Waktu Bersamamu

Membuat Marah Lu Yuchen



Membuat Marah Lu Yuchen

0"Yuchen… Kalau kali ini operasi berhasil, apa bisa kamu segera bercerai dengan Nona Tang?" Di dalam ruang operasi, Gu Xuan'er menggenggam tangan Lu Yuchen dan menolak untuk melepaskannya. "Aku… Aku tahu dia sekarang sedang mengandung. Aku tidak keberatan kalau dia mau melahirkan bayi itu, tapi… Aku ingin menikah dan menjadi istrimu, bukankah kita sudah sepakat waktu kecil? Kamu tahu aku paling takut merasa sakit. Kalau bukan demi menikah denganmu, aku tidak akan punya keberanian untuk menjalani operasi ini. Apa kamu bisa menurutiku?"     

Profesor ahli dan beberapa staf medis lainnya yang ada di sana adalah orang asing, jadi sebagian besar dari mereka tidak mengerti apa yang sedang Gu Xuan'er bicarakan. Ada sebagian staf medis yang mengerti bahasa Mandarin saat itu lebih panik dari Gu Xuan'er. Transplantasi jantung memerlukan jantung hidup dan batas waktu kehidupan sebuah jantung hanya lima jam saja. Begitu meninggalkan tubuh manusia, seiring berjalannya waktu, jantung itu akan kehilangan kehidupan secara perlahan. Kali ini, jantung itu berasal dari seorang korban luka berat sebuah kecelakaan. Dari hasil pemeriksaan golongan darah dan antigen bagian lainnya semuanya sesuai dengan Gu Xuan'er. Oleh karena itu, saat mengetahui jika korban kecelakaan tersebut tidak bisa diselamatkan lagi, mereka mengeluarkan banyak dana untuk mendapatkan persetujuan dari keluarga korban dan menandatangani surat persetujuan donor ini.     

Hari ini, pasien tersebut sudah berhenti bernapas, sedangkan jantungnya segera dikirim ke sana. Di bawah kondisi yang mendesak seperti ini, Gu Xuan'er seharusnya segera dibius, lalu berbaring di meja operasi untuk melakukan operasi tersebut. Namun, dia malah menolak dibius dan ribut ingin bertemu dengan Lu Yuchen.     

"Tuan Lu, waktu sudah tidak bisa ditunda lagi. Turuti dulu saja apa yang dia katakan." Seorang wakil profesor asal Tiongkok menghampirinya untuk mengingatkan. Selesai bicara, dia juga menambahkan dengan berbisik, "Tuan Lu, mental pasien sekarang tidak stabil, kalau dia tidak bersedia, operasi ini tidak bisa dilanjutkan. Kalau Anda merasa sulit, lebih baik berpura-pura menurutinya dulu."     

Tatapan dingin Lu Yuchen jatuh ke wajah wakil profesor itu. Seketika wakil profesor itu merinding merasakan aura dingin yang tersebar dari tubuhnya.     

"Yuchen… Kamu… Turutilah aku. Kalau kamu tidak menurutiku, aku tidak berani..."     

"Kalau begitu tidak usah operasi," kata Lu Yuchen dengan dingin.     

Tak disangka Lu Yuchen akan berkata seperti itu, bahkan Gu Xuan'er nyaris tercengang mendengarnya. Dia pun berkata, "Kamu… Apa katamu?"     

Gu Xuan'er menutup mulutnya menggunakan tangannya, sementara wajahnya tampak pucat karena tidak bisa memercayai ucapan Lu Yuchen. Kini air matanya telah mengalir deras di wajahnya.     

Sementara itu, wajah Lu Yuchen berubah suram menatap Gu Xuan'er. Wanita yang lemah dan pucat ini, dulu terasa lembut dan penurut. Namun, sekarang…      

"Gu Xuan'er, kesabaran orang ada batasnya." Tiba-tiba, Lu Yuchen mengangkat sudut bibirnya dan menunjukkan senyum kejamnya. "Tenang saja, apa yang kamu katakan saat menolongku, sampai sekarang aku masih mengingatnya. Tapi, kalau kamu ingin sok pintar dan memanfaatkan semua budimu untuk mengikatku, bahkan memaksaku… Maka jangan salahkan aku kalau aku kejam."     

Nada bicara Lu Yuchen terdengar sangat dingin, seperti ada selapis es di atasnya. Malaikat yang cantik dan baik hati dalam ingatannya dulu, entah kenapa sekarang berubah menjadi seperti ini. Dia menutup mata dan memaksa dirinya berbuat kejam pada malaikat kecil penolongnya itu. Kemudian, dia menarik tangannya dengan dingin, lalu pergi meninggalkan ruangan operasi tanpa menoleh lagi.     

Gu Xuan'er sudah tercengang ketakutan karena reaksi dari Lu Yuchen tersebut. Dia tidak menyangka kalau kalau percobaan yang baru dilakukan olehnya sekali ini membuat kacau segalanya. Melihat pria itu yang pergi tanpa menoleh, dia tiba-tiba tidak tahu harus melakukan apa lagi.     

Kalau aku tidak memiliki penyakit ini, apa Lu Yuchen akan terus merasa bersalah? Tapi, Lu Yuchen sudah berkata seperti itu, apa aku benar-benar masih bisa memilih untuk tidak melakukannya? Pikir Gu Xuan'er.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.