Waktu Bersamamu

Bertemu Gu Xuan’er



Bertemu Gu Xuan’er

0"Aih… Anak itu… Dia terlalu menggilaimu. Demi kamu, dia bahkan tidak memedulikan tubuhnya sendiri. Waktu itu seperti ini dan sekarang juga seperti ini, aku…" Bicara sampai di sini, Shen Wan tersedak lagi.     

Karena Shen Wan telah mengungkit budi baik Gu Xuan'er waktu itu, sorot mata Lu Yuchen menjadi terlihat rumit. Tidak bisa dipungkiri bahwa nyawanya sebagian besar dapat dikatakan diselamatkan oleh wanita itu. Bahkan Gu Xuan'er bisa mengalami kegagalan jantung juga karena dirinya. Berpikir sampai di sini, mata hitamnya terpejam. Saat terbuka lagi, rasa dingin dan asing dalam matanya semakin mendalam.     

"Meng Ze, bawalah Nyonya Gu untuk beristirahat di luar. Aku akan membujuk Xuan'er agar dia mau menjalani pengobatan."     

Setelah mendengar perintah itu, Meng Ze akhirnya memapah Shen Wan yang masih menangis keras untuk duduk di sofa di luar kamar pasien. Sementara Lu Yuchen masuk ke kamar pasien seorang diri.     

Di dalam kamar VIP, Gu Xuan'er tampak sedang berbaring di ranjang dengan tenang. Matanya terpejam, rambut hitamnya tergerai ke sisi bantal dan wajahnya tampak pucat sekali, sampai-sampai seolah tidak ada aliran darah di dalamnya. Wanita itu terlihat jauh lebih lemah dan lebih pucat dari sebelum operasi. Wajah tampannya pun tampak kaget melihat keadaan wanita itu. Walaupun dia tidak memiliki perasaan antara pria dan wanita padanya, tapi dia masih ingat dengan jelas, perlindungan dan pertolongan darinya di malam hujan itu. Dengan alis hitam yang berkerut, dia berjalan menuju ke ranjang pasien. Melihat tubuh lemah di balik jubah pasien itu, akhirnya dia menghela napas. Gu Xuan'er, kenapa kamu begitu tidak pengertian? Kenapa kamu tidak memperhatikan kesehatannya sendiri! Batinnya.     

Lu Yuchen masih mengerutkan keningnya ketika Gu Xuan'er yang berbaring di ranjang perlahan mulai tersadar. Begitu membuka mata, dia melihat sosok hitam tinggi besar di ambang jendela, dia pun segera menarik selimut dan refleks mundur ketakutan.     

"Tidak, aku tidak mau minum obat… Aku tidak mau minum obat-obatan dari kalian! Aku mau bertemu Yuchen, kalian tidak boleh seperti ini padaku!" ujar Gu Xuan'er.     

Lu Yuchen mengerutkan kening dan mengamati wajah kecil Gu Xuan'er yang panik. Ada yang tidak beres pada kondisi wanita itu. Respons wanita itu ketika melihat dirinya tidak beres, tidak hanya ketakutan, tapi bicaranya juga aneh. Dia pun berjalan maju dan memegang kedua bahunya sambil berkata, "Xuan'er, tenang sedikit… Ini aku, aku Lu Yuchen."     

"Yu… Yuchen…" Setelah beberapa saat, mata kosong Gu Xuan'er akhirnya bisa fokus ke wajah Lu Yuchen. Setelah melihat jelas pria di hadapannya itu, terlintas sedikit kecurigaan di wajahnya. "Kamu, kamu benar-benar adalah Yuchen?"     

Gu Xuan'er tampak mundur, meringis dan gemetaran melihat dirinya yang berada di depannya. Lu Yuchen pun menganggukkan kepala dan dengan suara yang lebih lembut berkata, "Benar, ini aku."     

"Yuchen… Kamu benar-benar datang?" ucap Gu Xuan'er. Tangan kurus yang terlihat nyaris hanya tersisa tulang berbalut kulit saja itu bergerak menyentuh wajah Lu Yuchen dengan gemetaran.     

Perasaan disentuh oleh wanita lain pada wajahnya benar-benar membuat Lu Yuchen tidak nyaman. Namun, kondisi Gu Xuan'er yang berada di hadapannya ini tampak jelas tidak beres, sehingga dia hanya bisa menahan diri.     

Tangan kecil Gu Xuan'er mengelus wajah Lu Yuchen beberapa saat. Setelah dia seolah merasakan kehangatan tubuh pria itu dirinya juga yakin, barulah dia melepaskan kewaspadaannya.     

"Yuchen, huhu… Bagus sekali… Ini benar-benar kamu! Huhu… Aku kira aku tidak akan bertemu denganmu lagi!" Selesai bicara, Gu Xuan'er menerobos masuk ke dalam pelukan Lu Yuchen. Air mata di matanya terus mengalir dengan deras.     

"Yuchen, aku benar-benar mengira kalau aku tidak akan bertemu denganmu lagi! Huhu, aku takut sekali, takut sekali… Yuchen…" tutur Gu Xuan'er sambil masuk ke dalam pelukan Lu Yuchen. Dua tangannya memeluk pinggang pria itu dengan erat dan menolak untuk melepaskannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.