Waktu Bersamamu

Apa Kamu Tahu Panti Asuhan Xingchen?



Apa Kamu Tahu Panti Asuhan Xingchen?

0Lokasi syuting tersebut seketika menjadi gempar. Para wartawan yang ada di sana akhirnya sudah tidak tertarik lagi pada masalah perasaan antara Tang Xinluo dan Yue Ze. Semua orang kini memusatkan perhatiannya pada berita mundurnya Yue Ze dari dunia hiburan.     

Satu jam kemudian, wawancara akhirnya berakhir. Lin Qian dan Blanc mengantarkan para wartawan itu keluar. Sedangkan di dalam ruang istirahat, kini hanya tersisa dua orang, yakni Tang Xinluo dan Yue Ze.     

"Yue Ze, kenapa kamu menyela ucapanku dengan berita mundurnya dirimu dari dunia hiburan saat aku akan mengumumkan identitasku?" tanya Tang Xinluo. Dirinya tidak bodoh, dia bisa merasakannya. Saat wawancara berlangsung tadi, Yue Ze sengaja menyela pembicaraannya.     

"Apa aku menyela ucapanmu?" Yue Ze menunduk dan matanya terlihat tanpa dosa. "Maaf, aku tidak tahu kamu akan mengumumkan identitasmu yang sudah menikah. Aku kira kamu ingin membantuku mengumumkan rehatnya aku dari dunia hiburan."     

"Aku sama sekali tidak tahu kalau kamu akan rehat dari dunia hiburan!" Tang Xinluo menjawab dengan sedikit marah.     

"Benarkah? Aku kira, Blanc sudah memberitahu dirimu," tutur Yue Ze. Dia menggerakkan alisnya, bersandar di pegangan tangan sofa dan tatapan matanya tampak sedikit dingin. "Setelah menyelesaikan drama ini, aku akan rehat dari dunia hiburan. Dengan begitu, saat drama 'Catatan Selir Tersayang' tayang, pasti akan menciptakan rating melegenda. Bagaimana, apa Produser Tang puas dengan berita ini?"     

"Yue Ze, aku tidak memerlukan dirimu membuat sensasi mundur dari dunia hiburan untuk membantuku," ujar Tang Xinluo sambil menatap Yue Ze dengan serius.     

Yue Ze hanya tersenyum mendengar perkataan Tang Xinluo. Tiba-tiba, dia mengulurkan tangan kanannya untuk menyentuh dagu wanita itu dan berkata, "Kenapa? Sekarang kamu mencemaskanku, uh?"     

"Tidak..." jawab Tang Xinluo sambil mundur untuk menghindari tangan Yue Ze.     

Tiba-tiba, rasa hangat dari ujung jari itu menghilang. Yue Ze mengerutkan keningnya. Lalu, dia berkata, "Xinluo, itu bukan sandiwara. Yang aku katakan adalah kenyataan. Sejak awal, aku sudah membuat keputusan setelah syuting drama ini aku akan rehat dari dunia hiburan."     

"Kamu…" Tang Xinluo menatap mata serius Yue Ze. Rasanya, dia ingin membujuknya. Pria itu adalah seorang aktor berbakat yang jarang ada. Dia yang begitu berbakat, apa tidak terlalu awal untuk rehat di usia yang begitu muda? Batinnya.     

Tapi kata-kata Tang Xinluo terhenti di ujung bibirnya. Bagi Yue Ze, hak yang dimiliki dirinya untuk membujuknya. Hidup pria itu sejak awal tidak bisa dicampur tangani oleh orang lain. Jadi, dia merasa jika dirinya tidak berhak untuk membujuknya.     

"Sebagai teman, karena kamu sudah membuat keputusan untuk rehat, maka aku akan menghormatimu. Tapi, mundur dari dunia hiburan bukanlah hal yang kecil, hal ini menyangkut banyak keuntungan, apa perusahaan manajemen yang menaungi dirimu tidak keberatan? Dan lagi, fans-fans serta pengiklan… Setelah berita ini keluar, mungkin kamu akan menghadapi banyak kesulitan, kamu… Harus hati-hati," tutur Tang Xinluo.     

Yang Tang Xinluo katakan jelas-jelas sangat penting dan serius, tapi Yue Ze yang mendengarnya malah tertawa. Dia tertawa sampai matanya berbinar dan bercahaya. "Jadi, sekarang kamu masih mengkhawatirkanku, kan?"     

Tawa di bibir Yue Ze sangat murni, bahkan sampai-sampai membuat orang merasa dia sangat tulus dan indah. Sementara Tang Xinluo mengalihkan tatapannya dari senyuman pria itu. Dia berkata, "Aku memang memperhatikanmu, tapi itu hanya sebatas perhatian pada teman saja."     

Tang Xinluo mengakui bahwa dirinya sangat menyukai Yue Ze. Tapi perasaan di hatinya itu bukan rasa suka antara pria dan wanita. Dia merasakan rasa terima kasih dan perhatian sebagai teman pada pria itu. Sejak awal, dia tidak memiliki maksud ke arah yang lainnya. Jika pria itu tidak bersikap sebaik ini padanya, bahkan sampai membuatnya berada di posisi yang sulit, sebenarnya, dia dengan senang hati berteman dengannya.     

"Tidak apa-apa..." Tatapan Yue Ze masih terpaku ke wajah Tang Xinluo. Tatapannya terpaku dan serius. "Tak peduli perhatianmu sebagai apa, asalkan kamu memperhatikanku saja itu sudah cukup."     

"..." Perasaan yang terlihat jelas dalam kata-kata Yue Ze itu membuat Tang Xinluo tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya tertawa canggung dan hendak beralih topik.      

Namun, Tang Xinluo malah mendengar Yue Ze berkata lagi, "Oh ya, aku ingin bertanya apa kamu tahu panti asuhan Xingchen?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.