Waktu Bersamamu

Membenci Sikap Penurutnya



Membenci Sikap Penurutnya

0Lu Yuchen dengan sabar menunggu di sampingnya. Sampai akhirnya Tang Xinluo selesai muntah, dia pun menggendongnya kembali.     

"Tak perlu, aku bisa sendiri," ucap Tang Xinluo. Karena masih belum lepas dari ketegangan tadi, begitu digendong, dia segera melawan ingin turun.     

Namun, kedua lengan Lu Yuchen semakin kuat menggendongnya. Dia lalu berkata dengan berat, "Jangan takut, aku hanya menggendongmu kembali ke ranjang."     

Mendengar itu, telinga Tang Xinluo terasa panas, tiba-tiba dia tidak tahu harus bagaimana menolaknya. Kalau suaminya tetap menjadi Lu Yuchen yang dingin dan angkuh, mungkin dia akan akan terus menolaknya. Namun, sekarang dia tak lagi melawan, dia menurut padanya. Dia bahkan menyandarkan kepalanya ke dada suaminya dengan pasrah. Walaupun begitu, dia tetap merasa sedikit gusar.     

Lu Yuchen meletakkan Tang Xinluo kembali ke ranjang dan menyelimutinya kembali. Setelah itu, dia duduk di sisi ranjang dan tiba-tiba meraih satu tangan istrinya. Tang Xinluo pun mengangkat kepalanya sambil bertanya-tanya, matanya yang indah terlihat tidak tenang.     

"Xinluo..." Lu Yuchen tiba-tiba memanggil namanya. Sama sekali terdengar berbeda saat ketika dia marah dan menyebut namanya beberapa waktu lalu. "Ayo kita berbincang."     

"..." Tang Xinluo tertegun sejenak sebelum menganggukkan kepala dan berkata, "Baik."     

Tang Xinluo sekarang sudah kembali tenang. Reaksinya tadi memang sedikit keterlaluan. Hubungan antara mereka berdua bukanlah suami istri sesungguhnya. Kalau mau benar-benar dihitung, bisa dikatakan hubungan mereka lebih tepat jika disebut 'partner kerja sama'. Sejak awal, perjanjian sudah ditandatangani dan masing-masing mereka mendapatkan keuntungan. Walaupun sekarang sedang mengandung bayi, tapi anak ini tidak ada di dalam rencana mereka. Untungnya, walaupun tidak ada dalam rencana, mereka bisa membuat perjanjian lagi untuk melakukan pembagian hak-hak.     

Pada kenyataannya, dibandingkan dengan Lu Yuchen, Tang Xinluo yang lebih tidak memiliki niat untuk menuruti perjanjian itu karena terlalu terbawa perasaan. Jangankan hanya hubungan kerja sama, walaupun mereka adalah suami istri sesungguhnya, pasti banyak wanita-wanita yang menyerahkan diri ke dalam pelukan pria seperti Lu Yuchen ini. Siapa yang diinginkan dan siapa yang ditolak pria itu, sama sekali bukan urusan yang bisa dicampuri olehnya. Sebagai Nyonya Lu, semua kehormatannya adalah pemberian Tuan Lu, jadi entah atas dasar apa dia marah karena masalah ini.     

Tang Xinuo nyaris bisa menebak Lu Yuchen ingin bicara apa. Kurang lebih, pria itu akan memperingatkannya kembali untuk jangan menyukainya dan jangan mencampurkan perasaan pribadi dalam perjanjian ini. Mungkin pria itu juga mau memberikan pelajaran padanya, lagi pula dia yang terlewat batas.     

"Xinluo… Semalam…" Lu Yuchen berbicara dengan lembut dan pelan, seperti sedang memilih kata-kata.     

Tang Xinluo membungkam bibirnya, tiba-tiba dia merasa tidak seharusnya dia mempersulit majikannya. "Masalah semalam tidak apa-apa, akulah yang berpikir berlebihan. Kamu pulang atau tidak, pergi ke mana pun sebenarnya tidak perlu bilang padaku karena aku juga tidak punya hak untuk terlalu ikut campur urusanmu," ujarnya dengan datar sambil memaksakan senyuman.     

"Sebenarnya kalau dulu, aku juga tidak akan memedulikan masalah ini. Mungkin karena aku sedang mengandung, jadi mudah berpikir sembarangan. Dokter juga bilang kalau wanita hamil akan menjadi lebih sensitif… Tapi tenang saja, ke depannya aku tidak akan seperti ini lagi. Aku akan berusaha sebisa mungkin mengontrol dan juga menjaga diri sendiri, jadi aku tidak akan merepotkanmu lagi," jelas Tang Xinluo lagi.     

Tang Xinluo mengatakan ini semua dengan lancar. Setelah selesai berbicara, dia mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil sambil menatap Lu Yuchen.     

Lu Yuchen sendiri yang menatap senyum dingin Tang Xinluo malah merasa senyuman tersebut menyilaukan. Wanita ini, sejak kapan dia menjadi penurut seperti ini? Pikirnya. Hanya saja, melihat wanita itu yang tiba-tiba bersikap seperti ini, dia malah merasa sangat terganggu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.