Waktu Bersamamu

Sedikit Rasa Suka Itu



Sedikit Rasa Suka Itu

0"Kamu… Apa yang kamu lakukan?" tanya Tang Xinluo yang tercengang melihat Lu Yuchen. Jelas-jelas sekarang kami di kantor, kenapa dia tiba-tiba membuka baju?! Batinnya.     

Mata dingin Lu Yuchen mengarah ke bawah, sementara jari-jari panjangnya melepas dasinya. Dia kemudian melihat Tang Xinluo dengan santai dan berkata, "Buka bajumu dan naik ke ranjang."     

"Buk buk buk buk… Buka baju… Naik ke ranjang?" Tang Xinluo yang terkejut nyaris tidak bisa bersuara. "Sekarang aku adalah ibu hamil!"     

Apa dia sekejam ini, bahkan ibu hamil pun tidak dilepaskannya! Batin Tang Xinluo.     

Sudut bibir Lu Yuchen terangkat sedikit, dia lalu menggendong Tang Xinluo dan meletakkannya di atas meja. "Aku tahu, kamu adalah ibu hamil," katanya sambil mencubit dagunya, lalu menciumnya.     

Tanpa persiapan apa pun, Tang Xinluo dicium oleh Lu Yuchen. Suaminya itu menyerbunya hingga membuatnya tidak berdaya melawan. Jantung Tang Xinluo berdebar kencang karena ciuman itu. Jelas-jelas ini bukan pertama kalinya mereka berciuman, tapi ciuman kali ini membuat hatinya bergejolak. Wajahnya memerah dan napasnya menjadi tidak karuan seiring dengan ciumannya yang mendalam. Dia juga tidak mengerti kenapa dirinya seperti ini.     

Jangan-jangan, ini karena… Sedikit, sedikit rasa… Suka itu? Pikir Tang Xinluo.     

Setelah menciumnya selama beberapa saat, akhirnya Lu Yuchen melepaskan Tang Xinluo. Telapak tangan besarnya menopang di belakang kepala istrinya, lalu dia menunduk untuk menatapnya.     

"Dengar-dengar, Nyonya Lu hari ini berkata kejam, siapa yang berani mengincar Tuan Lu, kamu akan bertindak tanpa segan pada orang itu?" tanya Lu Yuchen. Dia masih menunduk dan menikmati wajah wanita yang kebingungan setelah dicium olehnya. Dia merasa puas sekali menatap wajahnya yang cantik itu.     

Begitu mengetahui kabar tersebut, Lu Yuchen merasa sangat puas. Anehnya, dia jadi ingin segera bertemu dengan Tang Xinluo Awalnya, dia berniat untuk datang sendiri ke pesta malam ini, tapi karena dia ingin bertemu dengannya, akhirnya dia menggunakan alasan ini untuk memanggilnya kemari.      

Kini, Lu Yuchen masih terus menunduk menatapnya, keantusiasan dalam dirinya disembunyikan dengan baik oleh mata hitamnya. Dia lalu berkata, "Nyonya Lu, beritahu aku, apa rencanamu untuk melawan wanita yang mendekatiku? Ehm?"      

Mendengar perkataan Lu Yuchen, jantung Tang Xinluo berdebar. Sedikit rasa pahit menyentuh hatinya. Dia tahu kalau berpura-pura malah akan membuatnya tersambar petir. Tadi, dia hanya meminjam kekuatan Lu Yuchen untuk mendapatkan gengsinya kembali di hadapan Keluarga Tang. Namun, tidak sampai satu jam keluar rumah, dirinya sudah tertangkap oleh orang itu sendiri.     

"Itu..." Tang Xinluo merasa malu, terlebih di depan Lu Yuchen. Rasanya, kulit wajahnya menjadi tipis. Dia mengira bahwa Lu Yuchen sedang menyalahkan dirinya karena merusak pasarannya di luar. Pasalnya, di antara mereka berdua hanya sebuah perjanjian, tidak ada perasaan tulus. Dia benar-benar tidak seharusnya meminjam nama Nyonya Lu dan merusak pasaran pria itu di luar sana.     

"Itu…" Tang Xinluo yang masih malu-malu, belum juga menemukan kata-kata yang tepat.     

Sementara Lu Yuchen dengan sabar menunggu Tang Xinluo menjawabnya. Sudut bibirnya yang tipis terangkat hingga membentuk senyuman kecil, bahkan dia sendiri tidak menyadarinya.     

Setelah berpikir beberapa saat, Tang Xinluo akhirnya memutuskan untuk jujur dan mengakui kesalahannya. "Maaf… Aku tidak akan berani lagi."     

Tang Xinluo yang menunduk sama sekali tidak menyadari kalau senyuman di sudut bibir Lu Yuchen seketika membeku ketika mendengar permintaan maafnya.     

"Aku tidak ingin ikut campur… Ugh… Kamu…"     

Serangan ciuman dari Lu Yuchen datang lagi. Kali ini, ciumannya lebih kuat daripada yang sebelumnya dan tentunya juga lebih ganas. Satu tangannya menopang bagian belakang kepala istrinya dan tidak membiarkan dia lari. Tang Xinluo panik dan ingin melepaskan diri, namun tubuhnya malah dipeluk erat oleh Lu Yuchen. Tangan kiri suaminya menopang di belakang kepalanya, sementara tangan kanannya merangkul pinggangnya, sehingga membuat dirinya berada di antara pria itu dan meja kerjanya.     

Bibir tipis dan dingin Lu Yuchen berputar-putar di atas bibir Tang Xinluo. Dia menelan kemanisan pada bibir istrinya itu dengan ganas. Wanita mungil yang memeluknya itu sejak awal sudah kehilangan kekuatan. Tubuhnya yang melemah diiringi dengan napasnya yang pelan, dia tidak berdaya di dalam pelukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.