Waktu Bersamamu

Rencana Awal



Rencana Awal

0Gu Xuan'er saat itu memberi usul pada Lu Yuchen untuk menjadi wanita pengganti untuk melahirkan keturunannya karena dia benar-benar takut kalau posisinya sebagai Nyonya Lu akan direbut. Nyonya Besar Lu tidak menyukainya dan ibu Lu Yuchen, Zhuo Yarong menolaknya mentah-mentah untuk menikah dengan putranya. Walaupun awalnya Zhuo Yarong sangat puas terhadap Keluarga Gu, tapi semenjak dia tahu bahwa jantungnya tidak sehat dan tidak bisa hamil, sikapnya langsung berubah drastis.     

Satu-satunya yang tidak berubah hanyalah Lu Yuchen. Lalu, demi terlihat berhati besar, atau boleh dikatakan demi mendapatkan kekuasaan yang lebih besar, Gu Xuan'er berinisiatif memberi usulan agar pria itu mencari penggantinya untuk melahirkan anak. Namun awalnya Lu Yuchen tidak setuju. Walaupun dia terlihat seperti playboy, tapi sebenarnya tidak ada satu wanita pun yang pernah naik ke ranjangnya. Bahkan saat dia berpacaran dengan Gu Xuan'er, dia hanya menjaganya seperti menjaga adik sendiri. Perlakuan yang paling mesra hanyalah memeluknya untuk memberi semangat saat penyakitnya kambuh.     

Gu Xuan'er mengira karena dirinya terlalu lemah, sehingga membuat Lu Yuchen tidak bernafsu dengannya. Sehingga, dia bersikeras menarik beberapa wanita yang cantik untuk dikirimkan padanya. Dan ini semua untuk menggantikannya melahirkan keturunan bagi Lu Yuchen. Sebenarnya, dia juga takut pria itu malah digaet oleh wanita lain saat dirinya memulihkan diri. Siapa yang menyangka bahwa akhirnya dia berhasil. Saat itu, dirinya memanfaatkan momen penyakitnya yang kambuh sambil menangis keras dan memohon agar Lu Yuchen menyetujui rencananya.     

Namun hasilnya, semua wanita yang dikirim untuk Lu Yuchen sama sekali tidak disentuh. Para wanita itu semua dipilih sendiri olehnya dengan seksama, dia juga sengaja memilih wanita yang mudah dikendalikan. Mendengar pria itu mengusir para wanita tersebut, sebenarnya dia merasa senang. Pasalnya, dia merasa perasaan pria itu padanya sangat mendalam. Tapi di dalam hatinya dia juga merasa gelisah. Dia takut Lu Yuchen suatu hari akan berubah dan menerima gadis yang dijodohkan padanya oleh nenek ataupun ibunya.     

Dan hal ini berlangsung sampai beberapa saat. Gu Xuan'er terus memilihkan beberapa gadis untuk dikirim ke Lu Yuchen. Namun, masih sama seperti yang lalu, tak ada satu pun wanita yang bisa masuk ke mata Tuan Lu. Sampai beberapa bulan yang lalu, terjadi hal yang tak terduga, seorang wanita bernama Tang Xinluo tanpa sengaja masuk.     

"Sudahlah… Sudah larut, kembalilah beristirahat." Lu Yuchen sama sekali tidak menjawab Gu Xuan'er secara langsung. Suasana hatinya sekarang sangat buruk. Jika bukan karena wanita itu besok akan melakukan operasi, dia mungkin akan mengusirnya pergi dengan dingin.     

Saat kata 'cerai' keluar dari mulut Gu Xuan'er. Jantung Lu Yuchen seperti ditusuk-tusuk. Pengganti penerus keturunan, menikah, melahirkan penerus, lalu bercerai. Semua ini jelas-jelas sudah direncanakan dari awal. Namun sekarang, mendengar Gu Xuan'er menyuruhnya bercerai dengan Tang Xinluo, hatinya terasa sakit. Begitu memikirkan bagaimana reaksi wanita mungil itu setelah mendengar kebenarannya, darah di sekujur tubuh Lu Yuchen serasa membeku.     

"Yuchen, aku…"      

Gu Xuan'er seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ditahan oleh Lu Yuchen, "Xuan'er, kamu adalah pasien. Dan operasi besok sangat penting bagimu. Cepatlah kembali tidur."     

Nada bicara Lu Yuchen, walaupun tetap tenang namun Gu Xuan'er dapat mendengar rasa dingin dari perkataannya itu. Dia nyaris lupa kalau pria di hadapannya ini sangat dingin. Bahkan terhadap ayah dan ibunya sendiri, dia juga pernah berpura-pura dan bersabar selama hampir sepuluh tahun. Wanita sudah seharusnya cerdas. Jika sekarang dia bukan lagi 'malaikat' dalam ingatannya dan juga bukan lagi 'penyelamat' baginya, mungkin saja pria di depannya ini sejak awal sudah mengusirnya dengan tidak sabaran. Gu Xuan'er adalah wanita yang sangat cerdas.     

"Baik… Kalau begitu, aku naik dulu. Yuchen… Istirahatlah lebih awal juga. Kamu akan menemaniku untuk operasi besok, kan?" tanya Gu Xuan'er sambil berjalan ke pintu dengan tidak rela. Sebelum keluar dari pintu itu, dia menoleh untuk melihat Lu Yuchen lagi dengan tatapan berharap. Rambut hitam yang lembut menutupi separuh wajah putihnya, sehingga membuatnya terlihat sangat menyedihkan dan lemah.     

Lu Yuchen terdiam beberapa detik, lalu menghapus ketajaman matanya dan berkata, "Tenang saja, aku akan pergi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.