Waktu Bersamamu

Terhormat Karena Bermarga Lu



Terhormat Karena Bermarga Lu

0Tang Xinluo merasa ada yang aneh dengan perkataan Qiao Yinyin yang tidak selesai. Namun, daat dia masih ingin bertanya untuk memperjelas semuanya, Qiao Mohan tiba-tiba membuka mulut.     

"Ipar, acara amal malam ini diselenggarakan oleh Qiao Group. Kebetulan aku belum punya pasangan berdansa di pembukaan nanti. Bagaimana kalau kamu yang menemaniku berdansa?" ujar Qiao Mohan yang bersandar di sofa. Mata hitamnya jatuh ke wajah Tang Xinluo dan bibirnya tersenyum nakal.     

Tang Xinluo tercengang mendengar permintaan Qiao Mohan. Saat dia ingin menolaknya, tiba-tiba Qiao Yinyin sudah melompat bangun.     

"Kak, kenapa kamu mengundangnya menjadi partner dansamu? Bukankah kita sudah sepakat kalau malam ini aku yang akan menjadi partnermu?!" kata Qiao Yinyin. Lagi pula, dia adalah istri dari Kak Yuchen, sambungnya dalam hati. Dia tidak ingin mengakui status Tang Xinluo sebagai Nyonya Lu, jadi dia menahan kata-kata tersebut di dalam perutnya dan tidak dilontarkan.     

"Benar, Tuan Qiao, lebih baik Nona Qiao saja yang menemanimu untuk berdansa."     

Mata Qiao Mohan menatap Tang Xinluo dengan sinis, lalu berkata, "Ipar, kamu salah sebut lagi. Kalau lain kali salah sebut lagi, Qiao Group tidak akan meneruskan kerja sama dengan Tang Group lagi."     

Tang Xinluo merasa ngeri melihat tatapan sinis Qiao Mohan. Teringat akan kerja sama antara Tang Group dan Qiao Group, dia pun hanya bisa berkata, "Mohan, lebih baik kamu berdansa dengan Nona Qiao saja."     

"Yuchen tidak ada di sini, jadi sudah seharusnya aku menggantikannya menjagamu, ipar." Mendengar Tang Xinluo merubah panggilannya, Qiao Mohan tersenyum kembali. "Yinyin, jangan sembarangan."     

Qiao Yinyin tidak berani melawan lagi ketika melihat wajah dingin Qiao Mohan. Dia pun menjawab, "Huh… Kalian berdansa saja sana, aku tidak akan memedulikan kalian!"     

Qiao Yinyin menahan emosinya. Dia menatap Tang Xinluo kesal dan pergi dari sana. Setelah wanita itu pergi, walaupun tidak ingin berdansa, tapi Tang Xinluo terpaksa menebalkan mukanya.     

***     

Di aula acara amal…     

Saat ini, semua tamu yang undangan sudah hampir lengkap. Di antara kerumunan wanita yang memakai gaun dan pria yang berjas, Lu Yiyi yang mengenakan gaun renda hitam yang sedikit tembus pandang sedang dikerumuni oleh para wanita sosialita lainnya. Walaupun dia adalah anak haram Lu Zhihe, tapi Gong Xuemei sekarang sudah naik pangkat dari selingkuhan menjadi istri resmi, sehingga marganya juga menjadi marga Lu.     

Di Kota A, semua yang bermarga Lu pasti lebih memiliki status lebih tinggi dari keluarga kaya biasa. Lu Yiyi sebagai nona Keluarga Lu pun akhirnya menarik perhatian para tamu undangan di sana.     

"Nona Lu… Kulitmu cantik sekali, kamu memakai perawatan apa? Benar-benar membuat orang iri saja!" ucap seorang wanita.     

"Yiyi, kalung zamrud ini pasti mahal, kan? Sepertinya itu hijau kaisar ya, pasti mahal!" imbuh yang lainnya.     

"Tentu saja, Yiyi adalah nona Keluarga Lu, entah berapa banyak barang bagus yang dimiliki keluarga mereka. Sekali dilihat saja, aku sudah tahu kalau kalung ini pasti bukan barang biasa."     

Lu Yiyi kini tengah dikerumuni wanita-wanita di sana, bagaikan bintang yang berada di sekitar bulan. Dia tahu kakaknya belakangan ini sangat laku di pasaran. Pasalnya, Lu Qinghao berhasil menyelamatkan Zhihe Group dari krisis beberapa waktu yang lalu, ditambah dengan ketampanannya yang di atas standar. Katanya, belakangan ini ada banyak orang yang ingin menjalin hubungan pernikahan dengan kakaknya itu.     

"Hehe, ini bukan apa-apa… Kalian juga tahu kalau Keluarga Lu sudah berdiri sejak dulu, jadi barang kecil ini ada banyak di keluarga kami. Kalau bukan untuk menghadiri acara ini, biasanya aku tidak suka memakai barang-barang ini. Berat sekali, sampai leherku terasa sakit," tutur Lu Yiyi.     

Rantai kalung zamrud di leher Lu Yiyi terbuat dari permata. Sementara di tengah-tengahnya tergantung batu zamrud sebesar kerikil. Batu zamrud itu berbentuk tetesan air. Walaupun di bawah penerangan aula acara yang remang-remang, tetap tidak bisa menutupi keindahan kalung zamrud di lehernya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.