Waktu Bersamamu

Mengungkapkan Perasaan (2)



Mengungkapkan Perasaan (2)

"Apa katamu?" Mata hitam Lu Yuchen menyusut. Dia tidak berani memercayai pendengarannya sendiri. Xiaoluo… Orang yang disukainya, aku tidak menyangka itu adalah aku? Tang Xinluo menyukaiku! Batinnya bergumam.     

"Aku…" Suara Tang Xinluo gemetaran. Dia berpikir karena perkataan itu sudah meluncur, jadi entah apa yang perlu ditakutkan lagi. Dia tidak perlu takut Lu Yuchen tidak menyukai dengan pengakuannya. Pasalnya, jika pria ini tidak memiliki perasaan terhadapnya, mana mungkin dia cemburu. Jika pria ini benar-benar bermaksud dingin dan jauh padanya, mana mungkin dia diam-diam datang tengah malam ke kamarnya dan meninggalkan bekas ciuman.     

Berpikir sampai di sini, Tang Xinluo tersenyum manis. Dia menatap mata Lu Yuchen yang semakin sendu. Lalu, dia berkata pelan dan penuh perasaan, "Benar, aku menyukaimu. Lu Yuchen… Aku menyukaimu… Sangat suka, sangat sangat menyukaimu!"     

Tang Xinluo mendongakkan kepala untuk menatap Lu Yuchen. Dia tampak malu-malu, namun sekaligus serius. Di dalam mata persiknya, ada rasa cinta yang dalam menyebar keluar. Mengatakan ungkapan cintanya yang sudah lama terpendam, membuat sebuah bulir air matanya mengalir dari ujung matanya.     

Air mata itu seolah menetes pada hati Lu Yuchen yang sedang membara. Dia menatap Tang Xinluo yang penuh perasaan dan sangat cantik ini. Tenggorokannya bergerak sedikit. Dia tidak tahu harus bagaimana merespons ini semua. Berbagai perasaan masuk ke dalam hatinya. Pikirannya kacau, dia sama sekali tidak bisa berpikir. Setelah itu, dia memeluk wanita itu dengan erat. Dia memeluknya dan menciumi daerah dekat telinganya.     

"Sayang… Xiaoluo… Xiaoluo…"     

Tang Xinluo yang dipeluk oleh Lu Yuchen juga merasakan gejolak perasaan. Kedua orang itu berpelukan dan bercengkerama menjadi satu, saling mengungkapkan kebenaran. Lu Yuchen menggunakan seluruh tenaga untuk menahan hasratnya yang ingin memiliki Tang Xinluo tanpa memedulikan apa pun. Ciumannya kini mendarat di telinga istrinya dengan erat dan kuat. Dia menggigit lembut daun telinganya, lalu dengan kuat mencium bibir merah cantik milik wanita itu. Sampai bibirnya yang cantik itu bengkak dan merah, dia baru merasa senang dan tenang.     

Lu Yuchen terlalu bergairah. Dia sangat bergairah sampai semua kedok dan kepura-puraannya selama beberapa hari ini terbongkar. Wanita ini adalah Xiaoluo-nya. Dan Tang Xinluo menyukainya. Ungkapan perasaan Tang Xinluo ini membuat semua keresahan hatinya karena cemburu selama beberapa hari ini menjadi tenang. Ungkapan perasaan itu juga membuat hasratnya mendapatkan ketenangan.     

Kemudian, Lu Yuchen membungkuk dan sekali lagi menciumi bibir Tang Xinluo dengan ganas. Sampai akhirnya mata persik yang berair itu perlahan terlihat bergairah, akhirnya dia melepaskannya. Mata hitamnya saat ini bertambah sebuah sentuhan warna. Tang Xinluo adalah wanita yang paling dia sayangi. Dia mengencangkan tangannya dengan kuat, seolah tidak mau melepaskannya.      

Saat ini, semua keresahan Lu Yuchen dilemparkan ke pikirannya paling dalam. Gu Xuan'er yang belum sadar di Negara M adalah orang yang mungkin akan melukai Tang Xinluo. Dan, hal yang paling dikhawatirkannya…. Dia paling khawatir jika dirinya akan melukai istrinya ini.     

Awalnya, Lu Yuchen mengira bahwa dirinya memiliki hati sekeras baja. Tapi, saat dia menghadapi ungkapan perasaan dari wanita yang dicintainya ini, dinding baja yang dikiranya sangat keras itu langsung dihancurkan dengan ungkapan perasaan yang penuh kelembutan. Biarkan begini saja, tak peduli apa yang akan terjadi di kemudian hari, tak peduli mereka akan memiliki masa depan atau tidak, paling tidak, saat ini, dia mencintai wanita yang dipeluknya ini. Dia menginginkannya, dia menginginkan Xiaoluo-nya.     

"Sayang… Jangan menangis…" Lu Yuchen mencium lembut air mata di ujung mata Tang Xinluo. Rasa pahit dari air mata itu membuat hatinya meleleh.     

"Aku, aku tidak menangis, aku hanya mengira… Kamu benar-benar tidak menginginkanku lagi," tutur Tang Xinluo. Teringat akan sikap dingin Lu Yuchen beberapa hari ini, air matanya semakin mengalir dengan deras.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.