Waktu Bersamamu

Gawat, Dia Sangat Menyukai Lu Yuchen



Gawat, Dia Sangat Menyukai Lu Yuchen

0"Mungkin ada urusan mendadak pada perusahaan di sana. Setelah Tuan Muda selesai mengurusnya, dia akan segera kembali. Nyonya Muda jangan khawatir, hal ini pasti tidak akan menunda jamuan minggu depan," tutur Bibi Zhang.     

"Iya, aku tidak masalah, urusan pekerjaan memang penting. Bibi Zhang, itu… Tolong keluar dulu, aku… Aku mau bangun," ucap Tang Xinluo. Begitu sadar dia tidak menemukan Lu Yuchen, tak bisa dipungkiri dirinya merasa sedikit kecewa. Tapi asalkan teringat akan kemanisan semalam, hatinya seperti memakan madu, terasa sangat manis.     

Setelah Bibi Zhang pergi, Tang Xinluo akhirnya turun dari ranjang. Seluruh tubuhnya terasa nyeri, dia lalu menunduk untuk melihat bekas-bekas cinta yang ditinggalkan oleh seseorang di tubuhnya. Untungnya, suaminya masih bisa mengendalikan diri karena teringat jika dirinya adalah ibu hamil, jadi tidak menyiksanya terlalu lama.     

Tang Xinluo mengenakan jubah tidurnya dan berjalan ke kamar mandi. Dia berdiri di depan wastafel dan melihat wanita dalam cermin di hadapannya. Dirinya yang berada di dalam cermin dengan wajah memerah dan mata persiknya yang terlihat bercahaya, sungguh sangat cantik. Bibirnya, karena gesekan seseorang semalam, sekarang terlihat merah dan sedikit bengkak. Teringat akan Lu Yuchen, dia tidak bisa menahan senyumannya. Wanita di dalam cermin itu, alis dan matanya tampak melengkung indah begitu tersenyum. Seketika, wajahnya menjadi semakin cantik.     

Tang Xinluo tidak tahan memegang wajahnya dengan kedua tangan. Uh… Malu sekali… Pikirnya. Tanpa sadar, dia jadi teringat akan Lu Yuchen ketika melihat bekas ciuman di tubuhnya. Huhuhu… Gawat, aku benar-benar sangat menyukai Lu Yuchen! Batinnya.     

***     

Tang Xinluo baru selesai makan pagi, ketika Lu Yuchen menghubunginya.     

"Ehm… Bukannya seharusnya kamu berada di atas pesawat sekarang? Kenapa bisa meneleponku?" tanya Tang Xinluo. Saat Bibi Zhang membawa telepon ke dekatnya, dia merasa tidak percaya.     

Begitu Lu Yuchen mendengar suara Tang Xinluo, dia tertawa lirih. Dia allu berkata, "Di atas pesawat ada telepon satelit, kok."     

Lu Yuchen menelepon ke rumah hanya ingin menanyakan kabar Tang Xinluo pada Bibi Zhang. Namun, dia tidak menyangka jika wanita itu sudah bangun sepagi ini. "Kenapa tidak tidur lebih lama lagi? Kamu sudah bangun sepagi ini, sepertinya… Semalam aku belum cukup melakukannya, uh?"     

"Bu, bukan…" Wajah Tang Xinluo yang memegang telepon dari awal sudah merah karena telepon dari suaminya kini menjadi semakin merah.     

Walaupun terpisahkan jarak yang begitu jauh, tapi Lu Yuchen bisa merasakan sikap malu-malu Tang Xinluo. Membayangkan rupa istrinya yang malu-malu dengan wajah merah, suasana hatinya mendadak menjadi baik.     

"Tunggu aku di rumah dengan baik ya, aku tidak akan terlalu lama di Negara M. Paling cepat sehari dan paling lambat dua hari aku akan kembali," tutur Lu Yuchen. Gu Xuan'er sudah sadar dan menangis ingin bertemu dengannya. Jika bukan karena wanita itu baru selesai operasi dan perasaannya tidak boleh terlalu berlebihan, dia benar-benar tidak ingin meninggalkan Tang Xinluo di saat seperti ini. Tapi, walaupun datang ke sana, dia juga tidak berencana tinggal lama. Setelah menasihati Gu Xuan'er untuk beristirahat, memulihkan diri dan melakukan pengobatan, dia akan segera kembali.     

"Iya, masalah pekerjaan sangat penting, kamu tidak perlu terburu-buru. Kamu kan perlu naik pesawat belasan jam baru bisa sampai ke Negara M, sehari dua hari mana cukup?"     

Semakin Tang Xinluo perhatian dengannya, Lu Yuchen semakin merasa sedih. "Tenang saja, aku tahu batasan. Kamu baik-baik ya beberapa hari ini, kalau mau ke lokasi syuting…"      

Sampai di sini, Lu Yuchen berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "....Jauh-jauh dari Yue Ze."     

Takut Tang Xinluo berpikir sembarangan, Lu Yuchen kembali menambahkan, "Kalau harus berbicara dengannya, sebisa mungkin jaga jarak. Xiaoluo, tenang saja… Semua perkataanmu, aku akan mengingatnya. Aku percaya padamu…"     

Walaupun ingin agar Tang Xinluo benar-benar tidak berhubungan dengan Yue Ze, tapi setelah kejadian semalam saat wanita itu memperlihatkan rasa cintanya, akhirnya Lu Yuchen bersedia mencoba memercayainya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.