Waktu Bersamamu

Memohon Lu Yuchen Membawanya Pergi



Memohon Lu Yuchen Membawanya Pergi

0Lu Yuchen yang dipeluk oleh Gu Xuan'er seketika merasa kesal. Tapi saat tangannya baru saja menyentuh lengan Gu Xuan'er dan berniat ingin mendorongnya menjauh, tiba-tiba wanita yang ada di dalam pelukannya itu menarik napas dalam dan berkata, "Sss… Sakit… Yuchen, sakit, jangan menyentuhnya!"     

Lu Yuchen mengerutkan kening kaget, dia pun segera merasa ada yang aneh. Dia hanya menyentuh lembut lengan Gu Xuan'er, bahkan sama sekali tidak menggunakan tenaga, entah kenapa wanita itu malah merasa kesakitan. Kedua matanya seketika menjadi suram. Dia tidak memedulikan wanita itu yang berusaha menghalanginya dan langsung menarik lengan bajunya.     

"Yuchen, jangan… Jangan melihat… Jelek sekali… Ini benar-benar jelek," ucap Gu Xuan'er sambil menangis keras dan berusaha sekuat tenaga menghalangi Lu Yuchen. Tapi, mana mungkin dia bisa mengalahkan tenaga seorang pria. Lengan jubah pasien yang dikenakannya ditarik dengan mudahnya oleh pria itu. Di baliknya, terlihatlah lengan kecil bagian atas yang sangat putih, seolah nyaris transparan. Di atas kulit putih tersebut penuh dengan bekas-bekas tusukan jarum.     

Lengan Gu Xuan'er terlihat sangat kurus dan lemah, bahkan hanya tersisa tulang berbalut kulit tipis saja. Lu Yuchen yang memegangnya dapat merasaakan bahwa pergelangan tangannya sangat ringan dan tidak memiliki bobot. Seorang wanita yang lemah seperti ini, entah kenapa masih saja ada orang yang tega berlaku kejam padanya. Dia melihat lengannya yang tidak berdaging, terlintas kemarahan di dalam mata hitam miliknya.     

"Apa yang terjadi?!" tanya Lu Yuchen. Wajahnya terlihat sinis dan sangat menakutkan.     

"Aku…" Gu Xuan'er ketakutan sampai gemetaran. Dia terlihat sangat ketakutan dan sekali lagi masuk ke dalam pelukan Lu Yuchen. Dia tidak berani mengeluarkan suara.     

Kali ini, walaupun Lu Yuchen masih tetap merasa tidak nyaman memeluk Gu Xuan'er, namun dia menahan diri sekuat tenaga. Dia menepuk-nepuk punggung wanita itu dengan lembut dan menghiburnya dengan sabar, "Sudah, jangan khawatir, sudah tidak apa-apa, kok. Jangan takut… Beritahu aku, apa yang telah terjadi sebenarnya?"     

Gu Xuan'er sudah diatur untuk diletakkan di dalam kamar pasien VIP san seharusnya tidak mungkin dianiaya orang lain. Kecuali, jika terjadi kesalahan pada pengaturannya dan membuat wanita itu mendapat perlakuan kejam seperti ini. Nada bicara Lu Yuchen terdengar tidak lagi dingin seperti awalnya, namun sebaliknya terdengar hangat dan menenangkan. Hal ini pun membuat perasaan Gu Xuan'er perlahan kembali tenang. Dia meringkuk di dalam pelukan pria itu dengan matanya yang merah dan berair. Perlahan dia memberitahunya mengenai apa yang selama ini dilaluinya.      

Ternyata, semua informasi yang didapatkan Meng Ze dari rumah sakit adalah informasi palsu. Gu Xuan'er bukanlah wanita yang tidak pengertian. Dia mengetahui bahwa pekerjaan Lu Yuchen sangat sibuk, jadi tidak mungkin menjaganya selama lebih dari satu bulan di rumah sakit. Sehingga, walaupun saat pertama kali dia sadar dan tidak melihat pria itu, dia tidak pernah sama sekali membuat keributan. Tapi sialnya, walaupun pria itu sudah mengeluarkan banyak uang untuk membantu pengobatannya, tapi bagaimanapun dia yang berada di Tiongkok tidak mengetahui secara langsung apa yang terjadi di Negara M.     

Gu Xuan'er sungguh sial karena di dalam rumah sakit tempat dia berada ini ternyata ada dua orang dokter barat yang berlaku rasis padanya. Melihat kondisi tubuhnya yang cenderung lemah serta karakternya yang penakut dan tidak bernyali, ditambah lagi selain Shen Wan, dia hanya dijaga oleh perawat saja, dua dokter itu menyuap perawat dan sering menusuk Gu Xuan'er dengan jarum untuk bermain-main. Bahkan, mereka juga memberikan obat infus pengendali pikiran.     

Setelah Gu Xuan'er sadar dari operasi, dia sering mengantuk dan tertidur, itu semua karena pengaruh dari obat tersebut. Ini juga alasan kenapa setiap kali Shen Wan kemari, putrinya itu nyaris selalu tertidur. Saat beberapa kali dia sadar, dua dokter itu malah berpura-pura memberinya obat infus di depan Shen Wan. Dia sungguh tidak berdaya, sehingga dia sekuat tenaga meronta, tapi malah membuat Meng Ze dan Shen Wan mengira jika dirinya tidak mau menjalani pengobatan karena tidak melihat Lu Yuchen.     

"Kejadiannya… Seperti ini…" Gu Xuan'er masuk lagi ke dalam pelukan Lu Yuchen sambil sedikit tersedak. "Yuchen, aku sangat takut, aku benar-benar takut… Aku kira, selamanya aku tidak akan bisa bertemu denganmu lagi, bawalah aku pergi, bawa aku pergi ya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.