Waktu Bersamamu

Idola yang Tidak Bisa Dihindari



Idola yang Tidak Bisa Dihindari

0Sesampainya di lokasi syuting, Tang Xinluo dengan cepat mulai bekerja. Drama 'Catatan Selir Tercinta' kali ini adalah proyek kerja sama Tang Group dan Qiao Group, kedua belah pihak sangat mementingkan proyek ini. Dia yang baru sampai bertemu dengan Yue Ze yang datang ke ruang rias.     

"Xinluo..." Yue Ze tanpa ragu menghampiri Tang Xinluo di depan orang banyak. Saat ini, dia sudah berganti kostum. Dia mengenakan sebuah jubah kaisar berwarna hitam dan emas dengan rambut pria zaman dulu. Sesuai dengan kebutuhan scene, rambut palsunya berwarna sedikit ungu kemerahan, dipadukan dengan mata birunya, dia terlihat sangat memesona. Auranya benar-benar tidak biasa. Dia benar-benar seperti kaisar zaman dulu yang memiliki pesona luar biasa.     

Tang Xinluo melihat Yue Ze semakin mendekat, dia tersenyum tidak alami. Aih, dia kemarin sudah sebisa mungkin menghindar dari pria ini seharian. Dia tidak menyangka, hari ini begitu sampai ke lokasi syuting, dia masih saja bertemu dengan pria itu.     

"Yue Ze, selamat pagi..." Tang Xinluo sengaja menyapa Yue Ze seperti biasa. Tapi di dalam hatinya, peraturan jaga jarak lima langkah dari Lu Yuchen sudah akan dilanggarnya.     

Melihat Tang Xinluo tidak lagi menghindar darinya, senyuman di mata Yue Ze semakin mendalam. Dia pun bertanya, "Bagaimana, pertama kali menjadi tim produksi, bagaimana perasaanmu?"     

Yue Ze terhitung adalah senior di dalam dunia hiburan. Idola tenar sepertinya, mau menurunkan derajatnya untuk memperhatikan seorang tim produksi baru biasa, bisa dibilang ini adalah kebahagiaan untuknya.     

Posisi berdiri mereka saat ini adalah di koridor, tepatnya di luar ruang rias. Orang yang berlalu lalang dan mendengar ucapan Yue Ze, semuanya melihat Tang Xinluo dengan tatapan cemburu. Posisi tinggi pria itu dan Tang Xinluo, walaupun dia adalah Direktur Tang Group, tapi di mata orang-orang mereka tetap saja belum setara.     

Sayangnya, bagi orang lain ini tetap adalah sebuah kebahagiaan. Namun sampai di diri Tang Xinluo, malah terasa seperti bukan kebahagiaan. Dia memaksa dirinya untuk tersenyum dan menjawab, "Ba... Cukup baik."     

Ya Tuhan, sudah dua kalimat! Batin Tang Xinluo. Dia selalu merasa seperti ada Lu Yuchen di belakangnya. Seolah pria itu bisa muncul di sana setiap saat dan memberitahunya dengan sinis, jika dia sudah melampaui batas kesabaran yang diberikan padanya.      

Mata Tang Xinluo menghindar dan tidak berani bertatapan dengan Yue Ze. Wanita itu yang menghindarinya terlihat sangat jelas sehingga membuatnya mengerutkan keningnya.     

"Tang Xinluo…" Tiba-tiba, Tang Xinluo memanggil Yue Ze. Suaranya yang nyaring dan memesona mengandung pesona pria.     

Tang Xinluo yang dipanggil dengan begitu resmi langsung menjawab tanpa sadar, "Hadir..."     

Melihat mata persik yang cantik itu menatap wajahnya, akhirnya tidak melihat ke arah lainnya. Wajah Yue Ze akhirnya memperlihatkan senyuman hangat. Dia lalu bertanya, "Kenapa kamu sangat takut denganku?"     

Wajah Tang Xinluo langsung menjadi merah mendengar pertanyaan Yue Ze. Aku… Apa sikapku terlihat sangat jelas? Batinnya.     

"Tidak, tentu saja tidak," jawab Tang Xinluo. Sebagai orang produksi, mana mungkin dia membuat marah raja film nomor satu Yue Ze. Dia pun segera menyangkalnya.     

Yue Ze mengetahui bahwa wanita mungil ini tidak berani mengaku. "Karena tidak takut padaku, maka jangan selalu menghindariku. Ehm… Ini untukmu… Kamu datang ke lokasi syuting di cuaca dingin seperti ini, tapi kamu tidak memakai baju lebih tebal. Sekali dilihat sudah tahu kalau kamu adalah orang baru di lokasi syuting."     

Selesai bicara, Yue Ze langsung memberikan penghangat tangan dan botol air hangatnya ke dalam lengan Tang Xinluo.     

"Ini…" Tang Xinluo ingin menolak, tapi ditahan oleh Yue Ze.     

"Kalau kamu tidak menerimanya, aku akan benar-benar menganggap kalau kamu menghindariku."     

Kali ini, Tang Xinluo tidak bisa menjawab lagi. Dia hanya bisa menerima barang pemberian Yue Ze dengan kesal dan memeluk barang bermanfaat, tapi juga menyusahkannya itu, lalu pergi mencari Su Qing.     

Saat Tang Xinluo mencari Su Qing ke ruangan istirahat, sahabatnya itu tampak sedang mengerutkan kening menulis di atas bukunya. Sementara Su Qing bahkan tidak menyadari dirinya masuk.     

"Xiao Qing, aku sudah datang!" Tang Xinluo melambaikan tangan ke depan mata Su Qing dan barulah wanita itu mengangkat wajahnya.     

"Xinluo, kebetulan sekali kamu datang, bisa tidak kamu bilang ke Qiao Group, jangan selalu memasukkan artis cantik tanpa bakat ke dalam drama ini? Direktur Qiao kalau suka membantu wanitanya, jangan dimasukkan ke sini, masukkan ke drama lainnya, kenapa harus dijejalkan ke kru ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.