Waktu Bersamamu

Sepertinya Ada yang Mengungkapkan Perasaan



Sepertinya Ada yang Mengungkapkan Perasaan

0"Tang Xinluo, jangan keterlaluan." Lu Qinghao sudah dibuat kesal oleh Tang Xinluo sampai wajahnya menjadi hijau. Tatapan mata tajamnya yang seolah berubah menjadi benda padat, sudah melubangi tubuhnya dari tadi.     

"Tuan Muda Lu, kalau kamu tidak tulus, ya sudah. Terpaksa aku membiarkan kalungku dijaga olehmu." Tang Xinluo tersenyum tipis dan bersiap untuk melangkah pergi. Namun, Lu Qinghao segera menahannya yang lewat di sampingnya.     

"Tunggu dulu!" ucap Lu Qinghao sambil mencengkeram pergelangan tangan kiri Tang Xinluo dan tanpa sadar mengeluarkan kekuatannya.     

Tang Xinluo pun menarik napas kesakitan. Saat itu, Lu Qinghao yang menyadari bahwa dirinya terlalu menggunakan kekuatannya pun segera melepaskan tangannya. Ini adalah pertama kalinya dia sadar dirinya keterlaluan semenjak melukainya waktu itu.     

Tang Xinluo menatapnya dengan tatapan menghina dan bertanya, "Tuan Muda Lu, ada arahan apa lagi?"     

Lu Qinghao mengerutkan kening melihat Tang Xinluo. Sorot mata yang dingin perlahan menghilang dari mata hitamnya. Dia lalu berkata, "Xinluo, dulu aku, Lu Qinghao, memang bersalah padamu. Aku minta maaf padamu, aku harap kamu bisa melepaskan ibu dan adikku. Kalau kamu melepaskan mereka, aku akan menyuruh seseorang orang untuk mengantarkan kalung itu ke Tang Group besok."     

Mendengar perkataan Lu Qinghao, Tang Xinluo tiba-tiba tertawa. Senyuman di sudut bibirnya membuat wajah cantiknya semakin bersinar.     

"Tidak…" ucap Tang Xinluo dengan erkata datar. "Kapan aku melihat kalung itu, saat itulah baru aku akan melepaskan mereka."     

Sikap Tang Xinluo sangat keras, Lu Qinghao tidak bisa melawannya. Dia akhirnya terpaksa membiarkan Gong Xuemei dan Lu Yiyi tinggal di kantor polisi semalam. Pasalnya, kalung tersebut disimpan di security box di sebuah bank, jadi untuk mengeluarkannya, paling cepat besok pagi dia harus ke tempat itu.     

***     

Setelah Tang Xinluo pergi dari kantor polisi, dia kembali ke Tang Group untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Kemudian, dia menuju ke supermarket untuk membeli bahan-bahan memasak mie. Selesai berbelanja, dia naik taksi untuk kembali ke Blue Bay Villa.     

Tang Xinluo sudah memberitahu Yue Ze bahwa hari ini dia memiliki urusan, jadi akan datang terlambat. Namun, dia tidak menyangka akan ada kejadian Lu Yiyi, jadi saat kembali ke Blue Bay Villa, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.     

Setelah bersusah payah jalan kaki sampai di depan villa, Tang Xinluo menekan bel dan pintu terbuka dengan cepat. Tampaklah sosok tinggi besar yang muncul dari balik pintu. Dia nyaris tidak melihat jelas gerakan orang itu. Dia hanya melihat rambut emas lewat di hadapannya. Dan sedetik kemudian, dia sudah masuk ke pelukan yang sedikit dingin.     

"Aku kira kamu tidak akan datang." Yue Ze berbisik di telinga Tang Xinluo. Suaranya dingin, jernih dan menawan, tapi terdengar kesepian.     

Tang Xinluo sendiri tercengang karena tiba-tiba dipeluk Yue Ze. Melihat wanita itu tidak bereaksi, dia berkata lagi, "Kamu… Tidak boleh membuangku."     

Selesai berkata, Yue Ze semakin memeluk erat Tang Xinluo. Angin musim dingin bertiup dan membuat Tang Xinluo merasa dingin. Seketika, dia pun tersadar.     

"Yue Ze, tunggu… Lepaskan aku dulu." Tang Xinluo yang tersadar, akhirnya mendorongnya. Dari perbedaan kekuatannya dan Yue Ze, dia tetap akan sulit mendorongnya jika pria itu tidak bersedia melepaskannya. Namun, hanya dengan dorongan lembut, pria yang memeluknya itu melepaskan tangannya. Dia pun segera mundur beberapa langkah untuk memberikan jarak antara mereka berdua.     

"Kamu… Kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan? Yue Ze, waktu itu aku lupa untuk menjelaskan dengan jelas padamu… Walaupun aku tidak punya pacar, tapi aku sudah menikah, kamu tidak bisa…"     

"Aku tahu. Aku tahu kalau kamu pernah menikah dan ku tahu kamu baru bercerai. Dan belakangan ini dirumorkan yang tidak-tidak, kondisimu dan perusahaanmu sama-sama tidak baik. Tapi, aku tidak keberatan." Yue Ze sama sekali tidak memedulikan perkataan Tang Xinluo. Dia menunduk menatapnya dan matanya terlihat penuh keseriusan.     

Ditatap dengan sorot mata seperti itu, hati Tang Xinluo bergetar. Gawat, sepertinya akan ada masalah terjadi! Pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.