Waktu Bersamamu

Pria Itu Siapamu?



Pria Itu Siapamu?

0Tang Xinluo turun ke bawah, kebetulan dia melihat Su Qing yang sedang ditahan oleh Bibi Zhang. Dia pun segera berkata, "Xiao Qing… Maaf, aku kesiangan dan baru turun sekarang."     

Su Qing sedang berdiri di ujung tangga. Saat melihat Tang Xinluo turun, dia pun tersenyum.     

Tang Xinluo melihat Su Qing dengan rambut ekor kudanya. Dia melihat sahabatnya itu tersenyum hingga membentuk dua lesung kecil di pipinya. Jika dilihat, sahabatnya itu masih sama manis seperti dulu.     

"Xiaoluo, akhirnya kamu bangun! Tapi tenang saja, aku mengerti akan 'kelelahanmu'. Aku sekarang ada urusan mendadak, jadi harus pergi dulu. Setelah selesai, aku akan kembali ke sini untuk menjenguk dirimu ya," ujar Su Qing. Dia bukan orang yang berhati sempit, dia tidak mungkin marah karena Tang Xinluo tidak bangun dan menemaninya. Kali ini, dia kembali untuk mengurus masalah penting. Dia pun sudah harus menghubungi rekan kerjanya hari ini. Setelah menghubungi rekan kerjanya, dia masih bisa kembali mencari Tang Xinluo lagi dan menginterogasinya dengan baik.     

Wajah Tang Xinluo merah ketika mendengar kata 'kelelahan' dari Su Qing. Dia menghampiri wanita itu dan memegang tangannya dengan tidak rela. "Ada urusan mendadak apa? Apa lebih penting dariku? Kita kan sudah lama tidak bertemu, bagaimana kalau kamu menemaniku makan dulu baru pergi?"     

Su Qing yang awalnya terburu-buru jadi melunak ketika melihat sikap manja Tang Xinluo. Mereka dari dulu selalu begini, entah kenapa, dua orang ini seperti pasangan dari lahir. Su Qing pun tidak tahan dengan sikap sahabatnya yang manja itu. "Baiklah baiklah… Aku takut denganmu. Semalam kamu seletih itu, jadi sekarang lapar kan? Ayo… Aku temani kamu makan."     

Walaupun digoda oleh Su Qing, tapi Tang Xinluo tetap merasa senang. Dirinya yang lebih antusias dari biasanya, secara khusus mengajak Su Qing menyantap brunch (singkatan dari breakfast dan lunch) di ruangan kaca. Di rumah Keluarga Lu, ada sebuah ruangan kaca yang di dalamnya terdapat sofa lembut, meja pendek. Keempat sisi ruangan itu terbuat dari kaca yang tertutup tirai.     

Di musim dingin ini, ada cahaya matahari yang hangat dan cukup membuat orang merasakan kehangatan.     

"Ayo kita duduk," ucap Tang Xinluo.     

Beberapa lauk dengan cepat disuguhkan di atas meja pendek tersebut. Tang Xinluo pun segera menarik Su Qing duduk dan menyuruh pelayan pergi dari sana.     

Begitu pelayan pergi, Su Qing segera bertanya, "Jujur saja, jangan ada perlawanan… Jujurlah padaku, Tuan Lu yang dingin dan terlihat sulit didekati itu, siapamu?"     

Su Qing semalam mendengar Lu Qinghao memanggil Lu Yuchen dengan sebutan Tuan Lu. Dia merasa sebutan ini sedikit familiar, tapi dia tidak bisa mengingatnya.     

Telinga Tang Xinluo terasa panas ketika mendengar pertanyaan Su Qing yang langsung ke poinnya. Dia mengetahui bahwa asalkan mereka tengah berdua Xiao Qing pasti akan menanyakan masalah ini. Hanya saja, dia berpikir apakah dirinya bisa memberitahu sahabatnya itu jika Lu Yuchen adalah suaminya atau tidak.     

Setelah ragu beberapa detik, Tang Xinluo akhirnya memutuskan untuk tidak memberitahu Xiao Qing jika dirinya dan Lu Yuchen menikah di atas kontrak. Dia memilih berpura-pura jika mereka nantinya berpisah karena tidak cocok.     

"Sebenarnya, Dia... Dia adalah suamiku," jawab Tang Xinluo dengan pelan.     

"Su… Suami?" Su Qing terbelalak. Beberapa detik kemudian, dia tertawa dengan keras. "Haahahahaha… Xinluo hebat juga kamu! Setelah mencampakkan Lu Qinghao, pria munafik dan buta itu, kamu menemukan suami sebaik ini. Aiyo, tidak bisa tidak bisa, hanya dengan membayangkan wajah orang-orang itu saat mengetahui kebenaran ini, aku sudah tertawa sampai perutku sakit!"     

Su Qing tertawa keras sambil memegang perutnya. Dia dari dulu tidak suka pada Wan Weiwei, tapi Tang Xinluo terlalu lugu karena waktu itu terlalu dilindungi oleh ibu Tang. Namun, dia tidak sama. Sejak kecil dia sudah kehilangan ibunya dan ditindas oleh selingkuhan ayahnya, jadi mana mungkin dia tidak mengetahui kejamnya hati manusia. Sejak awal, dia selalu merasa Wan Weiwei sengaja menutupi sesuatu. Setiap kali melihat tatapannya pada Tang Xinluo, memang terlihat polos, tapi menyembunyikan banyak kecemburuan. Ternyata benar, begitu dia pergi, Wan Weiwei langsung menunjukkan wajah aslinya.     

"Tapi, kali ini pasti akan seru! Wan Weiwei ingin merebut suamimu, aku tidak menyangka setelah dia merebutnya, kamu malah mendapatkan yang lebih baik. Haha, menurutmu… Setelah dia tahu, apa dia akan merebut suamimu yang sekarang lagi seperti dulu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.