Waktu Bersamamu

Lu Yuchen Menyesal



Lu Yuchen Menyesal

0Benda-benda yang dipilihkan Lu Yuchen berupa, kalung berlian tiga lapis berwarna merah, tas tangan berwarna perak dan sepatu hak tinggi dengan warna senada. Hak pada sepatu tersebut hanya 5cm. Gaun yang dipilihkan oleh suaminya membuat Tang Xinluo terkejut, tak disangka gaun itu berwarna merah. Gaun berkerah tinggi dengan potongan pada bagian dadanya. Setelah dipakai, gaun itu bisa menonjolkan gayanya. Namun, kalung berlian itu, setelah dipakai tepat berada di bagian potongan gaunnya, jadi dapat sekaligus menutupinya.     

Tang Xinluo dengan cepat memakai semuanya dengan rapi. Harus diakui bahwa selera Lu Yuchen sangat bagus dan ukurannya juga sangat pas pada tubuhnya. Hanya saja, dia tidak pernah memakai gaun warna merah terang seperti ini. Warna yang terlalu terang seperti ini, tidak semua orang bisa memakainya.     

Melihat penampilannya, Tang Xinluo menjadi sedikit ragu. Dia sendiri tidak tahu apakah dirinya cocok mengenakan gaun berwarna seperti itu atau tidak. Namun, dia pun hanya bisa mengangkat roknya sedikit dan perlahan berjalan keluar. Dia mendorong pintu, lalu melangkah ke ruang kantor. Di sana, tampak Meng Ze dan Zhang Li yang kebetulan berdiri di sisi meja kantor. Keduanya tampak sedang melaporkan pekerjaan mereka.     

Mendengar suara pintu terbuka, tiga orang itu menoleh bersamaan. Zhang Li dan Meng Ze terlihat jelas tercengang, bahkan wajahnya mereka tampak sangat terkejut. Sementara Lu Yuchen tidak menggerakkan alisnya dan matanya tiba-tiba berubah menjadi suram.     

Lalu, terdengar suara dingin Lu Yuchen berkata, "Kalian keluarlah dulu."     

Zhang Li dan Meng Ze adalah orang yang sudah lama bersama dengan Lu Yuchen, dari suaranya bisa terdengar kalau bosnya itu sedang tidak senang. Keduanya pun bertatapan dengan bingung. Nyonya begitu cantik, kenapa bos tidak senang? Pikir mereka.     

Tapi mereka berdua tidak berani membantah perintah Lu Yuchen. Mereka tidak tahan untuk melihat Tang Xinluo sekali lagi, lalu menunduk dan keluar dari ruang kantor tersebut.     

Sebaliknya, Tang Xinluo merasakan suasana aneh di dalam kantor sehingga perasaannya menjadi gelisah. Dia hanya bisa menunduk dengan kedua tangan dan jarinya mengatup. Kini ada penyesalan di dalam hatinya. Kalau tahu dari awal, dia lebih memilih untuk bersembunyi di dalam ruang istirahat dan meminta Sekretaris Zhang untuk membantunya melihat penampilannya terlebih dahulu, dengan begitu, dia tidak akan malu. Dari reaksi dingin Lu Yuchen, dia sudah mempunyai firasat kalau gaun merah ini tidak cocok untuknya. Saat sedang berpikir seperti ini, tiba-tiba muncul sepatu kulit hitam di hadapannya.     

"Angkat wajahmu." Suara Lu Yuchen masih terdengar dingin dan nyaris tidak terbaca perasaannya.     

Tang Xinluo pun merasa semakin tidak tenang, tapi dia tetap menurut dan mengangkat wajahnya. Wajah mungil cantiknya, muncul di depan mata Lu Yuchen. Ada warna merah muda di wajah polos itu. Mata persik miliknya bercahaya, walaupun belum berdandan, tetap saja dia bisa menaklukkan gaun merah ini.     

Tang Xinluo memang memiliki kulit putih, saat pertama kali Lu Yuchen melihat gaun ini, dia sudah membayangkan penampilannya. Hanya saja, dia tidak menyangka bahwa walaupun mengenakan model tertutup dan juga secara khusus memilihkan kalung berlian untuk menutupi dadanya, tapi garis gaun itu tetap menunjukkan lekuk pinggangnya yang kurus.     

"Aku menyesal," ucap Lu Yuchen tiba-tiba. Dia kemudian mengulurkan tangannya untuk menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinganya.     

Rambut hitam dan panjang Tang Xinluo berputar di atas jari-jari panjang Lu Yuchen. Entah sengaja atau tidak, telinganya yang terkena sentuhan tangan suaminya mendadak merah. Dia berdiri di tempatnya dan tertegun, dia belum bereaksi dengan perkataan pria itu. Menyesal? Menyesal membawaku bertemu orang luar? Batinnya.     

Tang Xinluo membuka mulutnya dan berniat untuk bertanya. Namun, belum sempat mengatakannya, tubuhnya sudah ditarik masuk ke dalam pelukan suaminya. Sementara Lu Yuchen mengerutkan kening, lalu tubuhnya menunduk untuk memeluk wanita itu dengan lembut. Dagunya terbenam di ketiak istrinya itu, wajah tampannya terlihat lebih dingin dari biasanya.     

"Kamu… Sangat cantik," kata Lu Yuchen. Tapi dia tetap menyesal. Dia menyesal telah memilihkannya gaun ini dan membawanya ke hadapan orang banyak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.