Waktu Bersamamu

Tidak Ingin Meninggalkannya



Tidak Ingin Meninggalkannya

0Apa yang dimaksud Lu Yuchen dengan memperkenalkan Tang Xinluo ke semua orang adalah menyelenggarakan sebuah jamuan. Pria itu akan memperkenalkannya ke seluruh keluarga kalangan atas di Kota A sebagai Nyonya Lu.     

"Tunggu dulu…" Wajah Tang Xinluo berubah menjadi merah, dia merasa hatinya berdebar kencang.     

"Aku, kita… Kamu benar-benar sudah memutuskannya?" Tang Xinluo mengangkat wajahnya untuk menatap Lu Yuchen, mata persiknya yang bersinar menyembunyikan penantian.     

Pernikahan mereka memiliki batas waktu setahun. Dan Tang Xinluo selalu tidak mengerti apa alasan Lu Yuchen menikahinya, tapi dia memerlukan bantuan darinya. Sedangkan Lu Yuchen juga kebetulan memilihnya. Semuanya datang dengan cepat di saat yang sangat tepat. Saking cepatnya, sampai dia tidak sempat untuk ragu dan sudah menjadi Nyonya Lu. Tapi pada kenyataannya, Pria itu tidak pernah memperkenalkannya sebagai Nyonya Lu di depan orang luar. Dia selalu merasa jika Lu Yuchen tidak bersedia.     

"Tentu saja." Lu Yuchen bangkit berdiri dan menggendong Tang Xinluo lagi. "Kamu adalah Nyonya Lu, cepat lambat kamu akan bertemu banyak orang. Apa Nyonya Lu malu?"     

Lu Yuchen tersenyum tipis. Sementara Tang Xinluo membenamkan wajahnya di dalam pelukan suaminya itu. Aroma familiar yang tercium di hidungnya, membuat matanya berkaca-kaca.     

"Ter… Terima kasih…" ucap Tang Xinluo. Dia menggelengkan kepala, kemudian menganggukkan kepala, namun akhirnya malah menempelkan dahinya di bahu Lu Yuchen dan tidak berani mengangkat wajahnya lagi. Benar-benar tidak berguna. Dia bahkan tidak berani memikirkan, dirinya ternyata akan begitu terharu karena hal ini.     

Lu Yuchen sepertinya sudah puas dengan sikap Tang Xinluo yang penurut dan lembut. Dia menggendongnya dalam waktu yang cukup lama. Setelah menciumnya, akhirnya dia membawa wanita itu ke sofa di ruang tamu.     

"Beberapa hari ini, istirahatlah baik-baik di rumah. Lima hari lagi aku akan menemanimu memeriksakan kandungan. Selanjutnya… Nyonya Lu harus bersiap-siap untuk memukau semua undangan di jamuan itu," tutur Lu Yuchen.     

Tang Xinluo menganggukkan kepala. Saat Lu Yuchen berdiri, dia menarik ujung bajunya dan berkata, "Tunggu dulu…"     

Lu Yuchen menunduk dan menyahut, "Ya?"     

"Pemeriksaan kandungan lima hari lagi, aku akan baik-baik. Begitu juga dengan jamuan, aku juga akan menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya." Tang Xinluo terlihat seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Menyedihkan, dia lagi-lagi membuat orang lain merasa kasihan     

Mata hitam dan datar Lu Yuchen menatap wanita mungil di atas sofa yang menarik ujung bajunya. Tanpa sadar, sorot matanya berubah suram. Wanita mungil yang menggoda. Jika Tang Xinluo terus berbicara manja dengannya seperti ini, maka dia tidak akan tahan untuk tidak meninggalkannya.     

Tang Xinluo sama sekali tidak mengetahui jika sorot mata pria itu berubah. Dia terus menunduk dan menarik ujung bajunya, mencoba merayunya.     

"Jadi… Beberapa hari ini, boleh tidak kalau aku ke kantor? Aku baru saja mengambil alih Tang Group, ada banyak hal yang menunggu untuk aku kerjakan. Aku tidak ingin membuat jerih payah ayah dan ibuku… Ugh…"     

Belum sempat Tang Xinluo menyelesaikan kata-katanya, dia sudah dicium dengan kuat oleh Lu Yuchen. Dia dengan terampil melahap bibir manis istrinya dan mengaitkan lidah mereka. Dia menghirup aroma manisnya.     

"Ugh… Tunggu…" Bagaimanapun perlawanan Tang Xinluo, tetap tidak berguna. Dirinya yang mungil kini ditindih oleh Lu Yuchen di sofa. Dua tangan kecilnya ditekan di kedua sisi wajahnya, postur suaminya yang gagah dan besar menutupi tubuhnya yang mungil, nyaris membuat tubuhnya tidak terlihat.     

Pose dua orang itu sangat menggoda. Untungnya saat adegan menggoda itu terjadi, Lu Yuchen masih memiliki akal sehat. Dia menghindari perut Tang Xinluo agar tidak melukainya sama sekali. Bibi Zhang dan beberapa pelayan lainnya segera menyingkir. Di ruang tamu yang luas itu, sekarang hanya tersisa napas lemah Tang Xinluo dan napas Lu Yuchen yang terengah-engah.     

Sampai beberapa saat kemudian, akhirnya suasana panas itu berangsur tenang. Lu Yuchen menatap bibir yang merah dan bengkak milik Tang Xinluo karena dicium olehnya. Terlihat perasaan sorot malas di matanya. "Kalau tidak ada bayi dalam kandungan, hari ini, aku pasti akan melakukannya sampai membuatmu tidak bisa turun dari ranjang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.