Waktu Bersamamu

Satu-satunya Wanita yang Mendapat Kasih Sayang Tuan Lu



Satu-satunya Wanita yang Mendapat Kasih Sayang Tuan Lu

0Tang Xinluo menggandeng Lu Yuchen dalam keadaan berdiri dalam beberapa saat. Namun, dia mulai merasa sedikit tidak nyaman karena memakai sepatu hak tinggi dalam waktu cukup lama. Melihat suaminya sedang berbicara dengan Su Zheng, wajahnya terlihat suram. Dia dan Su Zheng sudah pernah bertemu. Dia adalah ayah dari sahabatnya, Su Qing. Namun sayangnya, setelah ibu Su Qing meninggal, hubungan istri keduanya dan sahabatnya itu tidak baik.     

Tang Xinluo pun menarik lembut Lu Yuchen. Pria itu kemudian menunduk dan menatapnya dengan tatapan bertanya. Dia pun berkata dengan lembut, "Karena berdiri terlalu lama, aku sedikit lelah. Aku akan pergi ke sana dulu untuk duduk. Kalian lanjutkan saja, tidak perlu memedulikanku."     

Selepas berbicara, Tang Xinluo bersiap melepaskan tangan Lu Yuchen. Namun malah dihentikan oleh suaminya. Lu Yuchen kemudian menatapnya dalam-dalam dan berkata, "Aku bawa kamu ke sana, di sini tidak terburu-buru, kok."     

Tang Xinluo melihat ke belakang bahu Lu Yuchen, di sana tampak Su Zheng dan ada lebih dari 10 bos yang terkenal di Kota A. Para tamu itu sedang menatap mereka. Apanya yang tidak terburu-buru, jelas-jelas hanya dia seorang yang merasa begitu, orang lainnya sudah tidak sabar ingin mendekatkan diri dengannya, batinnya.     

"Tidak usah, aku bisa sendiri..." Tang Xinluo ingin menjadi wanita yang pengertian.     

Belum selesai bicara, kedua kaki Tang Xinluo sudah melangkah. Namun, tubuhnya tiba-tiba tidak lagi menginjak tanah, rupanya dia telah digendong oleh Lu Yuchen.     

"Di sini ada begitu banyak orang… Kamu, kamu cepat turunkan aku!" kata Tang Xinluo sambil menarik kerah jas Lu Yuchen dan menatapnya dengan mata persiknya yang berbinar.     

Sementara Lu Yuchen sama sekali tidak menggubrisnya, dia malah terus melangkahkan kakinya dengan santai ke ruang istirahat. Merasakan tatapan semua orang yang tertuju pada mereka, wajah Tang Xinluo berubah merah. Jadi, dia terpaksa membenamkan kepalanya pada dada suaminya. Dua tangannya tanpa sadar memeluk leher pria itu, dia tidak berani mengangkat kepalanya dan memilih terus membenamkan kepalanya.     

Melihat reaksi wanita mungil yang malu-malu dan menggemaskan itu, Lu Yuchen tersenyum tanpa sadar. Saat itu, Tang Xinluo mendengar suara detak jantung suaminya dan juga suara tawa yang lirih. Dia pun mengerutkan keningnya kesal. Pria ini benar-benar menyebalkan. Kenapa dia suka sekali melihatku malu-malu seperti ini? Pikirnya.     

Tang Xinluo masih membenamkan kepalanya. Dia tidak mengetahui bahwa dari sudut pandang orang lain, keduanya bukannya memalukan, tapi sebaliknya, mereka merasa kalau Lu Yuchen sangat mencintai istrinya itu. Siapa pun mengetahui bahwa Tuan Lu walaupun sangat berkuasa, tapi tidak suka bermain wanita. Wanita normal pun sulit untuk mendekatinya. Wanita yang dulu pernah dia bawa ke jamuan seperti ini hanya Nona Gu yang dulu pernah hampir menikah dengannya. Tapi meskipun begitu, Tuan Lu belum pernah melakukan hal semesra ini di depan orang banyak.     

Di depan orang banyak menggendong wanita di dalam pelukannya…     

Para tamu undangan yang berkepentingan menaikkan status Tang Xinluo dalam hati masing-masing. Mereka berpikir bahwa walaupun wanita itu hanya kekasih Lu Yuchen saja, tapi dia tidak bisa disepelekan.     

Di sisi lain, Deng Meizhen segera menarik suaminya, Su Zheng, ke sudut ruangan saat semua orang tidak melihatnya. Su Zheng pun mengerutkan kening dan bertanya, "Ada apa? Kamu tidak melihat kalau aku sedang menyapa Tuan Lu?"     

Karena Lu Yuchen menggendong Tang Xinluo ke ruang istirahat, Su Zheng sedang kesal karena melewatkan kesempatan menjilatnya.     

"Suamiku, bukan…" Deng Meizhen adalah wanita muda yang cantik. Dia lebih muda setahun dari Su Zheng dan selalu dimanjakan. "Wanita pendamping Tuan Lu itu… Bukankah dia adalah sahabat Su Qing?"     

"Siapa? Artis itu?"     

"Bukan… Nona Tang itu. Dulu dia pernah main ke rumah bersama Su Qing, yang dulu pernah nyaris kamu pukul."     

"Apa?! Itu dia!?" Su Zheng menjerit frustasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.