Waktu Bersamamu

Tuan Muda Benar-benar Menyayangimu



Tuan Muda Benar-benar Menyayangimu

0Tang Xinluo mengira kata-kata yang dilontarkannya akan membuatnya puas. Siapa yang tahu, setelah mendengar kata-katanya, Lu Yuchen tidak terlihat puas, namun malah menatapnya dengan tatapan dinginnya. Sampai akhirnya wanita di hadapannya itu merasa takut, dia baru mengalihkan pandangannya dan bangkit berdiri dalam diam.     

Mau ke mana dia? Batin Tang Xinluo. Sebenarnya, dia ingin memanggilnya tapi suaranya berhenti di tenggorokan. Jadi, dia hanya bisa melihat Lu Yuchen pergi meninggalkan kamar dengan wajah gelapnya. Apa dia marah? Batinnya lagi.     

Tang Xinluo tidak mengerti mengapa Lu Yuchen marah. Jelas-jelas dia sudah melakukan yang terbaik, dia pun berpikir apa mungkin ini bukan yang diharapkan pria itu. Tidak menanyakan ke mana dia pergi dan juga tidak mengganggu acaranya, dia hanya fokus menjalankan peran Nyonya Lu. Dia pun menjadi gusar dan menekan-nekan pelipisnya, dia benar-benar tidak mengerti penyebab suaminya marah. Jelas-jelas semuanya sudah dia lakukan sesuai permintaannya, entah kenapa pria itu malah marah. Seolah-olah pria itu sangat memedulikan perhatian darinya saja. Apa dia tidak tahu kalau tatapannya tadi itu membuatku semakin berpikir sembarangan dan mungkin bisa membuatku semakin terperosok? Pikirnya.     

Tang Xinluo pun memilih untuk berbaring sebentar lagi baru kemudian turun. Saat turun, dia tidak melihat Lu Yuchen, hanya ada Bibi Zhang di sana.     

"Nyonya Muda sudah bangun? Cepat kemari, saya baru saja ingin ke atas memanggil Anda," ujar Bibi Zhang. Dia menarik Tang Xinluo untuk duduk di sofa, lalu mengeluarkan berbagai album-album kecil untuk dipilih olehnya.     

"Nyonya Muda, dari semalam sampai sekarang Anda tidak makan, pasti lapar, kan? Saya sudah menyuruh pelayan dapur untuk membuat bubur polos. Tenang saja, bubur polos ini dibuat sesuai dengan resep yang diajarkan Nyonya Besar saat menelepon kemari. Jadi, saya jamin tidak akan membuat Anda mual. Dan yang ini semua disiapkan Tuan Muda untukmu. Pilihlah pelan-pelan, lalu tandai mana yang Anda suka, nanti saya akan menyuruh orang mengantarnya."     

Tang Xinluo yang penasaran mengambil salah satu album tersebut. Begitu dibuka, semuanya adalah gambar mobil-mobil mewah yang dikumpulkan dan dicetak ke dalam album itu. Setiap halamannya ada gambar beserta penjelasannya. Dia tidak mengerti dan bertanya pada Bibi Zhang, "Apa ini?"     

Bibi Zhang yang sedang membawa bubur lalu meletakkannya di meja terlebih dahulu. Dia melihat album di tangan Tang Xinluo dan menjawab dengan senang, "Ini semua disiapkan oleh orang utusan Tuan Muda, dia berkata bahwa Nyonya Muda boleh memilih apa pun yang Anda suka."     

Tang Xinluo mengerutkan kening saat mendengar jawaban tersebut. Cara pria ini memberi 'hadiah' bukankah terlalu tidak tulus? Batinnya. Dia meletakkan album di tangannya, lalu memilih album lainnya. Dia pun menyadari bahwa isi setiap album berbeda. Selain mobil mewah, terdapat pula pakaian dan perhiasan, bahkan masih ada perabotan mahal, hewan peliharaan dan rumah mewah. Pokoknya, hampir semuanya ada, nyaris tidak ada yang tertinggal.     

Bibi Zhang tersenyum sambil membuka tutup mangkuk bubur itu dan mengaduknya untuk mendinginkannya. Dia lalu berkata, "Nyonya Muda, Tuan Muda benar-benar menyayangimu. Semalam ketika dia pulang dan tahu Anda sakit, wajahnya terlihat sedih sekali. Tengah malam dia berjaga di sisimu, sampai infus di tanganmu habis, dia sendiri yang mencabut jarumnya, lalu akhirnya tidur. Nyonya Muda, selama saya bekerja di Keluarga Lu, ini pertama kalinya Tuan Muda menjaga orang lain. Perlakuan Tuan Muda sangat berbeda terhadapmu."     

Mendengar perkataan Bibi Zhang ini, mata Tang Xinluo bergetar. Dia sungguh tak menyangka kalau Lu Yuchen menjaganya semalaman. Tapi, apa arti semua itu? Mungkin dia hanya peduli pada anak di perutku, batinnya.     

"Bibi Zhang, aku lapar. Aku melihat barang-barang ini nanti, aku ingin makan bubur dulu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.