Waktu Bersamamu

Telepon dari Negara M



Telepon dari Negara M

0Lu Yuchen sudah bangun dari tadi, tapi dia sama sekali tidak berniat untuk bangun dari ranjangnya. Dia hanya ingin memeluk wanita mungil yang ada dalam pelukannya itu lebih erat lagi. Tatapannya yang dalam mendarat di wajah Tang Xinluo, sebanyak apa pun melihatnya, dia tetap merasa tidak cukup. Dia melihat istri kecilnya yang masih menutup mata dan belum terbangun di dalam pelukannya. Di bawah bulu mata tipis yang seperti sayap jangkrik itu terdapat bayangan cahaya samar-samar. Mata persiknya yang sangat menarik hati saat ini sedang terpejam tenang. Saat mata persik itu tidak terlihat, wajah mungilnya malah kelihatan sangat patuh dan lembut. Sudut bibirnya pun tak bisa menahan senyum saat melihatnya. Tatapannya yang biasanya dingin itu, saat ini terlihat lembut dan penuh kasih sayang, pemandangan ini jarang terjadi.     

Lu Yuchen menarik napas dalam. Di dalam hidungnya, kini semua adalah aroma harum dan manis dari Xiaoluo-nya. Hmm… Seperti ini, nyaman sekali, batinnya. Dia tidak tahan ingin mendaratkan ciuman di bibir Tang Xinluo, namun tiba-tiba dari luar terdengar suara Bibi Zhang yang menahan rasa panik.     

"Tuan Muda… Apa Anda sudah bangun? Meng Ze menghubungi, dia mencari Anda… Dia bilang ada urusan mendesak!"     

Ponsel Lu Yuchen semalam tertinggal di kamar tamu. Jika bukan urusan mendesak, Meng Ze tidak akan meminta Bibi Zhang membangunkannya. Dia kemudian teringat akan Meng Ze yang masih berada di Negara M, seketika matanya berubah menjadi sinis dan tajam. Dia harap yang akan disampaikan Meng Ze bukan kabar yang diperkirakannya itu. Dia un memakai jubah tidur dan segera keluar kamar. Sebelum keluar, dia tidak lupa menyelimuti wanita mungil yang masih tidur itu.     

"Bibi Zhang, masuklah temani Xiaoluo," ujar Lu Yuchen setelah melewati Bibi Zhang dan menghentikan langkahnya. Dia tidak peduli bagaimana Bibi Zhang bisa tahu dia ada di kamar utama.     

"Kalau Nyonya Muda sudah bangun, suruh dia makan dulu. Beritahu dia malam ini aku akan pulang menemaninya makan," tutur Lu Yuchen. Dia khawatir jika Tang Xinluo akan berpikir sembarangan saat bangun karena tidak melihat dirinya. Dia pun secara khusus berpesan pada Bibi Zhang untuk tinggal di kamar utama.     

"Baik, Tuan Muda," jawab Bibi Zhang. Dia kemudian memberikan ponsel pada Lu Yuchen dan berbalik masuk ke kamar utama.     

Sedangkan Lu Yuchen yang melihat ada 20 lebih panggilan tak terjawab di ponselnya mengerutkan kening. Meng Ze… Sebenarnya apa yang terjadi di Negara M? Batinnya.     

Setengah jam kemudian, Lu Yuchen sudah di perjalanan menuju bandara. Teringat akan kabar yang disampaikan Meng Ze di telepon, tangannya yang menggenggam ponsel menjadi semakin kencang. Xiaoluo… Batinnya.     

***     

Saat bangun, Tang Xinluo mengira jika dia akan bisa melihat Lu Yuchen yang tertidur di sisinya. Semalam, mereka tidur berpelukan. Walaupun khawatir akan bayinya dan tidak akhirnya melakukan hubungan itu semalaman, tapi keintiman dan seperti ini, rasanya baru pertama kali dialaminya. Dia baru pertama kali merasakan kebahagiaan bercinta yang sesungguhnya. Tapi saat dia bangun, selimut di sebelahnya terasa dingin.     

"Suami…" Tang Xinluo bangun dan mencari ke sekelilingnya.     

"Nyonya Muda, Tuan Muda mendapat telepon mendadak dan pergi ke Negara M," kata Bibi Zhang. Dia mendapat perintah baru saat Lu Yuchen akan berangkat. Tang Xinluo sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi pada Lu Yuchen saat dia ke Negara M. Tapi Bibi Zhang senang melihat wanita itu yang baru bangun. Bagus sekali… Akhirnya Tuan Muda dan Nyonya Muda baikan! Batinnya.      

"Negara M?" gumam Tang Xinluo. Dia kemudian teringat akan keintiman mereka berdua yang manis, wajahnya pun menjadi malu-malu. Walaupun khawatir dirinya akan cemas ketika bangun karena tidak menemukannya, tapi tidak seharusnya Lu Yuchen menyuruh Bibi Zhang berjaga di sana. Dia pun menarik-narik selimut untuk menutupi tubuhnya dengan malu karena di sana banyak terdapat bekas yang Lu Yuchen tinggalkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.