidak mungkin, jangan dilanjutkan!" Tang Xinluo marah dan mendorong Yue Ze, sementara dirinya pergi ke samping untuk menghindar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.