Waktu Bersamamu

Pintu Dibuka Paksa



Pintu Dibuka Paksa

0"Xinluo… Apa yang terjadi?"     

Tang Xinluo sedang mencengkram pegangan pintu, saat tiba-tiba terdengar pertanyaan dari kerumunan orang-orang tersebut. Kemudian, Nyonya Su bersama dengan staf pengelola hotel keluar dari kerumunan.     

Melihat kedatangan penyelenggara pesta, beberapa orang dalam kerumunan bertereriak antusias.     

"Nyonya Su, Lin Shiman di dalam, Tuan Lu juga di dalam… Mendengar suara di dalam semuanya tahu kalau di sana pasti sedang terjadi sesuatu. Nona Tang mungkin ingin masuk untuk 'menangkap pezina'. Nyonya Su, kalian adalah penyelenggara pesta ini, cepat bantu Nona Tang membuka pintu ini!"     

Deng Meizhen menunjukkan wajah tidak tahu harus berbuat apa, seolah benar-benar sedang mengkhawatirkan Tang Xinluo, "Xinluo… Bibi akan segera mencari orang untuk membuka pintu. Sebenarnya apa yang terjadi, kita akan mengetahuinya setelah membuka pintu ini, kamu jangan panik dulu."     

Tang Xinluo dan Deng Meizhen sama sekali tidak dekat. Walaupun mereka tadi sempat berbincang sebentar di ruang rias, tapi hubungan keduanya tidak baik sampai dia berani menyinggung Lu Yuchen hanya demi dirinya. Jika orang di dalam sana kalau benar-benar adalah Lu Yuchen, maka tindakan Deng Meizhen ini pasti akan membuatnya marah.     

Tapi Tang Xinluo tidak memedulikan hal sebanyak itu lagi. Dia juga tidak peduli apa tujuan Deng Meizhen bertindak seperti ini. Dia hanya berdiri di samping sambil menggigit bibir bawahnya, dia juga tidak menjawab sama sekali dan tidak berbicara apa pun. Tatapan matanya terus menatap ke pegangan pintu, dia hanya menunggu Deng Meizhen membawa orang ke sana untuk membukanya. Tak peduli apa yang ada di dalam sana, dia mau melihatnya sendiri. Kalau ternyata dia salah paham, dia akan meminta maaf pada Lu Yuchen. Tapi, kalau yang di dalam benar-benar suaminya, membayangkannya saja sudah membuatnya merasa jantungnya berdebar kencang seperti nyaris tidak terkontrol. Dia pun memegangi dadanya dan berusaha meringankan rasa sakit itu.     

Dengan cepat kunci pintu itu diantarkan ke sana. Deng Meizhen menerima kunci tersebut dan ingin membuka pintu. Namun saat melihat tatapan menderita Tang Xinluo, dia berubah pikiran. Dia memutuskan untuk memberikan kunci itu ke tangan wanita itu.     

"Xinluo, ini kuncinya. Kamu sendiri saja yang melihat apa yang sedang terjadi di dalam. Kita tidak leluasa melihatnya, lebih baik tidak melihatnya."     

Deng Meizhen selesai bicara dan mundur selangkah untuk mempersilakan. Orang lain melihat Nyonya Su sebagai penyelenggara acara sudah mundur, jadi mereka yang di sana juga tidak berani mendekat lagi. Hanya saja, begitu membayangkan Tang Xinluo mungkin akan masuk sendiri ke sana dan tidak membiarkan mereka melihat ke dalam, seketika mereka merasa kecewa.     

Merasakan kunci yang diletakkan di tangannya, Tang Xinluo menunduk. Dia tercengang beberapa saat. Cepat buka pintu, jangan menghindar lagi dan jangan menipu diri sendiri, suara hatinya sedang berteriak padanya.     

Kemudian, Tang Xinluo memasukkan kunci itu.     

Clak! Kunci pun diputar dan terbuka.     

"Nyonya Muda..." Baru terbuka sedikit saja, Lu Qi kembali menghalangi Tang Xinluo. "Nyonya Muda, Tuan Lu sudah berpesan bahwa tanpa seizinnya, tidak ada yang boleh masuk. Kalau Anda begini, Tuan Lu akan…"     

Belum selesai Lu Qi berbicara, suara Lin Shiman sudah terdengar di luar. Raut wajah Tang Xinluo berubah, dia mengangkat wajahnya untuk melihatnya dengan tatapan benci. Lu Qi tahu kalau dia tidak bisa menghalanginya, akhirnya dia pun menyingkir.     

Tangan Tang Xinluo yang memegang pegangan pintu gemetaran. Belum sempat dia mendorongnya, tiba-tiba pintu itu didorong keras oleh orang. Deng Meizhen berkata, "Tidak bisa, bibi tidak tahan lagi! Xinluo, bibi temani kamu masuk, tidak usah takut!"     

Deng Meizhen yang awalnya ada di belakang Tang Xinluo, entah kapan sudah maju dan mendorong pintu itu duluan. Pintu yang tadi baru terbuka sedikit, sekarang benar-benar terbuka. Semua orang yang berdiri di luar melihat dengan jelas apa yang terjadi di dalam. Kamar itu berantakan, kursinya miring, sofa dan meja… Bahkan di sisi meja juga terlihat buah-buahan yang berantakan, anggur, serta baju pria dan wanita.     

Sepertinya suasana di dalam sana cukup panas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.