Waktu Bersamamu

Melapor Polisi untuk Menangkap Orang



Melapor Polisi untuk Menangkap Orang

0"Polisi… Kenapa polisi datang?"     

"Siapa yang lapor polisi?!"     

Seketika kerumunan orang itu menjadi berhamburan tak karuan. Orang-orang yang ada di sana adalah kalangan elit yang terhormat dan berkuasa, biasanya mereka tidak akan takut dengan polisi. Tapi di tempat umum ini, jika benar-benar terjadi sesuatu dan ditangkap polisi, walaupun selanjutnya bisa mengandalkan koneksi menyelesaikan masalah, tetap saja mereka akan menanggung malu.     

"Pak polisi, saya yang melapor." Tang Xinluo berdiri dan berbicara datar.     

Kemudian, Qiao Yinyin berbicara lirih padanya, "Tang Xinluo apa yang kamu lakukan? Ini adalah acara Keluarga Qiao, untuk apa kamu memanggil polisi?!"     

Tang Xinluo menepuk punggung tangan Qian Yinyin dan tersenyum tanpa menjelaskan.     

Pak polisi berjalan ke depannya sambil bertanya, "Kamu adalah Tang Xinluo?"     

"Benar, saya Tang Xinluo," ujarnya sambil mengangguk.     

Termasuk Qiao Yinyin dan Lu Yiyi, semua orang melihat Tang Xinluo. Mereka berpikir entah apa yang sedang dilakukannya.     

"Nona Tang, tersangka yang kamu bilang di mana?" Pertanyaan polisi ini sedikit aneh, belum bertanya apa yang terjadi di sana, tapi sudah menanyakan tersangka.     

Tang Xinluo tersenyum, lalu mata persiknya memandang sekeliling. Orang-orang yang dilewati tatapan matanya pun merasa tegang, mereka takut jika Nona Tang itu tiba-tiba menunjuk dirinya.     

Hati Lu Yiyi yang sedang menatap Tang Xinluo juga ikut bergetar. Belum sempat rasa tidak tenang menguasai hatinya, tatapan mantan kakak iparnya itu tertuju padanya. Dia melihat Tang Xinluo menunjuk ke arahnya.     

"Dia, nona Keluarga Lu, Lu Yiyi," sebut Tang Xinluo.     

"Tang Xinluo, jangan fitnah, siapa yang tersangka?!"     

Tang Xinluo tidak memedulikan Lu Yiyi dan terus berkata, "Pak polisi, kalung yang dipakai di lehernya itu adalah kalung zamrud yang bernilai puluhan juta yang saya sebut dalam laporan yang saya buat."     

Polisi yang menangani kasus ini sejak awal sudah memperhatikan kalung yang tergantung di leher Lu Yiyi saat Tang Xinluo menunjuk ke arahnya. Ternyata, kalung tersebut sama dengan foto yang wanita itu berikan ketika membuat laporan.     

"Kamu… Kamu fitnah! Ini adalah kalung yang dibelikan kakak untukku, bukan milikmu!" Lu Yiyi terlihat panik. Dia tiba-tiba teringat akan tas edisi terbatas waktu itu. Kalung zamrud itu sama dengan tas edisi terbatas tersebut, semuanya adalah barang yang dia temukan dari barang peninggalan Tang Xinluo di rumah Keluarga Lu. Tidak, jangan panik! Pikirnya.     

Lu Yiyi memaksa dirinya untuk tenang dan menghibur dirinya sendiri. Tas tersebut memiliki sulaman inisial nama Tang Xinluo, sehingga bisa membuktikan kalau itu adalah barang miliknya. Namun, kalung ini tidak ada nama Tang Xinluo, jadi dia tidak perlu takut.     

Melihat Lu Yiyi yang sudah terpojok masih bermuka tebal, Tang Xinluo tertawa kecil, lalu menjelaskan, "Pemberian kakakmu? Pak polisi, sepertinya dalang pencurian ini bukan hanya Nona Lu Yiyi seorang, kakaknya, Lu Qinghao juga salah satunya."     

"Nona Tang, tenang saja, setelah kami memeriksa tersangka ini, kami akan menghubungi Tuan Lu." Polisi sangat memercayai kata-kata Tang Xinluo.     

"Tang Xinluo, atas dasar apa kamu mengaku kalau kalung ini milikmu?! Pak polisi, kalung ini adalah pemberian kakakku, kakakku adalah Wakil Direktur Zhihe Group, ami adalah Keluarga Lu dan uang kami sangat banyak, jangan dengarkan kata-katanya!"     

Lu Yiyi mengira dengan menyebut nama Keluarga Lu, polisi tersebut akan takut. Namun, siapa yang menyangka jika para polisi yang datang tidak menganggap kata-katanya.     

"Nona Lu, tolong lepaskan kalung itu, Kami akan melakukan pemeriksaan," ujar seorang polisi yang berjalan ke hadapan Lu Yiyi dan meminta kalung tersebut.     

"Aku bilang aku adalah Lu Yiyi dari Keluarga Lu dan kalung ini adalah pemberian kakakku," balas Lu Yiyi.     

"Nona Lu, kalau Anda tidak bekerja sama, kami terpaksa bergerak."     

Belum selesai Lu Yiyi bicara, polisi itu tiba-tiba turun tangan. Dalam sekejap mata, dia menangkap dua tangan wanita itu dan menekannya dari belakang. Sementara itu, satu orang polisi lainnya maju untuk mengambil kalung tersebut.     

"Ketua, sudah benar. Ini adalah kalung yang dilaporkan Nona Tang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.