Waktu Bersamamu

Tuan Lu Datang



Tuan Lu Datang

0"Nona Lin, cepat… Ayo, cepat ikuti aku." Su Zheng dengan tergesa-gesa mengajak Lin Shiman menuju ke luar gerbang aula pesta tersebut.     

Lin Shiman yang menjadi rebutan di sana merasa sangat tidak rela saat tiba-tiba dipaksa meninggalkan aula. Dia pun bertanya, "Direktur Su, ada apa? Apa yang terjadi?"     

Wajah Su Zheng menjadi merah dan suaranya meninggi, "Tuan Lu… Tuan Lu datang! Tuan Lu memberi muka untuk kita Keluarga Su. Nona Lin, cepat ikut denganku untuk menyambut Tuan Lu."     

Di antara tamu-tamu undangan, terdengar suara orang-orang yang menarik napas dalam dalam-dalam. Semua tidak menyangka bahwa Tuang Lu akan datang ke pesta tersebut. Bertambahlah kekaguman dalam tatapan mereka kepada Su Zheng. Menurut kabar, belakangan ini Keluarga Su terus berhubungan dengan Keluarga Lu, kemungkinan besar mereka akan menerima proyek dari Imperial Group. Keluarga Su yang dulu biasa saja di Kota A, sepertinya akan mendapat rezeki besar.     

Begitu mendengar Lu Yuchen datang, wajah Lin Shiman bersemu merah. Tapi begitu teringat akan hubungan sebenarnya dari mereka berdua, hatinya merasa ketakutan. Orang luar sama sekali tidak tahu, bahkan Tuan Muda Qiao yang merekomendasikannya, mungkin juga tidak tahu apa-apa. Semua orang mengira kalau dia adalah kekasih baru Lu Yuchen. Tapi hanya dirinya yang tahu kalau malam itu bahwa Tuan Muda Qiao mengutusnya untuk melayani Lu Yuchen. Namun, pada kenyataannya, dia hanya mengikuti asisten Lu Yuchen untuk berputar di lobi hotel. Setelah itu, dia diantarkan asisten tersebut ke kamar yang sudah disiapkan.     

Awalnya, Lin Shiman mengira bahwa Lu Yuchen akan menunggu dia di dalam kamar. Tapi setelah dia masuk, di dalam kamar tersebut tidak ada orang lain selain dirinya. Sebelum masuk kamar, asisten itu berpesan padanya bahwa dia bisa pergi pada hari kedua. Saat itu, dia tidak mengerti apa maksud asisten tersebut. Namun, keesokannya, saat manajernya menghubungi dengan panik dan menyuruhnya untuk membaca berita, dia akhirnya mengerti kalau keberuntungannya sudah tiba.     

Setelah hari itu, pekerjaan Lin Shiman jadi sangat lancar di dunia hiburan. Orang penting yang selama ini tidak dapat didekati, kini berebut untuk mengundangnya ke berbagai pesta dan jamuan. Contohnya malam ini, Direktur Su Zheng secara khusus mengundang dirinya datang. Hanya saja, dia tidak menyangka bahwa akan bertemu Lu Yuchen di sini. Tuan Lu dia… Bukannya tidak pernah mengikuti jamuan pesta seperti ini? Batinnya.     

Lin Shiman tidak punya waktu untuk banyak berpikir karena Su Zheng sudah menariknya keluar dari aula pesta. Di belakang mereka ada beberapa tamu yang penasaran dan mengikuti. Hari ini, tamu undangan yang datang kebanyakan adalah keluarga kaya biasa saja, jadi hanya sedikit dari mereka yang pernah bertemu dengan Lu Yuchen. Sekelompok orang itu berkerumun di pintu, mereka menjulurkan lehernya untuk melihat keluar.     

Lin Shiman berjalan di belakang Su Zheng. Saat ini, dia sudah memutuskan bahwa bagaimanapun juga, setelah bertemu dengan Lu Yuchen, dia harus menaklukkannya. Tanpa sadar, dia membusungkan dadanya, dengan bentuk tubuh dan wajahnya yang menawan, dia tidak percaya kalau ada lelaki yang bisa menahan pesonanya.     

Semua orang baru saja keluar dari aula dan melihat di dekat lift yang tidak jauh dari sana telah berdiri lebih dari 20 pria kekar berbaju hitam. Setiap orang itu memiliki wajah serius, otot kekar dan pandangan yang dingin tanpa ekspresi.     

Kemudian, terdengar bunyi lift yang diikuti dengan pintu terbuka. 20 pria berbaju hitam itu segera menegakkan tubuh mereka dan menunggu. Tatapan semua orang pun langsung tertuju pada pintu lift yang terbuka. Setelah itu, pria yang mengenakan jas hitam sedang menggandeng seorang wanita cantik bergaun merah muncul di hadapan semua orang.     

Orang itu… Adalah Tuan Lu? Batin mereka.     

Semua orang yang berada di sana terpaku. Di bawah sinar lampu, wajah pria itu terlihat tajam dan menawan. Mata hitamnya terlihat dingin dan tatapan yang seperti ini membuat orang tidak berani sembarangan menatapnya. Di bawah hidung mancungnya, terlihat bibir tipis yang ditarik lurus. Seluruh tubuhnya, dari atas hingga ke bawah, memancarkan aura yang elegan, namun terasa menekan sekitarnya.     

Sedangkan wanita pendampingnya juga sangat cantik sampai-sampai membuat orang tidak berani menatapnya secara langsung. Dia memiliki bibir yang merah serta rambutnya yang lurus terurai di bahunya bagaikan rumput laut. Kulitnya yang putih dan lembut di bawah balutan gaun merah membuat penampilannya bertambah cantik memesona. Bahkan berlian yang cantik di lehernya itu juga tidak bisa menutupi kecantikannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.