Waktu Bersamamu

Aku Kira, Kamu Sudah Lupa Pelajaran Semalam



Aku Kira, Kamu Sudah Lupa Pelajaran Semalam

0Saat Tang Xinluo melihat Lu Yuchen, hal pertama yang terlintas di dalam otaknya adalah berbalik dan melarikan diri. Dia juga tidak tahu kenapa terlintas pikiran untuk melarikan diri di dalam otaknya. Tapi sebelum dia berpikir dengan jelas, tubuhnya sudah bergerak melampaui otaknya dulu. Baru saja dia berjalan melangkah ke samping, pria yang tadi masih duduk di belakang tiba-tiba seperti cheetah yang melintas cepat. Dengan kecepatan kilat, Lu Yuchen menangkap dirinya yang berniat lari masuk ke dalam mobil. Belum sempat dirinya merespons, terdengar 'brakk!', pintu belakang mobil pun sudah tertutup. Mobil tersebut sudah menyala dan akhirnya pergi dari sana.     

Merasakan mobil itu mulai bergerak, Tang Xinluo sudah tahu jika tidak ada harapan untuk melarikan diri lagi. Dia ditahan di atas paha Lu Yuchen, tanpa sadar badannya terasa gemetaran. Wajah pria itu terlihat dingin, namun sudut bibirnya mengembang dan menampilkan senyuman tipis.     

Setelah menangkap Tang Xinluo, Lu Yuchen tidak berbicara lagi. Dia hanya menunduk dan melihat wanita di dalam pelukannya itu. Mata hitam yang jernih terpaku di dalam wajahnya. Tang Xinluo sendiri merasa ketakutan saat melihat tatapan suaminya. Dirinya yang mengetahui dosa besar yang dilakukan hanya bisa merayu dan tersenyum padanya.     

"Jangan marah ya… Aku… Aku tahu aku salah," ucap Tang Xinluo yang ketakutan, suaranya terdengar manja, seperti kucing kecil. Sebenarnya, dia merasa dirinya juga tidak melakukan kesalahan luar biasa. Dia hanya tidak melapor kalau dia keluar rumah saja dan keluar dalam waktu yang cukup lama. Lalu, dia tidak sengaja bertemu dengan pria yang memperhatikan dirinya. Dia juga tidak sengaja lagi menerima syal dari pria itu dan tidak sempat mengembalikannya. Dan yang terakhir yang paling parah adalah dia tidak sengaja tertangkap basah oleh seseorang. Lu Yuchen yang sangat menjaga mukanya itu, walaupun tidak memedulikanku, tapi pasti tetap akan marah, kan? Batinnya. Dia terus berpikir, lalu menatap senyuman pria yang semakin lama semakin dalam tersebut.     

"Salah?" ujar Lu Yuchen tertawa lirih.     

Jika dulu, saat mendengar suara tawa seperti ini, pasti akan membuat telinga Tang Xinluo panas. Tapi sekarang, saat suara tawa lirih pria itu terdengar di telinganya, dia malah menjadi gemetar.     

"Aku kira, kamu sudah lupa akan pelajaran semalam," kata Lu Yuchen. Jari panjangnya mengelus lembut kepala Tang Xinluo. Lalu, jari-jarinya itu membelai rambutnya dari atas sampai ke syal wol kasmir berwarna abu-abu hitam yang melingkar di lehernya.     

Tang Xinluo ketakutan sehingga tidak berani membuka mulut karena energi dingin yang menyelimuti Lu Yuchen. Dia hanya bisa membuka mata dan menatapnya dengan tatapan kasihan. Cara yang paling efektif pada pria ini adalah meminta ampun dengan manja. Dia mengetahui bahwa saat pria itu marah, dia hanya bisa pura-pura menurut semaksimal mungkin agar membuatnya tidak marah lagi. Namun kali ini, sepertinya dia meremehkan temperamen orang ini.     

Lu Yuchen memeluk Tang Xinluo, sementara jarinya membuka syal di lehernya. Saat syal di lehernya itu akhirnya terbuka, Tang Xinluo pun baru bisa bernapas lega, namun pria itu tiba-tiba menggunakan tenaga yang kuat...     

Srakk!!     

Tiba-tiba, ada rasa dingin di leher Tang Xinluo. Hari ini, dia menggunakan busana terusan berbahan rajutan yang merupakan edisi terbatas sebuah merek terkenal, dia dibuat terkejut karena ada robekan panjang dari bagian kerah busana itu. Robekan itu memanjang dari leher sampai ke dadanya, dari atas ke bawah, sehingga memperlihatkan lehernya yang kecil, tulang selangka yang seksi dan menawan, serta tonjolan lembut dan berwarna putih.     

Di atas tubuh Tang Xinluo yang menawan ini penuh dengan bekas ciuman berwarna merah keunguan. Melihat bekas yang ditinggalkannya sendiri, terlihat cahaya aneh di mata Lu Yuchen. Bekas ini semuanya adalah bekas cinta yang ditinggalkannya di atas tubuh istrinya tadi malam.     

Saat ini, Tang Xinluo akhirnya bisa merespons. Baru saja dia mengulurkan tangannya untuk menutupi tubuhnya, namun malah ditekan oleh tangan besar Lu Yuchen. Dia menggunakan satu tangannya dan menangkap dua tangan istrinya. Setelah itu, dia juga menarik kedua tangan mungil wanita itu ke belakang dan mengikatnya. Alat yang dia pakai untuk mengikat adalah syal yang diberikan Yue Ze padanya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.