Waktu Bersamamu

Keributan Menjadi Berita Utama



Keributan Menjadi Berita Utama

0Nomor yang tertera di layar ponsel Lu Yuchen adalah nomor telepon rumahnya. Dia pun mengambil ponselnya dan wajahnya yang terlihat datar terus menatap layarnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini.     

Setelah menunggu beberapa detik, Lu Yuchen akhirnya mengangkat panggilan itu, "Halo."     

"Tuan Muda..." Terdengar suara Bibi Zhang dari ujung telepon di sana.     

Begitu mendengar suara Bibi Zhang, kekecewaan terlihat di mata Lu Yuchen dan wajahnya pun semakin memburuk. "Ada apa," tanyanya.     

Suara Lu Yuchen sangat rendah dan terdengar suram di telinga Bibi Zhang. "Tuan Muda, kapan Anda akan pulang? Sudah selarut ini, kalau Anda tidak pulang juga, Nyonya Muda akan terus menunggumu, tidak baik untuk kesehatannya."     

Pada hari-hari biasanya, Bibi Zhang tidak akan berani bertanya seperti ini. Namun sekarang tidak sama, Tang Xinluo sedang mengandung, demi kesehatannya, dia yakin kalau Lu Yuchen tidak akan menyalahkannya karena menelepon. Tentu saja, biasanya pria itu pasti akan marah karena bertanya seperti ini.     

"Xinluo belum tidur? Sedang menungguku?" Mendengar ini, Lu Yuchen bahkan tidak sadar kalau sudut bibirnya terangkat.     

"Iya… Benar. Emm…. Nyonya Muda terus menunggu Anda," jawab Bibi Zhang dengan tidak yakin.     

Begitu menyadari suara yang terdengar tidak yakin ini, senyum di bibir Lu Yuchen seketika menghilang. Dia pun bertanya dengan dingin, "Kalau dia memang menungguku, kenapa dia tidak menelepon sendiri?"     

"Ini…" Bibi Zhang tidak bisa berkata-kata, namun dia berusaha menjelaskan, "Nyonya Muda… Sudah lelah jadi…"     

Lu Yuchen segera memotong pembicaraan Bibi Zhang dengan tidak sabar, "Jaga Nyonya Muda baik-baik, kalau tidak ada masalah jangan meneleponku."     

Setelah menutup telepon, perasaan Lu Yuchen semakin kacau. Dia melonggarkan dasinya dan berjalan ke sisi meja untuk mengambil cerutu, lalu menyalakannya. Tak lama kemudian, terlihat asap-asap kecil dari mulutnya. Dari dalam asap itu, dia seperti melihat wajah mungil yang menawan. Wajah itu sedang tersenyum padanya, bibir merah nan lembut dan mata persik yang indah, semuanya mampu menggerakkan hatinya.     

Kemudian, Lu Yuchen mematikan cerutu tersebut karena perasaannya semakin gelisah. Tang Xinluo… dia sangat baik, batinnya. Wanita itu benar-benar seperti yang dia katakan dulu, menjalankan perjanjian serta memerankan Nyonya Lu yang sangat murah hati dan pengertian.     

Lu Yuchen tiba-tiba mengambil ponselnya. Tak lama kemudian, dia berkata, "...Meng Ze, panggil seorang artis terkenal kemari."     

***     

Hari ini, Tang Xinluo bangun lebih awal. Pasalnya, sore nanti dia masih harus pergi ke pengadilan, jadi kemarin dia sudah membuat janji lebih awal dengan Dokter Zhang untuk datang memberi infus di pagi hari.     

Tang Xinluo turun ke bawah dan merasa kalau suasana rumah pagi itu sedikit aneh. Walaupun tidak begitu jelas, tapi selalu terasa tatapan para pelayan padanya terlihat seperti tatapan mengasihani. Apa ini semua karena semalam Lu Yuchen tidak pulang dan membuat mereka semua berpikir sembarangan? Pikirnya.     

"Nyonya Muda, kenapa Anda sudah turun?" Bibi Zhang tidak menyangka kalau Tang Xinluo akan bangun sepagi ini. Koran di tangannya belum selesai disembunyikan, jadi dia hanya bisa menaruhnya ke belakang tubuhnya.     

"Bibi Zhang, apa yang ada di tanganmu?"     

"Oh, ini adalah koran hari ini. Nyonya Muda makanlah dulu, jangan sampai kelaparan, saya akan menyiapkannya untuk Anda," jawab Bibi Zhang. Dia lalu membawa koran itu ke dapur. Sementara itu, Tang Xinluo melihatnya dengan curiga.     

Beberapa saat kemudian, saat Bibi Zhang membawakan semangkuk bubur polos untuk Tang Xinluo, dia terkejut sampai nyaris menjatuhkan bubur tersebut. "Nyonya Muda, Anda… Jangan percaya pada berita itu. Wartawan-wartawan di luar memang begitu, mereka selalu ingin membuat berita besar. Tuan Muda tidak akan berbuat seperti itu!"     

Tang Xinluo sedang mengambil ponsel dan melihat berita utama dunia hiburan hari ini.     

'Artis terkenal Lin Shiman, pesta malam dengan raksasa bisnis Kota A, terlihat intim, diduga menjalin hubungan?!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.