Wajah pun Sudah Hancur Masih Ingin Mencelakai Orang
Wajah pun Sudah Hancur Masih Ingin Mencelakai Orang
***
Sedangkan di sisi lain, Wan Weiwei yang diantarkan ke rumah sakit swasta oleh manajernya akhirnya sadar.
"Tidak mungkin, tidak mungkin… Aku tidak percaya!" Wan Weiwei menatap wajahnya yang dibalut perban hampir menggila. Dia melempar berbagai barang-barang di sana, semua barang yang ada di dalam kamarnya sudah dilempar olehnya. Kamar itu kini terlihat porak poranda.
Dokter pun segera bergegas datang ke sana setelah mendapat pemberitahuan. "Nona Wan, Nona Wan tenang sedikit! Sekarang kamu perlu memulihkan diri dengan tenang, kalau emosimu terus bergejolak seperti ini, bisa menyentuh lukamu dan wajahmu…"
"Wajahku… Ada apa sebenarnya dengan wajahku? Dokter, beritahu aku… Apa wajahku bisa tertolong?!" tanya Wan Weiwei.
Tadi, saat Wan Weiwei baru saja sadar, manajernya berkata jika wajahnya mungkin akan cacat. Ini semua karena waktu itu dia baru saja suntik filler, tapi sudah terkena pukulan Su Qing. Luka yang didapatnya waktu itu sudah membuat wajahnya infeksi dan menjadi alergi. Sebenarnya, waktu itu jika dia memilih untuk memulihkan wajahnya pelan-pelan dan tidak menggunakan filler lagi, wajahnya mungkin bisa pulih dengan normal. Namun, saat itu dirinya terburu-buru untuk menunjukkan wajahnya yang sempurna di depan media, sehingga dia memaksa dokter untuk memberinya filler lagi dan obat anti alergi. Maka dari itu, sekarang infeksi filler dan alergi sudah menjadi nanah, bahkan melukai kulit wajahnya yang sebenarnya.
"Nona Wan, tenang sedikit… Jangan khawatir, asalkan kamu bersedia mengikuti pengobatan dari kami, wajahmu pasti akan tertolong." Dokter hanya memberitahu separuh informasi saja, dia tidak berani memicu emosi Wan Weiwei. Jika mengikuti pengobatan, wajahnya pasti akan tertolong, tapi biayanya sangat mahal. Namun jangan khawatir, Wan Weiwei adalah artis terkenal dan juga menjadi kekasih orang kaya, masalah kecil seperti ini, lebih baik tidak dibicarakan dulu.
Mendengar dokter berkata demikian, Wan Weiwei akhirnya bernapas lega. Dia pun berkata, "Baik… Baik, bagus kalau masih bisa ditolong… Baguslah…"
Sekarang Wan Weiwei sudah tidak punya apa-apa lagi, bahkan manajer yang paling dekat dengannya juga memilih pergi setelah dia sadar. Dia sudah dikhianati dan ditinggalkan. Karirnya sudah tidak ada, kekasihnya juga sudah tidak ada, bahkan temannya sejak awal sudah meninggalkannya. Saat ini, satu-satunya yang tersisa darinya hanyalah wajahnya ini. Dan wajah ini juga adalah satu-satunya yang bisa diandalkan untuk membangun kembali karirnya.
"Sudahlah, Nona Wan, istirahatlah baik-baik. Tenang saja, beberapa hari lagi, tunggu emosimu sudah stabil dan fisikmu sudah pulih, kami akan segera mengaturkan operasi untukmu. Nanti kecantikanmu pasti akan pulih kembali."
Wan Weiwei sudah pernah melakukan beberapa operasi kecil di rumah sakit ini, dia pun cukup memercayai pelayanan di sini. Dia pun mengangguk. Dokter yang melihatnya ingin beristirahat, akhirnya keluar bersama dengan timnya.
Setelah semua orang keluar, tiba-tiba ponsel Wan Weiwei berbunyi. Dia awalnya ingin menutup telepon itu karena sejak berita buruknya terekspos, wartawan terus bertanya tentang dirinya. Sekarang manajernya sudah tidak ada lagi, jadi mungkin mereka akan mencarinya ke sana. Dia mengambil ponselnya dan bersiap untuk mematikan telepon itu, namun dia berhenti ketika melihat siapa yang menghubunginya. Wartawan Zhongxing, wartawan yang sudah menerima begitu banyak keuntungan dariku, kenapa dia menghubungiku? Batinnya.
Wan Weiwei merasa penasaran dan mengangkatnya.
"Nona Wan, ada beberapa barang yang aku yakin kamu pasti akan tertarik," ujar wartawan itu.
Wan Weiwei sekarang sedang pusing dengan masalah wajahnya, jadi dia berkata dengan kesal, "Aku tidak tertarik, sekarang aku sendiri sedang dirundung banyak masalah, aku tidak punya waktu untuk mengurus orang lain. Lebih baik jual informasimu pada orang lain."
Wan Weiwei bersiap memutuskan panggilan tersebut ketika dihentikan oleh wartawan itu.
"Ini ada kaitannya dengan Tang Xinluo, Direktur Tang Group, bagaimana? Sekarang kamu tertarik, kan?"