Waktu Bersamamu

Lu Yuchen Sudah Kembali



Lu Yuchen Sudah Kembali

0Tang Xinluo berjalan kaki sambil menunduk, tatapannya terpaku ke depan kakinya. Dia sudah familiar dengan jalan ini. Sesekali ada mobil melaju yang lewat di jalur mobil. Sementara dirinya berjalan di jalan setapak, jadi tidak perlu melihat jalan, dia sudah bisa sampai ke rumah Yue Ze.     

Tang Xinluo terus berjalan ketika tiba-tiba ada suara klakson mobil keras di belakangnya. Dia pun menyingkir ke tepi jalan secara otomatis. Jalan besar di sana sangat luas, entah orang yang mengemudikan mobil itu gila atau bagaimana sampai membunyikan klakson mobil dengan keras di jalan yang kosong itu. Dia hanya membatin di dalam hati, tapi tidak menolehkan kepala dan tetap terus berjalan sambil menunduk.     

Beberapa detik kemudian, klakson mobil itu kembali berbunyi. Kali ini bukan di belakang, tapi di jalan besar tepat di sampingnya. Sangat jelas bahwa klakson itu ditujukan untuk dirinya. Tang Xinluo akhirnya mengangkat wajahnya dan melihat ke arah suara tersebut. Namun, baru saja menoleh, dia melihat sepasang mata hitam dan dalam. Wajahnya yang tampan nan dingin itu terlihat dalam dan tenang. Beberapa hari tidak bertemu, mata yang dingin itu seperti pulih kembali ke waktu mereka pertama kali kenal. Tatapannya sangat dingin, sehingga membuat orang tidak berani menatapnya secara langsung.     

Tang Xinluo berdiri membeku di tempat sambil menatapnya tercengang. Lu Yuchen duduk di belakang dengan bersandar ke sisi lain mobil tersebut. Setelah itu, jendela di sisi mobil yang dekat dengan Tang Xinluo terbuka. Sepertinya, Lu Yuchen baru saja kembali dari bandara. Wajahnya terlihat kelelahan, tapi lebih banyak rasa dingin yang terasa dari sorotan matanya. Lu Yuchen duduk di belakang, dia tidak berbicara dan hanya menatapnya dengan dalam.     

Di kursi penumpang depan, Meng Ze berkata dengan hati-hati, "Nyonya Muda, naiklah."     

Saat ini, suasana hati Meng Ze lebih tegang dari Tang Xinluo. Lu Yuchen awalnya tinggal dengan baik di rumah sakit, jadi dia mengira bahwa tuannya itu akan terus tinggal di Negara M sampai Gu Xuan'er sadar kembali. Tapi akhirnya tengah malam kemarin, Lu Yuchen tiba-tiba berubah pikiran dan langsung naik pesawat pribadi untuk kembali ke Tiongkok. Sepanjang perjalanan, wajahnya sangat dingin hingga membuat orang takut untuk mendekatinya. Seolah-olah pria itu diselimuti es dingin. Sepanjang perjalanan, Meng Ze sangat berhati-hati, dia takut berbuat kesalahan pada tuan ini.     

Lu Yuchen tidak berbicara sama sekali, sementara Tang Xinluo juga berdiri diam dia sana. Jarinya yang mengangkat tas plastik belanjaan menjadi lemas. Dia mengangkat wajahnya dan menatap pria tersebut, hatinya tak kuasa gemetar ketika menatap tatapannya yang datar.     

Melihat Tang Xinluo tidak bergerak, Meng Ze segera turun dari mobil dan membantunya membuka pintu mobil. "Nyonya Muda, jangan biarkan Tuan Lu menunggu lama."     

Walaupun Lu Yuchen tidak bicara, tapi Meng Ze bisa melihat kalau pria itu ingin menyuruh Tang Xinluo naik ke mobil. Ternyata benar, setelah Tang Xinluo duduk di belakang dengan belanjaannya, pria yang terus diam itu akhirnya berbicara.     

"Kamu beli apa?" Tatapan Lu Yuchen yang dingin dan dalam melihat kantong plastik belanjaan tersebut.     

Tang Xinluo tidak menyangka bahwa pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh Lu Yuchen setelah tidak bertemu berhari-hari adalah tentang belanjaannya. Jarinya gemetar, lalu dia berkata sedikit kelabakan, "Sedikit bahan makanan."     

Saat Tang Xinluo bicara, tubuh Lu Yuchen yang tinggi besar segera mendekatinya. Dia melewatinya dan mengambil tas belanjaan itu. Dia membuka tas belanjaan tersebut dan memeriksa isinya. Setelah selesai memeriksa isi kantong belanjaan itu, sorot mata dinginnya perlahan sedikit menghangat.     

"Kamu suka makan mie?" Suara Lu Yuchen rendah dan berat, tidak terdengar kegembiraan atau kemarahan di dalamnya.     

Tang Xinluo sendiri sangat tegang. Dia takut Lu Yuchen tiba-tiba melempar kantong plastik itu di depannya dan memberitahunya bahwa dia tahu belanjaan itu semuanya untuk Yue Ze. Mimpi semalam itu terlalu nyata. Terlalu nyata sampai baru saja memimpikannya, keesokan harinya pria itu benar-benar sudah kembali.     

Tang Xinluo hanya berani mengangguk kecil dan menjawab dengan singkat dan malu-malu. Sementara Tatapan mata Lu Yuchen yang sangat dalam, terjatuh di wajah kecil dan kurus Tang Xinluo. Tanpa sadar, dia mengerutkan keningnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.