Waktu Bersamamu

Biarkan Dia Istirahat dengan Baik



Biarkan Dia Istirahat dengan Baik

0"Tenanglah, aku sudah bilang kalau aku tidak akan menyentuhmu," ucap Lu Yuchen. Tatapan dalamnya jatuh pada kulit Tang Xinluo yang putih tanpa celah. Semakin ke bawah tiap satu inci, tatapannya menjadi semakin gelap. Sementara itu, telapak tangan lebarnya terus ke bawah seiring dengan tatapannya, sampai akhirnya berhenti di perut istrinya yang masih rata. Kalau dihitung, kurang lebih masih ada dua minggu lagi untuk usia kandungannya genap tiga bulan. Dengan kata lain, dia masih harus menahan hasratnya selama setengah bulan. Matanya semakin suram, tubuhnya yang besar dan gagah berada di atas wanita itu. Tapi, dia dengan hati-hati meletakkan kedua tangannya di samping wajah wanita ini untuk menahan tubuhnya agar tidak menindih perutnya.     

"Cepatlah tidur," kata Lu Yuchen. Ciuman kemudian mendarat di hidung Tang Xinluo. Lembut sekali, tidak seperti ciuman ganas dan jahat di lehernya tadi. Setelah menciumnya dengan lembut, dia berbaring di sampingnya dan memeluknya, membuat wajah kecil itu bersandar di dadanya yang kuat.     

Tang Xinluo tercengang dengan hal itu. Hasrat di mata Lu Yuchen terlihat sangatlah jelas. Dia mengira bahwa walaupun suaminya tidak akan melakukan apa-apa karena kondisinya yang sedang mengandung tapi hari ini, dia tidak mungkin lepas dari nasib menggunakan tangan untuk membantunya melepas hasrat. Siapa yang menyangka, setelah pria itu menelanjangi tubuh keduanya, dia hanya memeluknya dan tidur.     

"Tidur? Sekarang masih siang hari," jawab Tang Xinluo. Setelah berbicara, dia langsung menyesal. Bagaimanapun, tidur masih lebih baik daripada melakukan hal itu.     

Mendengar perkataan tersebut, Lu Yuchen langsung kembali ke atas tubuh Tang Xinluo dengan satu tangan bertumpu di samping wajahnya. Dia menunduk untuk melihat istrinya. Lalu, dia berkata, "Kalau kamu tidak senang aku berhenti di tengah-tengah, kita lanjutkan saja."     

"Tidak, aku senang… Senang, kok." Tang Xinluo pun segera menutup mulut dan matanya, dia pura-pura tertidur. Seluruh tubuhnya kini ditutupi selimut dan dia benar-benar tidak berani bergerak.     

Lu Yuchen puas melihat Tang Xinluo menutup mata dengan menurut. Dia tahu kalau wanita itu letih. Pasalnya, beberapa hari ini baru saja gejala muntah kehamilannya membaik, namun sekarang harus disibukkan lagi dengan masalah Keluarga Tang. Semalam, walaupun wanita itu diperintahkan untuk tidur lebih awal, tapi selama itu tidurnya tidak tenang. Dia terlalu tegang menghadapi masalah Keluarga Tang. Lagi pula, pesta yang akan mereka hadiri masih lama, jadi lebih baik dia membuat wanita mungil itu tidur sebentar.     

Setelah menunggu beberapa saat, ketika mendengar suara napas Tang Xinluo yang teratur, Lu Yuchen menghela napas dengan keras. Dia menunduk melihat bagian bawah selimut, lalu seketika terlintas kepahitan di dalam matanya. Wajah tampan nan menawan pria itu menunjukkan tawa pahit yang samar. Lu Yuchen Lu Yuchen tak disangka kamu juga akan mengalami hari seperti ini. Benar-benar, mencari kerepotan untuk diri sendiri, batinnya pada dirinya.     

***     

Tang Xinluo benar-benar terlalu lelah. Kondisi Keluarga Tang sangat gawat, walaupun setelah dia mendapatkan kembali perusahaannya dan ada Lu Yuchen yang membantunya membayar utang pada bank, namun perusahaan Tang sudah terluka sampai ke akarnya. Beberapa orang yang memiliki kemampuan dan staf lama yang benar-benar bekerja, semuanya telah ditendang keluar saat Tang Ruolan mendapatkan kuasa. Sisanya, mereka petinggi yang hanya bisa menjilat, sementara untuk masalah kemampuannya biasa saja. Saat perusahaan Keluarga Tang dalam krisis, mereka yang hanya bisa menjilat ini juga lari semua. Hal itu membuat perusahaan Keluarga Tang sekarang hanya tersisa cangkang kosong dan karyawan biasa.     

Lu Yuchen sudah sangat banyak membantunya, jadi Tang Xinluo tidak berpikir untuk terus meminta bantuan padanya. Juga karena inilah, dia tidak bisa tidur tenang beberapa malam ini.      

Hari ini, tiba-tiba dirinya dipanggil Lu Yuchen ke kantornya, lalu menelanjanginya dan di bawah kondisi yang sangat tegang itu, akhirnya dia melupakan kegundahannya. Tidur Tang Xinluo kali ini sangat puas dan nyaman. Di dalam mimpinya, tubuhnya seperti diselimuti awan yang hangat. Di dalam awan itu seperti masih ada satu sumber panas yang membuatnya tidak tahan ingin mendekat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.