Waktu Bersamamu

Dia adalah Kucing Liar Kecil?!



Dia adalah Kucing Liar Kecil?!

0"Kakakku tidak ada di rumah, dia semalam juga tidak pulang ke rumah." Mendengar Tang Xinluo menghubunginya bukan karena Gu Xuan'er, Qiao Yinyin sama sekali tidak berpikir, dia langsung mengatakan jejak Qiao Mohan padanya.     

"Kakakmu tidak pulang?" tanya Tang Xinluo untuk memastikan. Mendengar ini, dia langsung panik. Dia pun bergegas menelepon Qiao Mohan. Sebenarnya, dia hanya ingin memastikan jika Su Qing tidak ada bersama pria itu. Jika benar seperti itu, maka kesulitan lainnya akan lebih mudah diatasi. Asalkan Su Qing bukan diculik lagi oleh Qiao Mohan, maka dia bisa meminta bantuan Lu Qi untuk mengatasi masalah yang tidak bisa diatasi oleh pihak kepolisian. Tapi sekarang, dia memiliki sebuah firasat, hilangnya Su Qing kemungkinan besar ada hubungannya dengan Qiao Mohan.     

"Untuk apa kamu mencari kakakku?" Teringat akan kebencian Qiao Mohan pada Gu Xuan'er, Qiao Yinyin menjadi sedikit waspada. Jika sampai Tang Xinluo mendapat laporan mengenai Gu Xuan'er dari kakaknya, maka masalah ini akan menjadi semakin rumit. "Aku katakan padamu, kakakku belakangan ini sangat sibuk. Kalau tidak ada masalah apa pun, jangan merepotkan kakakku!"     

Mendengar ini, Tang Xinluo juga merasa semakin panik. Dia akan sangat bersyukur jika Qiao Mohan tidak mencari keributan dengannya. Mana mungkin dia yang mencari keributan dengan pria itu.     

"Nona Qiao, aku jelaskan padamu! Aku menghubungimu karena temanku sekarang menghilang. Dan kakakmu adalah orang yang memiliki kemungkinan paling besar atas hilangnya temanku ini."     

"Waktu itu, kakakmu menyuruh orang menculik temanku. Sekarang belum lewat beberapa hari, temanku hilang lagi. Nona Qiao, aku tahu kalau kamu tidak terlalu menyukaiku, tapi apa kamu bisa membantuku mencari kakakmu? Aku sangat mengkhawatirkannya."     

"Tunggu dulu, maksudmu… Kakakku telah menculik temanmu waktu itu?" Tidak disangka, suara Qiao Yinyin terdengar menyembunyikan sedikit rasa antusias. "Temanmu itu pria atau wanita?"     

Karena Tang Xinluo memiliki permohonan pada Qiao Yinyin, dia terpaksa menjawab, "Wanita."     

"Wanita? Ha… Haha… Aku tahu, aku sudah tahu sekarang. Ternyata temanmu itu adalah kucing liar kecil yang telah menggigit dagu kakakku sampai berbekas?!"     

"Ku… Kucing liar kecil?" tanya Tang Xinluo. Entah kenapa dia merasa panggilan ini terdengar sedikit tidak beres. Tunggu tunggu, dagu, bekas gigitan?! Batinnya. Tiba-tiba, dia tercengang. Di dalam pikirannya, tiba-tiba melintas luka di ujung bibir Su Qing dan sikapnya yang bersikeras untuk meminta dokter memberikan vaksin rabies padanya. Tanpa sadar, dia mengatakan apa yang ada di pikirannya, "Jangan-jangan Tuan Muda Qiao adalah… Anjing yang membuat bibir Su Qing terluka?"     

Tiba-tiba, Tang Xinluo merasa tidak tahu harus tertawa atau menangis. Walaupun begitu, Su Qing seharusnya tidak perlu sampai harus vaksin rabies, Qiao Mohan kan bukan anjing sebenarnya.     

"Puhahaha, aku tidak menyangka kalau kakakku bisa juga dibenci oleh seorang wanita? Temanmu bahkan menyebutnya sebagai anjing? Hahaha, aku tidak tahan lagi, kenapa temanmu sehebat itu? Aku benar-benar tidak tahan ingin berkenalan dan berteman dengannya!" Qiao Yinyin yang berada di ujung telepon itu terdengar tertawa terbahak-bahak sampai tidak bisa menegakkan tubuhnya.     

Sementara Tang Xinluo juga tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia sekarang berani memastikan bahwa hilangnya Su Qing kali ini, seratus persen ada kaitannya dengan Qiao Mohan. Selain itu, mereka menghilang semalaman dalam waktu yang sama dan ponsel kedua orang itu juga sama-sama tidak aktif. Kemudian, jika dikaitkan dengan luka di dagu dan di bibir mereka, mau tidak mau dia curiga jika antara Qiao Mohan dan Su Qing, pasti ada sebuah rahasia yang tidak bisa diungkapkan pada orang lain.     

Saat ini Qiao Yinyin akhirnya baru bisa meredam tawanya. Dia pun berkata, "Tenang saja, kalau temanmu itu adalah kucing liar kecil yang dimaksud kakakku, aku berani menjamin kalau dia aman dan tidak berada dalam bahaya. Mungkin saja dia sekarang sedang berkelahi sengit dengan kakakku."     

Berkelahi sengit… Gumam Tang Xinluo dalam hati. Dia tidak bisa membayangkan Su Qing dan Qiao Mohan yang sedang bersama. Tapi, mau tidak mau, dia harus mengakui bahwa jika dipikir-pikir, memang ada yang aneh di antara Su Qing dan Qiao Mohan. Dia hanya bisa menghela napas. Dan sekarang dia hanya berharap Su Qing tidak benar-benar menyukai Qiao Mohan si playboy itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.