Waktu Bersamamu

Ternyata Lu Yuchen Memang Paling Sayang pada Xuan’er



Ternyata Lu Yuchen Memang Paling Sayang pada Xuan’er

0Sebenarnya, Meng Ze juga tidak mengerti bagaimana pemikiran Lu Yuchen sekarang. Jika disebut mementingkan Gu Xuan'er, dia dengan jelas merasa kalau sikap Lu Yuchen terhadap wanita itu sekarang tidak sebaik yang dulu. Namun, jika disebut tidak mementingkannya… Kalau teringat pengorbanan Gu Xuan'er pada Lu Yuchen, menurutnya, bosnya itu tidak mungkin bersikap seperti pria yang tidak tahu balas budi.     

Setelah selesai mendengar laporan Meng Ze, kening Lu Yuchen mengerut semakin dalam. Sebelum datang, dia sudah membayangkan kondisi Gu Xuan'er. Begitu sadar tidak melihat dirinya dan sikap ingkar janji darinya, mungkin hal ini yang membuat wanita itu kecewa. Namun, dia tidak menyangka jika reaksi wanita itu akan ekstrim sampai tidak memedulikan kondisi tubuhnya sendiri. Gu Xuan'er, sejak kapan dia berubah menjadi keras kepala seperti ini? Batinnya.     

"Kita pergi ke rumah sakit dulu." Lu Yuchen memberi perintah dengan suara beratnya.     

Mobil Maybach berwarna hitam itu pun melesat dengan cepat di tengah gelap malam. Lu Yuchen berpikir bahwa dirinya harus membereskan masalah di sini secepatnya karena Tang Xinluo masih berada di Tiongkok menunggunya kembali.     

Lu Yuchen dengan cepat muncul di luar kamar pasien. Kamar di lantai itu, semuanya adalah kamar VIP. Saat Lu Yuchen datang, Shen Wan baru saja keluar dari kamar pasien. Dia terlihat baru saja menangis, kedua matanya merah tampak bengkak dan sangat lemah. Melihat Lu Yuchen, perasaannya pun langsung bergejolak.     

"Yuchen, kamu… Kenapa kamu baru datang sekarang?! Aku sudah bilang tidak seharusnya kamu kembali ke Tiongkok! Memangnya hal apa yang lebih penting dari Xuan'er sekarang? Kenapa kamu pergi begitu saja!" Shen Wan menangis histeris di depan Lu Yuchen.     

Mendengar kata-kata Shen Wan yang menyalahkan Lu Yuchen, Meng Ze segera memapahnya dan berkata, "Nyonya Gu, Tuan Lu juga sangat sangat sibuk dalam pekerjaan. Anda juga tahu seberapa besar kekuasaan Tuan Lu di Tiongkok. Kondisi di sana benar-benar tidak bisa lepas dari Tuan Lu, jadi Anda jangan marah."     

Beberapa hari ini, Meng Ze tinggal di Negara M untuk mengurus pekerjaan dan memantau kondisi Gu Xuan'er. Jadi, dia sudah terbiasa dengan Shen Wan. Dia mengetahui jika Nyonya cantik ini tidak jahat, dia hanya terlalu dimanja sehingga tidak pernah memikirkan orang lain. Saat Shen Wan berhadapan dengan Lu Yuchen dan berbicara seperti, jika bukan karena wanita itu adalah ibu dari Gu Xuan'er, mungkin bosnya sudah akan memalingkan wajah dan pergi begitu saja. Dan benar, begitu Meng Ze mengangkat wajahnya, dia melihat Lu Yuchen berdiri di sana dengan wajah yang sudah semakin hitam. atapan yang dilemparkannya ke wajah Shen Wan sudah sangat suram.     

Shen Wan yang saat ini mungkin menyadari jika perkataannya keterlaluan, segera menambahkan, "Yuchen, bukannya aku mau menyalahkanmu, aku hanya…"     

"Sudahlah..." Lu Yuchen menyela pembicaraan Shen Wan. "Kamu hanya terlalu mengkhawatirkannya, aku mengerti."     

Wajah Shen Wan tampak keheranan, dia tidak menyangka jika Lu Yuchen bisa berbicara manis. Sementara Meng Ze yang berdiri di sampingnya malah mengira pendengarannya bermasalah. Sejak kapan Tuan Lu bisa… Batinnya.      

Lu Yuchen menyadari apa yang membuat Shen Wan dan Meng Ze terkejut. Jangankan mereka, bahkan dirinya sendiri juga heran kenapa saat menghadapi Shen Wan, dia lebih sabar dari yang dulu dan tentu saja hal ini jarang sekali terjadi. Apa boleh buat, mungkin saja ini ada hubungannya dengan Tang Xinluo. Menghadapi mata persik yang mirip dengan Tang Xinluo itu, sekeras apa pun hatinya, dia tetap tidak bisa memalingkan wajah dan marah pada Shen Wan.     

"Yuchen, terima kasih atas pengertianmu," ucap Shen Wan sambil mengusap air matanya. Dia merasa senang untuk anaknya. Sepertinya, Lu Yuchen memang paling menyayangi Gu Xuan'er. Jika tidak, dia tak mungkin memperlakukannya dengan berbeda karena anaknya itu. Berpikir sampai di sini, dia lalu berkata dengan lirih, "Yuchen, Xuan'er baru saja tertidur, tapi… Lebih baik kamu masuk dan melihatnya. Setelah sadar, dia langsung menangis karena ingin bertemu denganmu. Dia terus mengatakan begitu dia sadar, orang pertama yang ingin dia jumpai adalah dirimu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.