Waktu Bersamamu

Telepon di Luar Dugaan



Telepon di Luar Dugaan

0"Xinluo… Maksudmu…"     

"Benar." Tang Xinluo menganggukkan kepala dan melanjutkan, "Saat nenekku menjalankan Tang Group, Wan Weiwei terus bersikap baik. Ketika aku mengambil alih, dia mulai mengacau."     

"Akhir-akhir ini, bukankah dia sedang menggiring opini publik untuk melawan Tang Group? Nenekku hari ini datang dengan membawa gerombolan wartawan dan di antara mereka ada wartawan yang memiliki hubungan tidak biasa dengan Wan Weiwei. Menurutmu, di dunia ini mana ada kebetulan sebanyak itu?"     

Mendengar perkataan Tang Xinluo, Lin Qian juga merasa bahwa hal tersebut masuk akal. "Benar katamu, tapi… Aku masih tidak mengerti, kenapa kamu mengira kalau Wan Weiwei telah masuk di dalam pernikahanmu dengan Lu Qinghao hanya berdasarkan hal-hal ini?"     

Tang Xinluo tadi belum menjelaskan, tapi Lin Qian adalah orang yang cerdas. Satu perkataan darinya saja, dia langsung tahu siapa orang yang dicurigainya.     

"Sederhana," jawab Tang Xinluo sambil membawa Lin Qian ke kantornya. Saat berjalan, dia tidak tahan untuk menghela napas. Waktu itu, dirinya memang terlalu bodoh karena tidak mencurigai sahabatnya itu. "Sebenarnya, gerak-gerik Wan Weiwei tidak rapi, hanya saja dulu aku tidak pernah berpikir ke arah sana. Kak Qian, apa kamu tahu? Sebelum Lu Qinghao bertunangan denganku, setiap kali datang ke rumah Keluarga Tang, asalkan Tang Mi ada di sana, beberapa saat kemudian, Wan Weiwei selalu kebetulan datang ke sana juga untuk berkunjung."     

Saat sebelum mereka bertunangan, kondisi tubuh ibu Tang sudah semakin memburuk, jadi lebih sering berada di rumah untuk memulihkan kondisi. Waktu itu, anggota Keluarga Tang masih belum berani menunjukkan wajah asli mereka, Tang Mi pun jadi semakin sering datang mengunjungi bibinya. Lu Qinghao saat itu juga sedang membutuhkan bantuan ibu Tang Xinluo untuk membantunya bicara di depan Nyonya Besar Lu (Nenek Lu Yuchen), sehingga dia juga semakin rajin datang menjenguk.     

Saat itu, Tang Xinluo sama sekali tidak berpikir ke arah lainnya. Tapi sekarang kalau dipikir-pikir, setiap Lu Qinghao datang, asalkan ada Tang Mi di sana, Wan Weiwei juga datang secara kebetulan untuk menjenguk ibu Tang beberapa saat kemudian. Namun, tidak ada kebetulan sebanyak itu di dunia ini. Jika bukan ada orang yang memberitahunya, kenapa setiap kali Wan Weiwei datang, selalu kebetulan ada Lu Qinghao di sana. Saat beberapa kali kebetulan sedang turun hujan, Lu Qinghao bahkan bertindak seperti pria sejati yang menawarkan untuk mengantar pulang Tang Mi dan Wan Weiwei.     

Jika dipikir-pikir lucu juga. Saat itu, sebagai tindakan waspada pada Tang Mi yang selalu merebut miliknya, Tang Xinluo bahkan menyuruh Wan Weiwei mengawasi sepupunya itu. Namun, dia lupa untuk waspada pada sahabatnya yang paling dekat itu.     

"Kalau begitu semuanya sudah jelas." Lin Qian menganggukkan kepala dan berkata, "Pantas saja waktu itu, saat hak pengambilan keputusan di Tang Group diambil alih oleh Nyonya Besar Tang, Wan Weiwei sebagai sahabatmu tidak hanya tidak ditekan, tapi malah mendapat sumber daya yang paling baik di Tang Group. Bahkan saat aku mengajukan Wan Weiwei untuk memerankan drama 'Catatan Selir Kesayangan', Nyonya Besar Tang dan Tang Ruolan yang selalu pemilih langsung menyetujuinya."     

Mendengar perkataan Lin Qian, tatapan Tang Xinluo semakin dingin. "Kak Qian, kamu memiliki koneksi luas di dunia entertainment, kan? Aku perlu bantuanmu dalam beberapa hal."     

Setelah itu, Tang Xinluo mendekat ke telinga Lin Qian. Dia mengungkapkan pemikirannya padanya dengan suara lirih.     

***     

Belum lama Lin Qian pergi, tiba-tiba Tang Xinluo mendapat telepon tak terduga.     

"Xinluo, surprise! Kamu kaget, kan? Aku sudah pulang!" Di telepon itu terdengar suara yang sangat bersemangat.     

"Kamu adalah… Qingqing?!"     

"Benar, ini aku! Xinluo, aku sudah kembali, kamu senang tidak? Malam ini apa kamu ada waktu? Ayo kita bertemu!"     

Sejak sahabatnya itu, Su Qing, bersekolah di luar negeri, mereka kehilangan komunikasi. Sekarang saat wanita itu tiba-tiba pulang, tentu saja Tang Xinluo menyetujui ajakannya tanpa berpikir panjang.     

"Oh ya, apa mau mengajak Wan Weiwei juga? Aku mengganti nomor telepon, jadi aku tidak memiliki nomornya. Kalau mau, kamu saja yang mengajaknya," tutur Su Qing. Setelah sampai di luar negeri, dirinya mengganti nomor telepon dan satu-satunya nomor teman yang diingatnya hanya milik Tang Xinluo.     

Mendengar nama Wan Weiwei, Tang Xinluo tertegun. Dia pun berkata, "Tidak perlu, belakangan ini dia sibuk."     

Tang Xinluo tidak ingin mengungkit Wan Weiwei di depan sahabatnya yang baru pulang, jadi dia tidak berkata apa pun sampai akhir. Dia membuat janji untuk bertemu Su Qing pukul tujuh malam di restoran hotpot paling terkenal di Kota A.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.