Waktu Bersamamu

Gawat Tuan Lu Terjebak



Gawat Tuan Lu Terjebak

0Tang Xinluo tidak menyangka jika Lu Yuchen akan membuka baju di dalam mobil. Kalau pria itu membuka bajunya sendiri, maka dia tidak akan keberatan. Namun suaminya itu juga mau membuka bajunya.     

Saat ini, Tang Xinluo digendong Lu Yuchen dan diletakkan di atas pahanya. Sejak awal, dia sudah melepaskan perhiasan yang harganya selangit itu dari leher istrinya. Bagian dada gaun merah itu memiliki potongan desain yang berlubang. Awalnya, ada perhiasan yang menutupi lubang itu, tapi sekarang dadanya dapat terlihat. Gaun merah dan putih kulit istrinya membuat napasnya semakin berat.     

"Sayang..." Lu Yuchen memanggil Tang Xinluo dengan suara rendah.     

"Kamu kenapa?" Tang Xinluo belum merasakan bahaya, dia pun merespons dengan kebingungan.     

Sedetik kemudian, Lu Yuchen tiba-tiba mencium Tang Xinluo. Dia pun tertegun, dia yang ingin menghindar malah merasa kalau suaminya itu semakin mendekat.     

"Jangan…" ucap Tang Xinluo sambil menekan lengan Lu Yuchen menggunakan tangan kecilnya. "Belum sampai bulan ketiga, kata dokter tidak boleh berhubungan sembarangan."     

Tang Xinluo dulu nyaris keguguran dan susah payah menyelamatkan bayinya. Sekarang hanya tersisa setengah bulan lagi sebelum usia kandungannya genap tiga bulan. Tidak boleh… Batinnya.     

Mata panas Lu Yuchen jatuh ke bibir lembut Tang Xinluo. Perkataan yang baru saja istrinya ucapkan membuat sedikit kesadarannya kembali, namun sayangnya seketika hilang lagi.     

"Sayang… Aku tidak sembarangan…" ujar Lu Yuchen. Lalu, dia mencium bibir merah Tang Xinluo secara persuasif.     

Setelah bersusah payah, Tang Xinluo akhirnya bisa mengeluarkan dua kata, "Tidak boleh."     

Mata Lu Yuchen terlihat semakin muram dan mulai memerah. Namun, kemudian dia berkata dengan jujur, "Aku diberi obat."     

"Anggur itu sudah diberi obat perangsang, aku sudah meminumnya setengah gelas ketika menyadarinya," jelas Lu Yuchen lagi.     

"Kamu… Maksudmu…" Tang Xinluo yang merasa tidak percaya menatap Lu Yuchen. "Siapa yang melakukannya?"     

Tiba-tiba, terlintas sosok Keluarga Su dalam benak Tang Xinluo. Reaksi Su Zheng dan Lin Shiman tidak normal, jangan-jangan… Gumamnya dalam hati.     

"Keluarga Su dan Lin Shiman yang melakukannya?" Mata Tang Xinluo tampak berapi-api. Dia yang selama ini lembut, sekarang terlihat marah.     

"Iya." Lu Yuchen mengangguk dengan sudut bibirnya yang sedikit terangkat. Wajahnya yang dingin tiba-tiba menjadi lembut seketika dan terlihat lemah.     

Lu Yuchen yang bersikap seperti ini membuat Tang Xinluo sedih.     

"Mereka yang melakukannya. Untungnya aku tidak minum banyak-banyak. Kalau tidak, yang berada di posisi Su Zheng adalah aku."     

Mendengar perkataan Lu Yuchen ini, hati Tang Xinluo terasa sakit. Jika yang berada di ruang istirahat tadi bukan Su Zhen, melainkan Lu Yuchen, maka dia benar-benar akan terpuruk di luar ruang istirahat. Saat membayangkannya, dia menarik napas dalam dan bertanya dengan tegang, "Kalau begitu, bagaimana kondisimu sekarang… Apa ada yang sakit?"     

Setelah itu, Tang Xinluo memegang wajah Lu Yuchen dengan cemas dan rupanya terasa sangat panas. Lu Yuchen tentu saja tidak melewatkan kekhawatiran dari istrinya. Dia mengerutkan kening dan meletakkan istrinya itu untuk duduk di sampingnya.     

"Sudahlah… Aku akan menahannya saja. Obat ini sangat kuat," ujar Lu Yuchen.     

Tang Xinluo tentu tidak merasa dirinya diperdaya. Lu Yuchen yang kejam dan tegas, mana mungkin menunjukkan kelemahannya. Kalau Lu Qi dan lainnya melihat kondisi ini, pasti mereka akan terkejut karena tidak menyangka jika akting Tuan Lu sebaik ini.     

"Tidak, aku tidak lelah… Kamu… Bagaimana kalau biarkan aku membantumu?" tanya Tang Xinluo. Wanita mungil itu kemudian bergerak mendekat, menunduk di bahu Lu Yuchen dengan mata yang berair. Dia terlihat sangat cantik.     

Sementara Lu Yuchen mengerutkan kening karena tengah menahan hasratnya yang semakin kuat. Tang Xinluo yang melihatnya sedang menahan hasrat pun segera membungkuk dan mencium lembut bibirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.