Waktu Bersamamu

Tidak Bisa Mengabaikannya



Tidak Bisa Mengabaikannya

0Orang yang dikejutkan oleh tingkah Lu Yuchen ini bukan hanya Kepala Pemasaran seorang, petinggi departemen lain juga tercengang melihat direktur yang pergi dengan langkah cepat itu. Sampai beberapa saat kemudian, Meng Ze, yang merupakan asisten Lu Yuchen mengikutinya keluar. Dia kembali masuk ke dalam ruang rapat setelah beberapa saat.     

"Ehem, Direktur mendadak ada urusan, jadi rapat hari ini sampai di sini saja ya. Semuanya, silakan bubar dulu," ujar Meng Ze.     

Mendengar ucapan Meng Ze, semua orang semakin tidak bisa memercayainya.     

Buset, sepertinya matahari benar-benar terbit dari barat! Batin mereka.     

Lu Yuchen tak hanya memecahkan pantangannya selama bertahun-tahun. Ini pertama kalinya dia menjawab telepon dalam rapat petinggi. Selain itu, setelah menjawab telepon, tak disangka dia malah langsung meninggalkan tempat, bahkan rapat tersebut sampai dihentikan di tengah jalan.     

"Ada apa dengan bos hari ini? Kalian tahu?" kata seseorang.     

"Siapa yang tahu, tapi menurutku sepertinya ada kaitannya dengan wanita," sahut lainnya.     

"Tidak mungkin, bagaimana kamu tahu?     

"Tadi aku mendengar kalau yang menelepon bos adalah seorang wanita, tapi aku tidak berani mendekat, jadi suaranya tidak terlalu jelas."     

"Jangan-jangan artis wanita yang semalam?"     

"Tidak ada yang tahu, tapi pasti itu wanita kok!"     

***     

Meng Ze saat ini tengah mengikuti Lu Yuchen yang pergi dengan terburu-buru. Walaupun dia adalah orang kepercayaan Tuan Lu, tapi dia sendiri juga tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan olehnya.     

"Tuan Lu, sekarang kita mau pergi ke mana?" tanya Meng Ze dengan hati-hati saat berada di dalam lift.     

Lu Yuchen mengerutkan keningnya, dapat terlihat kalau suasana hatinya sangat buruk. Dia pun menjawab, "Kita akan ke pengadilan."     

"Pengadilan?" Meng Ze tidak bisa menahan diri untuk bertanya balik dengan suara terkejut. Seketika, dia langsung menutup mulutnya. "Tuan Lu, untuk apa kita ke pengadilan?"     

Namun, kali ini Lu Yuchen tidak menjawab Meng Ze. Dia hanya menoleh dan menatapnya dengan aura gelap.     

"Saya… Saya terlalu banyak bicara. Tuan Lu, jangan marah..." ucap Meng Ze yang ketakutan setelah ditatap seperti itu oleh Lu Yuchen. Keringat dingin bahkan membasahi punggungnya karena dia tahu sudah membuat marah tuannya itu marah. Dia pun tidak berani bertanya apa-apa lagi dan hanya memilih diam sepanjang perjalanan ke pengadilan.     

Kini, Lu Yuchen duduk di kursi belakang mobil sambil menutup mata dan alis yang berkerut, seperti sedang menenangkan diri. Dia terlihat seperti sedang beristirahat, tapi pikirannya terus terbang ke ucapan Bibi Zhang di dalam telepon tadi.     

"Tuan Muda, saya tidak bisa menghalangi Nyonya Muda. Dia bersikeras pergi ke pengadilan. Nyonya Muda baru saja pulih, sementara terlalu banyak orang-orang di pengadilan, kalau sampai terjadi keributan dan tidak sengaja menabraknya, bisa gawat!" kata Bibi Zhang di dalam telepon tadi.     

Awalnya, Lu Yuchen mengira bahwa orang yang meneleponnya tadi mungkin Tang Xinluo. Semalam dirinya tidak pulang, namun istrinya itu masih saja acuh tak acuh. Karena emosi, dia pun menyuruh Meng Ze untuk memanggil artis wanita. Selain itu, dia pun sengaja menyuruh orang menyebarkan berita ini dan mengambil foto-foto tersebut. Dia mengira begitu istrinya melihat berita tersebut pagi ini, dia pasti akan menghubunginya untuk menanyakan apa yang sudah terjadi. Namun ternyata, wanita itu sangat tenang, bahkan sampai sekarang tidak ada pesan yang dikirim untuknya.     

Ketika saat rapat tadi melihat nomor rumah mereka muncul di ponselnya, Lu Yuchen mengira kalau Tang Xinluo akhirnya tidak bisa menahannya lagi. Namun, ternyata orang yang meneleponnya adalah Bibi Zhang. Begitu memikirkan wanita itu yang terus tidak menghiraukannya, ada kemarahan yang tidak bisa diungkapkan dalam hatinya. Jelas-jelas dirinya tahu kalau tidak seharusnya memedulikan Tang Xinluo untuk membalas perlakuannya yang juga sama acuh tak acuh pada dirinya.     

Namun, begitu Lu Yuchen mendengar perkataan Bibi Zhang, seketika dia langsung pergi ke pengadilan. Dia sama sekali tidak bisa bersikap acuh tak acuh seperti Tang Xinluo padanya. Entah saraf mana yang tidak benar pada dirinya, saat sadar, dia sudah duduk di mobil yang berjalan menuju ke pengadilan. Teringat akan wanita mungil yang menyebalkan itu, mata dingin dan suram miliknya menyipit seketika.     

***     

Di sisi lain, Tang Xinluo yang sedang berada di gerbang pengadilan hendak masuk ke dalam tak sengaja bertemu dengan Nyonya Besar Tang, Tang Ruolan dan keluarga lainnya. Saat ini, dia hanya bersama dengan Pengacara Fan dan satu asistennya. Sebaliknya, pihak Nyonya Besar Tang, selain dirinya dan Tang Ruolan, di belakangnya masih ada segerombolan orang lain. Terdapat seorang pengacara, tiga orang asisten dan banyak anggota Keluarga Tang lainnya, yakni putri Tang Ruolan, Tang Mi. Dan yang sangat berlebihan lagi, mereka juga membawa banyak wartawan dari berbagai media dengan kameranya masing-masing. Segerombolan orang itu, jika dibandingkan pihak Tang Xinluo yang hanya tiga orang, terlihat jauh lebih kuat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.